Ku Genggam Tangan Mu

| Selasa, 20 Oktober 2015
Sudah selama ini kita bersama. Melewati banyak suka dan duka. Menghadapi berbagi rintangan dan melalui berbagai perjuangan yang panjang. Tangan kita masih tergenggam erat. Kita memang dari dua dunia yang berbeda. Kita berada di kutub-kutub ekstrem. Tampaknya memang seperti itulah apa yang dilihat orang-orang kebanyakn dari luar. Tapi kita tidak peduli dengan mereka, atau tepatnya kita bilang ‘siapa mereka?’.

Ya. Kamu adalah seseorang yang kini kugenggam tangannya. Tak pernah lelah aku menggenggamnya. Dua puluh empat bulan itu sama dengan dua tahun. Selama itulah aku menggenggam tanganmu, menggenggam hatimu.

Aku tahu segala tangismu, segala sedihmu, segala sukarmu. Aku tahu segala senangmu, kegembiraanmu dan keceriaanmu. Setiap kita berpandangan, aku selalu menatapmu lurus. Menatap ke dalam matamu. Menatap ke dalam isi batok kepalamu. Menatap jauh ke dalam hatimu. Setiap kita bicara, kudengar suaramu dari mulutmu. Kudengar lenguhan nafasmu. Kudengar isakan tangismu. Kudengan nada bicaramu. Kudengar kata demi kata.

Kini tetaplah disampingku. Biarlah aku tetap menggenggammu erat. Penuh dengan kehangatan. Penuh dengan cinta. Penuh dengan kepastian. Aku tak bisa menjamin ke depannya akan lebih mudah, tapi aku bisa menjamin kalau genggaman tangan ini takkan pernah aku lepaskan sekalipun. Bahkan hanya untuk sedetik pun.



0 komentar:

Posting Komentar

Tunjukkan apresiasimu, karena tulisan ada untuk diapresiasi

Next Prev
▲Top▲