Newest Post

Surat Untuk Tuan Gubernur Yang Dipilih

| Minggu, 24 Februari 2013
Baca selengkapnya »
Selamat Tuan Gubernur! Kini Tuan telah terpilih sebagai gubernur untuk provinsi ini. Aku tak hapal betul Tuan Gubernur yang keberapa, tapi aku tahu pasti Tuan pasti senang bisa kembali ke posisi semula dan kembali menjabat. Sekali lagi saya katakan selamat memimpin Tuan Gubernur.

Kini Tuan Gubernur, dengarkanlah suaraku, suara perwakilan para rakyat jelata, suara para mahasiswa, suara para pelancong. Dengarkanlah suara mereka sejenak, walau saya tahu Tuan Gubernur sedang mengusahakan yang terbaik untuk mereka, namun yang sebenarnya merasakan itu adalah mereka, bukan Tuan Gubernur.

Kalau Tuan Gubernur berjalan-jalan ke pinggir kota, Tuan akan lihat kalau malam hari berjalan di pinggiran kota itu gelap sekali. Tak ada penerangan. Yang ada hanyalah lampu-lampu dari rumah-rumah, namun itu tidaklah cukup terang untuk meneranginya apalagi yang jalannya benar-benar lengang dan itu merupakan tempat dimana biasa para "bajing loncat" meloncat sana, loncat sini. Selain lampu, jalan pun banyak yang berlubang, seperti jalanan offroad. Mungkin Tuan Gubernur dulu sudah melakukan pengaspalan jalan, tapi kalau tak ada perawatannya seperti inilah hasilnya.

Lalu kalau Tuan Gubernur berjalan di trotoar, pasti Tuan Gubernur gak bisa jalan. Kenapa memangnya? Soalnya banyak pkl-nya. Trotoar untuk jalan dijadikan lahan untuk membuka lapak, sehingga kami para pejalan kaki harus berebut jalan dengan kendaraan lain karena kami kehilangan hak kami kalau berjalan. Bukan hanya di sudut kota, tapi di pusat belanja pun seperti itu Tuan Gubernur.

Sekarang aku ajak Tuan ke gedung-gedung tua. Indah bukan? Tentunya akan lebih indah lagi jika tak ada coretan di dinding, dindingnya tercat rapi dan bersih, tak ada sampah yang menumpuk, pagar gedungnya terawat, dan tak ada binatang liar di dalamnya bukan? Tapi begitulah nasib beberapa gedung tua. Terabaikan dan tak terawat bahkan sampai menjadi sarang beberapa binatang liar.

Kini lihatlah anak-anak jalanan. Bukankah dulu pernah Tuan Presiden mengatakan wajib belajar 9 tahun? Tapi lihatlah di sana, kebanyakan para pengamen itu adalah anak-anak usia dini. Mereka tak dapat mengenyam pendidikan, mungkin sempat tapi tidak sampai selesai. Yah seandainya itu terwujud, mungkin provinsi ini bisa menjadi lebih baik.

Mungkin itu beberapa pesan dariku, tapi tunggu Tuan Gubernur, inilah kenyataan sesungguhnya di lapangan. Ini beberapa foto dariku. Selamat menikmati Tuan Gubernur.

Pedagang kaki lima
Anak jalanan
Sungai Citarum

Surat Untuk Tuan Gubernur Yang Dipilih

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 24 Februari 2013
With 0komentar

Bertemu Gadis Batu Karang Lagi

| Minggu, 17 Februari 2013
Baca selengkapnya »
Ombak yang kemarin masih sama. Menggulung dan deburannya memecah air menjadi seperti hujan di tepi batu karang. Pohon-pohon kelapa masih menari-nari ditiup oleh ombak. Sore itu, di atas batu karang sana aku masih bisa melihat sesosok gadis. Gadis yang sama yang sedang menikmati percikan air ombak yang menabrak batu karang. Gadis itu seperti sedang menatap jauh ke horizon sana. Aku naik ke atas batu karang itu dan duduk tepat di sebelahnya.

Aku pun mulai berucap, "Kau tahu mengapa matahari menjadi kemerahan ketika ia terbenam?"
"Karena cahaya merah adalah cahaya yang paling panjang dibandingkan dengan cahaya lainnya teman." ucapnya.

Dia seperti sudah mengetahui kedatanganku dan kemudian dia memalingkan wajahnya padaku. Aku lihat wajah yang aku lihat masih sama seperti dengan wajah yang aku lihat terakhir kali. Dia masih kecoklatan, berlesung satu, bibirnya kemerahan tipis. Rambutnya masih tergerai panjang.

"Hati bukan memilih kawan, tapi dipilih. Sama seperti kita. Kita tidak memilih untuk dilahirkan dimana, dengan siapa dan seperti apa, tapi kita dipilih untuk masuk dalam sebuah keluarga di suatu tempat dan masuk dalam kehidupan yang sekarang ini."

"Cinta kawan, kau tak perlu pergi jauh. Dia datang di saat kau tak menyadari kedatangannya. Dia bergerak sangat cepat. Kau harus menangkapnya dengan kedua tanganmu. Dia hanya sekali jalan dan janganlah kau melewatkannya, namun kau jangan mengurungnya. Cinta bukanlah memiliki, melainkan membebaskan."

Kata-katanya masih sama. Terlalu agung untuk aku tanyakan dengan bahasa yang lebih sederhana. Aku hanya ingin mendengar sajak-sajaknya, sambil menikmati deburan ombak, dan memahaminya dalam hatiku.

Bertemu Gadis Batu Karang Lagi

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 17 Februari 2013
With 0komentar

Bintang Sirius

| Jumat, 08 Februari 2013
Baca selengkapnya »


Pernah ke Boscha atau stasiun luar angkasa sebelumnya? Aku sih belum pernah. Tapi aku pernah melihat sebuah bintang yang terang, saat langit malam benar-benar gelap di atas kota Bandung dan tak nampak apa-apa selain bulan dan sebuah bintang. Aku lihat itu sejak bulan Januari. aktu itu aku tanya temen aku yang jurusan astronomi, bintang apa itu? Dia bilang itu adalah bintang sirius. Sirius? Kok kemerahan ya warnanya? Dia bilang itu dikarenakan langitnya lagi kotor dan berkabut. Aku pernah baca di sebuah literatur kalau bintang yang bisa dilihat dengan mata telanjang dan paling terang adalah bintang sirius. Aku memandang ke arah bintang itu dan aku merasa aku jatuh cinta pada sirius. Entah mengapa tapi aku mengagumi sinarnya yang tetap dapat aku lihat dari kejauhan sini tanpa perlu aku pakai teropong bintang.

Sejak saat itu aku menjadi penggemar sirius. Kebetulan bukan aku saja penggemar sirius tapi ada temanku di seberang sana di Kediri, Jawa Timur, penggemar sirius. Karena sama-sama menggemari sirius maka kami menyebut diri kami sebagai "sirius bumi". Bintang sirius adalah bintang paling terang yang pernah aku tahu. Aku teringat akan sebuah film judulnya Surat Kecil Untuk Tuhan. Di film itu disebut juga tentang bintang sirius.

Terkadang aku ingin sekali menjadi bintang sirius, bintang yang terang yang bisa menerangi langit malam, menemani sang rembulan dalam kesendiriannya. Tapi aku baru tahu kalau suatu bintang sangat terang, maka umur bintang itu pendek dan rupanya umur sirius tidaklah lama. Suatu saat dia akan mati. Itu artinya kalau aku jadi bintang sirius, aku mungkin hanya bersinar untuk sesaat saja setelah itu aku akan menghilang seperti sirius dan menjadi bintang katai putih. Tapi itu tak membuatku menyesali telah menjadi bintang sirius.

Bintang sirius mengajarkan kepadaku satu hal, buatlah hidupmu menjadi sangat bermakna, sangat dibutuhkan orang lain sehingga ketika kau pergi untuk selamanya, semua orang yang mengenalmu akan menangis akan kepergianmu dan kau akan tersenyum ketika kau pergi. Aku ingin seperti sirius, walau hanya sekejap saja tapi dapat membuat hidup banyak orang berubah menjadi lebih baik.

Ku kirimkan salamku pada sirius, bintang cerah, dan para penggemar sirius lainnya. Apa kabar ciriustan?

Bintang Sirius

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 08 Februari 2013
With 0komentar
Tag :

Selamat Malam, Tuhan!

| Minggu, 03 Februari 2013
Baca selengkapnya »
Aku melihat keluar jendela kamarku. Hari masih hujan dan malam ini begitu dingin, dan lagipula hujannya cukup deras. Aku hanya bisa terduduk di kasurku berhadapan langsung dengan laptop. Ini adalah hari ke-3 di bulan Februari dan ini adalah hari yang aku bilang sungguh penat. Menghabiskan sisa waktu depan laptop tanpa bisa berbuat banyak selain mengetik tugas, mengirim tugas dan membantu tugas adik kecilku. Sesaat rasanya ingin sekali aku pergi. Entah kemana tapi yang aku ingin adalah pergi ke tempat yang jauh, dimana yang ada hanyalah kesunyian dan tak ada orang sama sekali. Aku ingin bersemedi, mencari Tuhan.

Aku suka denger beragam kesaksian orang-orang yang secara pribadi bertemu dengan Tuhan dengan kasat mata, dibawa ke surga dan neraka dalam roh atau setidak-tidaknya melihat sebuah cahaya yang luar biasa dan mendengar suara yang tak biasa. Aku pengen banget merasakan itu semua, tapi selama ini aku hanya bisa mendengar cerita mereka saja. Aku gak pernah sekalipun merasakan apa yang mereka rasakan, padahal apa sih bedanya aku dan mereka? Aku pengen banget ketemu Tuhan. Tak apalah gak ketemu, tapi aku pengen bener-bener denger suara Tuhan. Kayak gimana sih suara Tuhan itu?

Malam ini sambil ditemani lagu-lagu sendu yang kadang suka buat air mataku keluar, aku mencoba merenungkan bagaimana aku bisa bicara dengan Tuhan seperti orang-orang lain. Lalu sekonyong-konyong melintas dalam pikiran dengan sangat cepat sebuah pemikiran. Aku kaget, karena cepat sekali datang dan pergi. Aku lalu membuka Alkitab Online di laptop dan membuka kitab Ayub dan aku menemukan di Ayub 33 : 14 yang berbunyi seperti ini :" Karena Allah berfirman dengan satu dua cara tapi orang tidak memperhatikannya." terus di ayat ke-15 berbunyi begini :" Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,"

Aku merenungi maksud dari kedua ayat itu. Ayat itu mengatakan kalau Tuhan berbicara lewat banyak cara. Gak cuman satu atau dua tapi dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari dan NKJV (New King James Version), kalau Tuhan bicara lewat banyak cara namun terkadang kita, manusia, suka tidak menyadari kalau Tuhan bicara. Ya aku seperti itu. Aku suka gak sadar kalau sebenarnya Tuhan lagi ngomong sama aku. Aku jadi inget, kalau pertama kali Tuhan bicara, Dia bakal bicara dalam angin sepoi-sepoi basa, terus kalau kita gak ngeh, Dia akan mengeraskan suaranya, kalau masih gak ngeh juga, Dia pakai suara angin agak kenceng, masih gak ngeh juga, ya udah Tuhan teriak lewat megaphone, dan teriakan megaphone-Nya adalah masalah yang diizinkan Tuhan datang ke kehidupan kita.

Dari ayat itu juga, aku merasa kalau Tuhan tuh pengen banget ngomong ama kita. Dia rindu adanya komunikasi dialog, bukan monolog, dua arah antara manusia dan Tuhan sendiri. Nah ini yang aku bingung, bagaimana caranya bisa kayak gitu? Kalau lihat zamannya Musa, disitu dibilang kalau Musa dan Tuhan tuh duduk hadep-hadepan kayak dua orang sahabat. Nah kalau zaman sekarang kayak gimana? Katanya sih doa. Tapi aku gak ngerti gimana cara doa yang bener, tapi aku pernah sekali doa kayak Tuhan tuh beneran denger. Kerasa banget bedanya. Yang biasanya doa cuman satu arah, ini kayak dua arah. Emang Tuhan gak ngomong langsung, tapi aku seakan-akan tahu apa yang Tuhan mau aku lakuin. Itu adalah saat terindah yang pernah aku alami.

Malam ini aku mau nge-chat ah ama Tuhan. Pengen merasakan persekutuan seutuhnya, yang alami, yang penuh dengan sukacita. Selamat malam Tuhan. Ini aku mau bicara ama Tuhan. Dengerin ya.

Selamat Malam, Tuhan!

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 03 Februari 2013
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲