Newest Post

Gua Pertapaan Karmel

| Rabu, 20 Januari 2016
Baca selengkapnya »

Gua Pertapaan Karmel Ordo Carmelitarum Discalceatorum (12:25 WIB//20-01-2016)
Gua Pertapaan Karmel OCD (Ordo Carmelitarum Discalceatorum) adalah salah satu tempat berdoa yang aku ketahui yang berada di Kota Bandung. Tempat ini menjadi tempat yang sangat bersejarah bagiku sejak aku menginjakkan kakiku di sana. Ceritanya sudah sejak 5 tahun lalu, sebenarnya tepatnya sih empat tahun lewat tujuh bulan.

Pertama kali aku mengunjungi Gua Pertapaan Karmel ini adalah pada bulan Juli tahun 2011. Aku diajak oleh Reza (kalau mau tahu siapa dia, klik namanya) dan beberapa otang dari gerejaku untuk ikutan Reureuh (mungkin dalam bahasa Sunda dan artinya Reatret). Kegiatan ini diadakan oleh sebuah lembaga namanya Lembaga Pemahaman dan Penerapan Budaya Sunda atau singkatnya LPPBS. Lembaga ini adalah lembaga yang berkonsentrasi pada budaya Sunda dan banyak karya-karya ayang sudah dikeluarkan oleh lembaganya seperti tembang-tembang dan pupuh Sunda. Aku pernah lihat sanggarnya. Ada di Sarijadi. Nama sanggarnya Sanggar Mekar Asih. Dulu sih suka main ke sana. Ohya kembali lagi ke cerita barusan ya.

Jadi ada reatret untuk Jamaah Kristen Sunda. Aku diajak oleh Reza. Aku baru tahu kenapa Reza mengikuti kegiatan tersebut yaitu di sana ada kekasihnya Reza. Kalau sekarang sih sudah tidak ada hubungan spesial lagi. Kalau cerita soal tentang suasana reatretnya yang pasit penuh dengan suasana Sunda, tapi aku mau fokus pada tempat doanya. Saat aku mengikuti reatret, ketika ada waktu kosong, aku diajak oleh Reza dan Kevin, teman gerejaku untuk ke tempat doa Karmel. Mereka menyebutnya "Bukit Karmel" karena memang letaknya berada di daerah pegunungan dan patahan Lembang jadi disebut bukit. Lokasi tempat doa itu dekat dengan hotel tempat kami melakukan Reureuh jadi ketika ada waktu luang kami menyempatkan diri ke sana.

Doa yang pertama kali aku panjatkan di Gua Pertapaan tersebut adalah aku berdoa menggumuli keinginanku untuk bisa kuliah di ITB. Saat itu aku sudah mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi negri dan aku sedang menunggu-nunggu hasilnya apakah aku bisa masuk ITB atau tidak. Jauh sebelum aku berdoa di Gua Pertapaan itu, aku sudah berdoa sejak aku beres melakukan ujiannya dan tanggal  pengumumannya bertepatan dengan ketika aku sedang reatret dan jawaban dari doaku adalah aku berhasil masuk ITB. Setelah mendapatkan pengumuman itu, aku segera ke gua pertapaan itu dan berdoa kembali untuk mengucapkan syukur.

Selanjutnya setelah aku masuk kuliah, aku banyak sekali berdoa untuk beragam macam hal di "Bukit Karmel" seperti saat aku menghadapi UTS dan UAS di perkuliahan, terus waktu aku merasa pertama kalinya aku merasa jatuh cinta, kemudian ketika aku akan melakukan perjalanan jauh, lalu ketika aku akan melakukan operasi, ketika aku menggumuli tempat untuk magang, ketika aku mau membuat tugas akhir dan terakhir ketika aku bergumul untuk mendapatkan pekerjaan. Artinya hampir setiap aku merasa aku perlu berdoa bersungguh-sungguh, aku selalu datang ke tempat ini.

Sebetulnya gak masalah aku berdoa dimanapun, tapi gua pertapaan ini spertinya membuatku berada di dunia lain. Aku merasakan kekuatan ketika aku berdoa dan bertelut dan sekedar duduk di sana. Bahkan di sebelahnya ada kapel Katolik. Ketika aku masuk ke dalamnya, suasananya benar-benar merinding dan aku meraskan kekuatan ketika orang-orang berdoa di sana.

Kini sudah lima tahun aku berdoa di sana dan Gua Pertapaan Karmel menjadi saksi bisuku dalam menghadapi setiap pergumulan. Aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk setidaknya meluangkan waktuku sebulan sekali untuk berdoa di sana. Aku mau berperang di sana dan menang.

Gua Pertapaan Karmel

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 20 Januari 2016
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲