Newest Post

Kisah Tentang Kita

| Selasa, 23 Februari 2016
Baca selengkapnya »
Kisah ini tidak seperti pada novel-novel romance pada umumnya karena memang bukan tentang romance  yang dimaksud oleh kebanyakan orang pahami saat ini. Kisah ini mungkin bisa dibilang seperti kisah klasik atau mungkin kisah yang terlalu 'biasa', tapi bagiku setiap kisah memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri.

Tanpa dirimu, mungkin kisah ini takkan pernah ada. Yap, kisah yang mungkin orang kebanyakan bilang adalah kisah cinta antara dua orang remaja, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Seorang laki-lakinya itu adalah seorang laki-laki yang mungkin biasa saja dan mungkin sangat biasa tak seperti kebanyakn laki-laki yang kamu kenal. Laki-laki yang selalu mencoba mengatasi batas normalnya sehingga bisa menunjukkan siapa dirinya, sedangkan perempuannya adalah seorang perempuan yang penuh dengan mimpi-mimpi tapi terkadang menurunkan standar mimpinya karena pengaruh orang-orang yang ada di lingkungannya, yang selalu banyak berpikir.

Jika diperkirakan dari segala segi, sangat tidak mungkin untuk mereka berdua untuk bertemu. Mereka terpisah lautan, terpisah gunung-gunung, terpisah jarak sejauh kurang lebih 2100 km, terpisah antara suku, dan ras, terpisah antara kebudayaan sehingga jika dihitung secara mekanika kuantum, kemungkinan untuk bertemunya dalam hitungan persen adalah 0,0010275 %. Namun tanpa ada sesuatu yang menggemparkan dunia seperti perang dunia, atau bom bunuh diri, atau pengungsian besar-besaran, atau kunjungan presiden-presiden serikat, tanpa adanya badai petir, tiga tahun lalu kkurang lebih, mereka berdua bertemu di lokasi yang tak pernah mereka perkirakan dan mereka duga. Mereka berdua bertemu tanpa ekspektasi.

Mereka berdua telah bertemu, saling mengisi satu sama lain, saling mencari, saling bercanda, saling tertawa, saling menguatkan hingga akhirnya saling mengasihi. Mereka membuat sebuah janji. Yah walau kisah mereka tak didramatisasi tapi kisah-kisah berikutnya seperti kisah yang unik dan penuh dengan drama. Memang bukan drama kekanak-kanakan seperti pada sinetron-sinetron yang tidak mendidik.

Laki-laki dan perempuan itu selanjutnya disebut dengan sepasang merpati bersayap dua dan bukan empat. Kenapa bersayap dua? Karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Mereka saling menggenggam erat namun bukan saling menguasai. Ketika yang satunya kelelahan mengepakkan sayapnya, maka pasangannya akan berjuang agar sampai di tempat peristirahatan untuk mengendurkan otot-otot sayap mereka. Ketika salah satunya merasa kelaparan, maka keduanya akan turun mencari makan. Mereka tak mungkin berpisah terlalu lama karena mereka tak dapat terbang sendirian.

Mungkin orang-orang melihat mereka sepertinya mereka tidak akur atau kurang cocok karena selalu banyak berantam. Namun mereka yang hanya melihat sekilas tak pernah mengerti bahwa cara itu adalah salah satu cara untuk saling mengenal masing-masing dari mereka. Mereka mungkin bosan oleh sebab itu mereka mengeksplorasi cara-cara yang baru yang membuat mereka bukan hanya senang-senang sesaat saja tapi bisa berbahagia seterusnya. Kisah mereka bukan kisah bocah-bocah bau kencur yang baru mengerti soal cinta, tapi mereka terus berjuang bersama, berlari bersama, menitihkan tetesan keringat bersama.

Mereka bagaikan yin dan yang. Keseimbangan. Mereka bagaikan hitam dan putih. Mereka bagaikan utara dan selatan. Sekalipun mereka benar-benar berbeda, tapi mereka bisa mengisi setiap lubang yang kosong.

Itulah kisah mereka. Dan mereka adalah dirimu dengan diriku.


Kisah Tentang Kita

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 23 Februari 2016
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲