Newest Post

Learning From Nature : Ular

| Senin, 15 Juli 2013
Baca selengkapnya »

Hai, hai, hai! Ketemu lagi nih. Cukup lama aku gak menulis lagi karena ada beberapa masalah yaitu, ide yang biasa nongol malam-malam tiba-tiba munculnya siang-siang sedangkan siang-siang barang yang biasa aku pakai ini -sebut saja laptop- dipakai main ama adikku. Dipakai apa? Dipakai main secara harafiah. Tulisanku kali ini bakal ngebahas tentang seekor binatang yang pernah singgah dalam hidupku yaitu tidak lain dan tidak bukan, mahluk tanpa kaki, tanpa tangan, tanpa bulu yaitu ular. Hehehe...yap seekor ular tepatnya ular piton pernah bertandang ke kehidupanku atau tepatnya aku yang mengundangnya untuk datang ke kehidupanku. Aku jadi inget waktu pertama kali aku berkenalan dengan ular adalah di Kebun Binatang Bandung dan saat itu umurku 5 tahun. Aku menyentuh seekor ular piton yang memang saat itu ada pawangnya. Waktu aku menyentuh ular piton itu, yang terbersit dalam pikiran kanak-kanakku adalah kok ular kulitnya kayak ikan ya? Soalnya punya sisik.

Ular itu adalah binatang yang cerdik makanya ada kata-kata bijak seperti ini "Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati." Ular di dunia ini dibagi dalam beberapa genre (halah kayak musik aja) dan yang paling umum adalah berbisa dan tak berbisa. Untuk ular-ular berukuran besar pada umumnya tak berbisa seperti piton, sedangkan untuk ular-ular yang berukuran kecil pada umumnya berbisa seperti ular viper, dan kobra. Bicara tentang ular, aku punya pengalaman dengan ular piton dan dari pengalaman itu aku bisa simpulkan seperti ini, supaya dideketin cewe, rangkulah seekor piton. Aku sebut filosofi ular. Gak percaya? Ini nih buktinya
Nah terbuktikan filosofi ularku. Hehehe...ini foto waktu SMA studi tour ke Bali waktu lagi ke teluk penyu. kebetulan ada ular piton, terus aku minta temenku mengambil fotonya.

Ular adalah binatang yang cerdik bahkan saking cerdiknya, ular ini pada awal penciptaan dimanfaatkan oleh Iblis untuk mencobai manusia pertama dan ternyata percobaan itu berhasil. Karena itu Iblis dilambangkan oleh ular karena sifatnya licik dan cerdik. Dalam dunia nyata pun hal itu berlaku. Seekor ular dalam berburu mangsanya akan melakukan dua hal. Ketika mangsanya kecil, dia akan langsung menerkam, tapi kalau mangsanya besar, dia akan berpura-pura mati nah saat mangsanya lemah, baru dia menyerang.

Ular akan sangat agresif saat dia ganti kulit maupun saat menjaga sarangnya. Namun sebenarnya dia agresif seperti itu karena ketakutan. Sama kayak kita juga, karena takut terkadang kita punya power yang mungkin gak kita sadari sebelumnya.

Nah apa yang bisa kita pelajari dari ular? Aku rasa adalah kecerdikannya. Ular dalam berburu mangsanya tahu harus menggunakan strategi yang mana. Kita juga saat menghadapi kesulitan kita harus tahu bagaimana kita harus bertindak agar masalah tersebut teratasi. Jangan sampai malah bertindak gegabah. Kalau gegabah, masalah itu malah tampak lebih berat lagi. Sama kayak ular, kalau berhadapan dengan mangsa yang berani dengannya, dia tidak akan menunjukkan amarahnya, tapi dia akan pura-pura mati sampai mangsanya lemah baru deh santapan lezat disantap saat mangsanya lemah. Tapi ada satu hal juga, berhati-hatilah. Ingat Iblis juga adalah ular, dia picik dengan segala idenya, jadi kita harus lebih cerdik dalam menjalani hidup ini. Tetaplah berpegang pada Tuhan selalu.

Learning From Nature : Ular

Posted by : Unknown
Date :Senin, 15 Juli 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲