Newest Post

Bertemu Gadis Batu Karang Lagi

| Minggu, 17 Februari 2013
Baca selengkapnya »
Ombak yang kemarin masih sama. Menggulung dan deburannya memecah air menjadi seperti hujan di tepi batu karang. Pohon-pohon kelapa masih menari-nari ditiup oleh ombak. Sore itu, di atas batu karang sana aku masih bisa melihat sesosok gadis. Gadis yang sama yang sedang menikmati percikan air ombak yang menabrak batu karang. Gadis itu seperti sedang menatap jauh ke horizon sana. Aku naik ke atas batu karang itu dan duduk tepat di sebelahnya.

Aku pun mulai berucap, "Kau tahu mengapa matahari menjadi kemerahan ketika ia terbenam?"
"Karena cahaya merah adalah cahaya yang paling panjang dibandingkan dengan cahaya lainnya teman." ucapnya.

Dia seperti sudah mengetahui kedatanganku dan kemudian dia memalingkan wajahnya padaku. Aku lihat wajah yang aku lihat masih sama seperti dengan wajah yang aku lihat terakhir kali. Dia masih kecoklatan, berlesung satu, bibirnya kemerahan tipis. Rambutnya masih tergerai panjang.

"Hati bukan memilih kawan, tapi dipilih. Sama seperti kita. Kita tidak memilih untuk dilahirkan dimana, dengan siapa dan seperti apa, tapi kita dipilih untuk masuk dalam sebuah keluarga di suatu tempat dan masuk dalam kehidupan yang sekarang ini."

"Cinta kawan, kau tak perlu pergi jauh. Dia datang di saat kau tak menyadari kedatangannya. Dia bergerak sangat cepat. Kau harus menangkapnya dengan kedua tanganmu. Dia hanya sekali jalan dan janganlah kau melewatkannya, namun kau jangan mengurungnya. Cinta bukanlah memiliki, melainkan membebaskan."

Kata-katanya masih sama. Terlalu agung untuk aku tanyakan dengan bahasa yang lebih sederhana. Aku hanya ingin mendengar sajak-sajaknya, sambil menikmati deburan ombak, dan memahaminya dalam hatiku.

Bertemu Gadis Batu Karang Lagi

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 17 Februari 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲