Newest Post

Perjalanan Bersama Teman

| Sabtu, 17 Januari 2015
Baca selengkapnya »
Akhir-akhir ini saya sedang dilanda kegalauan yang masif. Untuk memungkas semuanya saya berjalan keluar mencari suatu pemandangan. Apapun itu asalkan dapat mengalihkan perhatian saya. Tak berhasil menemukan pemandangan yang dirasa dapat mengalihkan ataupun menyalurkan semua yang saya rasakan, saya beralih kembali ke dunia maya, tempat biasanya saya 'nangkring' atau sekedar 'minum kopi' atau berbual-bual di sosial media.

Saya mengetikkan sembarang kata saja di search engine dan kata yang saya tuliskan pertama kali adalah 'trotoar'. Kebetulan saya memilih utnuk mencari gambar dan berjubel gambar trotoar atau pinggiran jalan. Tak tahu mengapa pilihan saya jatuh pada sebuah gambar di samping ini. Sebetulnya kalau diperhatikan tidak ada yang menarik dengan gambar trotoar ini. Desainnya sudah umum. Selain itu tidak ada keramaian orang yang sedang berlalu-lalang di atasnya.

Melihat gambar trotoar itu pikiranku mulai melayang dan berkhayal di alam pikiranku sendiri. Gambar itu mengingatkanku pada sebuah perjalanan pertemananku dengan beberapa temanku. Aku dan beberapa temanku itu begitu klop bahkan dalam beberapa hal kami memiliki kesamaan. Kami selalu menghabiskan waktu hampir bersamaan dengan cara sekedar ngopi, ngemil maupun makan. Saking akrabnya karena segala-galanya hampir dilakukan bareng-bareng (kecuali bertapa di toilet), kami sempat bikin kelompok gitu.

Tapi bagai petir di siang bolong, dan memang tadi siang langitnya bolong karena petir beneran nyambar dan ada awan hujan. Ibaratnya ketika menghadapi sebuah persimpangan, rakitmu terbelah menjadi dua. Jadi tadi siang sebetulnya sudah direncanakan akan main tapi aku sedang ada dalam masalah yaitu uang. Kayaknya ini tanggal tua aku deh kali ya. Nah teman-temanku ngajak main. Tapi apa mau dikata keuangan lagi seret nih dan lagian mainnya cukup jauh juga jadi aku memutuskan untuk gak ikut. Namun apa dikata tiba-tiba temanku marah dan bete berat. Ini nih maksudku petir di siang bolong.

Aku gak tahu sampai kapan kondisi seperti ini akan terus bertahan padahal aku merasa ini adalah hal yang kecil. Namun aku belajar satu hal dan sebenarnya bukankah begitu dalam hidup? Kita pasti akan mengalami yang namanya gesekan-gesekan kecil ketika kita bersosialisasi dengan yang lain. Namun bukan berarti setiap gesekan itu adalah penghalang kita dengan teman kita, namun sebagai salah satu pembentuk karakter kita.

Pertemanan bukanlah pertemanan jika hal itu terjadi berdasarkan perjanjian, bukan karena ketulusan

Perjalanan Bersama Teman

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 17 Januari 2015
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲