Newest Post

Kita Pasti Kembali Bertemu

| Sabtu, 24 Agustus 2013
Baca selengkapnya »
Hari sudah pagi. Cahaya di ufuk timur telah mengusir kegelapan yang dibawa oleh rembulan. Kini saatnya mentari yang beraktifitas. Burung-burung gereja yang awalnya terlelap mengantuk di dini hari, mulai mengepak-ngepakkan sayapnya. Burung-burung merpati beterbangan sibuk kesana kemari. Tanpa kutahu, ketika aku sedang menikmati sunrise terakhirku di pantai itu, ada seekor burung merpati yang singgah ke pundakku. Ku ambil dia dan kulihat di kaki kanannya ada selembar kertas. Kulihat kertas itu, ada gambar lucu dan aku pun mengenali gambar itu. Itu adalah pesan dari Gadis.Ya, tidak salah lagi. Gadis, perempuan yang selalu menemaniku selama ini saat aku berada di pulau ini. Tak ada pesan lain lagi selain gambar unik tadi. Satu hal yang aku tahu, aku harus menemuinya. Tempatnya sudah kupastikan, di batu karang lagi.

Aku bergegas menemuinya sambil memasukkan merpati itu dalam sangkar kosong, lalu aku bersepeda menuju batu karang itu. Setelah sampai di sana, dapat kulihat jelas sesosok perempuan berambut pendek, sedang duduk-duduk di atas batu karang. Aku dapat memastikan kalau dia Gadis. Aku pun naik ke sana sambil membawa merpati itu. Aku sedikit kesusahan membawanya, namun akhirnya sampai juga. Ketika aku sampai di atas, Gadis memalingkan wajahnya padaku dan dia tersenyum.

" Bukankah sebaiknya kau terbangkan saja merpati itu daripada kau membawanya dengan susah payah ke atas sini. Merpati adalah hewan yang dapat kembali kepada asalnya walau ia berada di tempat yang jauh dari asalnya. " ucap Gadis.
" Aku hanya ingin memastikan dia kembali ke tangan yang melemparkannya. " ucapku polos. " Hmm...waktuku kini telah tiba. " sambungku. Sedih.
" Mengapa dengan nada bicaramu? Kau tampak tak rela melepaskannya. "
" Karena aku harus kembali lagi pada kehidupanku yang lalu. Aku tak mau kembali ke hal yang dulu. Aku ingin seperti ini, menikmati terus taman bunga persahabatan indah ini, menikmati pantai, ombak, ayunan daun kelapa, menikmati setiap sajak-sajakmu yang agung, menikmati keindahan ini. Aku tak rela. "
" Hmm...kawan, lihatlah merpati ini. Apakah kau akan yakin dia bisa terbang dan kembali ke sarangnya tanpa tersesat?"
" Pasti. Aku bisa jamin itu. Tapi apa hubungannya dengan aku? "
" Lihatlah kawan, sama seperti merpati ini, dia meninggalkan sarangnya, tempat perteduhannya untuk melanjutkan kembali hidupnya. Jika dia tidak terbang meninggalkan sarangnya, tentunya dia akan mati di tempat yang dia anggap surga kecilnya itu. Namun dia tidak akan lupa akan sarang itu. Dia dapat kembali ketika dia perlu untuk kembali dan tentunya di waktu yang tepat walau sudah pergi jauh. "
" Jadi maksudmu...aku pasti bisa? "
" Ya, waktumu untuk kembali bergulat di dunia sana telah kembali dimulai dan waktuku pun telah dimulai, namun pasti ada waktunya kita bisa kembali lagi menikmati surga kecil kita, menikmati ombak, menikmati ayunan kelapa...."
"...menikmati sajak-sajak indahmu..."sambungku dengan suara pelan
"...menikmati senyumanmu..." lanjut Gadis
"...menikmati keindahanmu..."
"...dan..." kami mengucapkan sambil bertatap mata
"...menikmati surga kecil kita. "

" Gadis! "
" Yap "
" Apakah kita akan bertemu? "
" Seperti mentari yang kembali ke tempat yang sama, dan seperti merpati yang akan kembali lagi. " jawabnya.
" Pasti? "
" Ya, pasti kita bertemu kembali. " senyumnya dengan riang, dan senyuman itu akan selalu kuingat dalam mataku untuk kembali memberi semangatku.

Waktuku kini tiba. Kini aku kembali ke tempatku untuk mengadu nasibku. Aku pun berlayar, dan dari kejauhan, kulihat Gadis. Dia mengibaskan kain putihnya. Aku bisa melihat itu dan juga kulihat ada gambar uniknya di sana. Aku akan mengingat itu, sebagai kenangan dan pemberi semangat bagiku untuk melawan dunia di luar sana yang berat. Dalam hati aku berdoa, semoga aku mendapat kesempatan yang baik lagi untuk bertemu dan mendapat kekuatan yang besar. Tuhan, tolonglah

Kita Pasti Kembali Bertemu

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 24 Agustus 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲