Newest Post

Ideal vs. Realita

| Senin, 28 Oktober 2013
Baca selengkapnya »
Di dalam dunia realita, segala hal yang namanya 'ideal' tidak dapat muncul mutlak. Mendekati ideal mungkin bisa ada, tapi itu pun jika setiap kondisi dibuat mirip dengan kondisi ideal. Naturalnya tak ada lagi kondisi ideal dalam dunia yang bernama realita ini apalagi setelah perubahan budaya saat ini yang global. Setiap ide, pemikiran dan falsafah hari ini hanya ada dalam dunia yang bernama ideal. Ide itu tetap ada, namun dalam dunia realita, ide itu bercampur aduk dengan berbagai kondisi sehingga realita dari ide tersebut menjadi berubah. Tidak hanya berubah struktur dan bentuk. Wujud dan pemahaman pun dapat berubah tergantung dari kondisi alam.

Mungkin kita pernah mendengar sebuah ungkapan "bermimpilah karena Tuhan memeluk mimpi-mimpimu". Ya memang Tuhan memeluk mimpi-mimpi itu. Beliau menaruhnya pada sebuah dunia ide, menyimpannya di sana. Namun ketika Tuhan melihat dalam dunia realita, apa yang menjadi mimpi-mimpi di dunia ideal tersebut. Karena Tuhan masih menahan apa yang ada dalam dunia ideal itu agar ketika manusia yang ada dalam dunia realita siap sehingga apa yang diberikan Tuhan dapat diterima dengan utuh dan tak berubah walau dalam dunia realita terkadang berubah.

Dunia realita adalah munculnya segala ide yang telah dibuat di dalam dunia ideal. Di dunia ideal hanya ada satu ide tentang manusia, namun dalam dunia realita ada berbagai macam manusia. Manusia silih berganti datang dalam berbagai macam karakter, fisik, watak dan kepribadian. Manusia dalam dunia realita memiliki batas waktu tertentu, tergantung dari aturan yang telah Sang Maha tentukan. Namun ide tentang manusia itu sendiri tetap ada dalam dunia ideal. Ide itu sudah ada dan tetap ada karena Sang Maha-lah yang membuat ide tersebut dan yang membuat dunia ideal tersebut. Tanpa dunia ideal, dunia realita tidak ada apa-apanya. Tanpa dunia realita, dunia ideal hanyalah sekadar ide yang tak berwujud yang artinya tidak ada apa-apa juga. Kedua dunia itu berbeda, namun kedua itu saling berikatan satu sama lain. Keduanya tak terpisahkan. Apa yang ada dalam dunia realita, sudah ada dalam dunia ideal bahkan jauh sebelum dunia realita eksis, sebelum dunia realita ada.

Dunia realita dan dunia ideal adalah dua dunia yang berbeda, namun walau mereka berbeda, mereka saling melengkapi. Dunia ideal adalah dunia tak terbatas, sedangkan dalam dunia realita segala sesuatu ada batasannya. Dunia ideal itu mirip dengan surga dan neraka, sedangkan dunia realita mirip dengan dunia fisik, dunia inderawi yang dapat disentuh, didengar, dikecap, dikatakan dan dilihat. Segala hal yang ada dalam dunia realita adalah sementara. Segala proses ada di sana. Namun yang menentukan pada akhirnya adalah Sang Maha, sang pencipta kedua dunia itu. Di hadapan Sang Maha lah segala hal yang terjadi di dunia realita akan diadili dan berbahagialah mereka yang masuk dalam dunia ideal yang memang untuk kesenagan, bukan penderitaan.

Ideal vs. Realita

Posted by : Unknown
Date :Senin, 28 Oktober 2013
With 0komentar

Bahasa Roh : Gift or Learnable

| Minggu, 20 Oktober 2013
Baca selengkapnya »
Hari ini aku mau sharing tentang kebenaran Firman Tuhan yang telah aku dapatkan hari ini. Kebenaran ini membuatku mengerti lebih lagi tentang suatu karunia rohani. Nah sebelum aku bahas panjang lebar lebih baik mari yuks kita baca dulu nats yang berbicara tentang ini

1 Korintus 12 : 27-31
27  Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
28  Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
29  Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
30  atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?
31  Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.

Berawal dari sini nih semua sharing yang tadi dibagiin. Dikatakan lewat Alkitab, kalau mau jelasnya baca aja 1 Kor 12 dan 1 Kor 14, di situ dijelaskan secara gamblang tentang karunia-karunia roh, tapi di sini aku mau membahas tentang karunia bahasa roh. Sebetulnya karunia itu apa sih? Berdasarkan sharing tadi di persekutuan pemuda dan profesi, yang namanya karunia itu adalah pemberian, gift kata temanku itu. Nah lalu apa bedanya dengan talenta? Dari bahasa aslinya talenta itu suatu ukuran atau takaran terhadap mata uang yang artinya bisa ditambah, dipelajari, dan dikembangkan. Lalu bedanya dimana? Yang namanya karunia atau gift tentunya terserah yang mau ngasih, semisal ayah kamu mau ngasih sepeda apa ya terserah dia kan? Kita cuman punya hak untuk mempergunakannya dengan semaksimal dan sebaik mungkin. Beda lagi dengan talenta, kita mungkin awalnya hanya satu tapi kita nanti bisa mengembangkan dan bisa menambahnya menjadi maksimal sesuai kebutuhan kita.

Sekarang tentang karunia berbahasa roh. Tahukah kamu, cuman gara-gara ini maka timbulah perpecahan gereja? Gak percaya? Nih buktinya liat deh di Indonesia ada banyak macam denominas seperti Kharismatik, Pentakosta yang menekankan kalau orang yang telah dibaptis secara Roh, artinya bisa berbahasa roh. Trus kalau untuk aliran Baptis menekankan bahwa orang percaya harus dibaptiskan, tapi di sini aku gak bakal bahas tentang aliran hanya tentang karunia bahasa roh. Banyak orang beranggapan bahwa orang yang memiliki karunia bahasa roh artinya tingkatan rohani mereka lebih tinggi daripada yang tidak memilikinya. Itu sebabnya banyak orang yang mencoba ingin mempelajari bahasa roh karena mereka merasa jika punya itu mereka akan lebih tinggi tingkatan rohaninya. Padahal yang harus diperhatikan adalah karunia bahasa roh itu adalah karunia, pemberian. Tidak bisa dipelajari. Itu bukan seperti belajar bahasa Inggris. Lagipula karunia itu adalah untuk berbicara dan berkomunikasi pada Tuhan karena itu adalah bahasa Roh. Tapi kadang kita suka liat kan ada di gereja-gereja tuh wuh rame banget pas penyembahan pada berbicara bahasa roh tanpa ada yang tahu artinya, tapi setelah diselidiki ternyata ada lho yang cuman ikut-ikutan doang alias gak punya karunianya biar dikira dipenuhi oleh Roh Kudus.

Sesungguhnya jika dalam satu jemaat ada yang bisa berbahasa roh, maka akan ada juga yang bisa menafsirkan bahasa roh karena kedua karunia itu haruslah bisa membangun jemaaat. Namun jika misalnya kita sadar nih bisa berbahasa roh tapi kita gak tahu ada yang punya karunia menafsirkan bahasa roh, nah maka sebaiknya kita tidak menggunakannya saat di dalam ibadah atau saat penyembahan. Gunakanlah karunia bahasa roh itu saat kita sedang melakukan doa sendiri, saat saat teduh pribadi karena yang dibangun hanyalah diri sendiri jadi gunakan saat sendirian atau kalau memang ada beberapa orang yang bisa berbahasa roh, ada baiknya saling bersekutu bersama untuk saling menguatkan.

Sebetulnya bukan karunia ini saja yang buat orang salah tanggap, ada juga karunia penyembuhan dan karunia mengadakan mujizat yang suka disalahgunakan hingga akhirnya banyak yang datang ke KKR bukan buat ketemu Tuhan tapi cuman buat memuaskan kebutuhan atas penyembuhannya. Nah itulah jebakan-jebakan yang dibuat si Iblis. Iblis tahu gak mungkin melawan Tuhan, makanya dia buat manusia seperti kita ini yang melawan Tuhan. Nah sudah jelaskan semua? Kalo masih ada pertanyaan boleh kasih komentar di bawah nanti aku jawab dengan bantuan para pastor dan pendeta.

Trims juga buat sharingnya dari Bapak Reza Rizkia tentang karunia roh. Sharing yang membangun dan menguatkan.

Bahasa Roh : Gift or Learnable

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 20 Oktober 2013
With 0komentar

Tetap Muda

| Rabu, 16 Oktober 2013
Baca selengkapnya »
Foto umur 18 tahun
Foto umur 20 tahun

Aku bisa dibilang sebagai orang tanpa masalah karena menurut kawan-kawanku aku selalu tersenyum bahkan sekalipun aku lagi gak bersantai menurut mereka, aku tetap tersenyum kecuali kalau lagi rapat di ruang rapat yang rapat (wc) hehehehehe. Ketika aku melihat wajahku ke cermin dan melihat foto terakhirku saat di SMA, aku sadari tak banyak yang berubah. Yang berubah hanya gaya rambutku saja dan timbulnya jerawat tapi secara aura warna wajah, masih aura yang sama. Aura wajah anak 18 tahun. Aku pun baru menyadari saat ini aku sudah berada di umur 20 tahun dan aku sadari setelah melihat kedua foto di atas, memang wajahku seperti sama saja. Tak ada bedanya.

Aku sendiri sebetulnya tak mengerti mengapa bisa seperti itu tapi satu hal yang aku tahu, aku hidup tanpa beban. Lho kok bisa sih? Apa sih rahasianya supaya tetap terlihat muda? Apakah aku rajin facial, rajin nyalon atau sebagainya? Hahahaha...sebagai cowok, aku paling anti nyalon kecuali memang keadaan genting dan mendesak. Hal itu terjadi karena aku selalu tersenyum.

Hah tersenyum? Yang bener? Gak percaya? Liat aja tuh buktinya dari kedua foto itu. Bukankah nyaris tanpa beda? Memang foto yang kedua berbeda tapi energinya masih sama seperti energi foto yang pertama, dan bodohnya aku baru tahu sekarang saat melihat-lihat foto itu. Tersenyum adalah obat paling ampuh untuk tetap terlihat muda. Gak perlulah keluarin duit banyak-banyak. Cukup tersenyum dan tertawa maka wajah akan terlihat segar, memiliki energi dan tetap muda. Selain itu dampak lainnya dengan kau tersenyum, maka orang yang mendapat senyumanmu itu akan mendapat kesan pertama bahwa kau adalah orang yang asyik untuk diajak berbincang dan ramah yang artinya kau akan dapat berteman dengan berbagai jenis level manusia. Tertarik? Silahkan coba sendiri obat ampuh ini. Dengan latihan dan takaran teratur, kamu akan terlihat lebih muda dari umur. Hehehehe....silahkan dicoba.

Tetap Muda

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 16 Oktober 2013
With 0komentar
Tag :

Semuanya Berawal Dari Sini

| Minggu, 06 Oktober 2013
Baca selengkapnya »



Diantara sekian miliar manusia dari segala penjuru bumi (itupun kalau bumi ada ujungnya), dari sekian tempat yang ada di muka bumi ini, dari sejumlah waktu yang telah berlalu di bumi ini, sadarkah kau mengapa kita bisa berjumpa dengan cara yang ajaib? Aku masih ingat saat-saat pertama kali kita bertemu. Kita bertemu di dunia maya. Saat itu kau sedang berselancar di pulau sana dan aku berada di pulau yang lain yang bertetangga dengan pulaumu. Saat itu kau sedang melancarkan 'serangan'-mu untuk menyelidiki siapa aku ini karena temanmu meminta bantuanmu untuk menyelidiki aku. Namun pada akhirnya kita malah menjadi teman akrab.


Pernahkah kau berpikir mengapa kita bisa berjumpa dan bahkan menjadi dekat seperti ini? Dari setiap kemungkinan yang aku lihat, setelah aku menelusuri lagi waktu dimana kita pertama bertemu itu, rasa-rasanya ini merupakan suatu kemustahilan supaya kita bisa bertemu dan bisa dekat seperti sekarang ini. Ini semua tidak akan terjadi teman kita yang begitu baiknya pada kita sehingga kita bisa bertemu dalam suatu waktu yang tepat.

Dari semua kemungkinan yang ada, dengan perbandingan 1:2000,000,000 kita adalah yang saling bertemu tidak hanya di dunia maya namun di dunia nyata juga. Itu pun seperti suatu kemungkinan yang hampir mustahil namun dengan perhitungan mekanika kuantum hal ini pun bisa terjadi. Sama seperti Schrodinger yang berusaha mendapatkan satu elektron di sekian banyaknya elektron di awan elektron, kita yang berkumpul dalam grup manusia mencuat keluar dan bertemu satu sama lain.

Dari sekian miliaran manusia, kita adalah yang dapat bertemu, dari sekian tempat di bumi ini, kita bertemu di satu tempat, dan dari setiap waktu yang berjalan kita ada di sana bersama. Setiap kemungkinan ini hanya terjadi dalam setiap kesempatan yang ajaib. Aku berpikir, apakah memang kita dipertemukan untuk suatu tujuan tertentu atau hanya sebuah kebetulan yang beruntun dalam mekanika kuantum yang dari setiap kemungkinan, masing-masing kemungkinan memiliki peluang yang sama. Aku rasa ini ada suatu tujuan, namun aku masih meraba-raba tujuan tersebut. Namun jika tujuan itu sudah jelas, akankah kita tetap bersama? Akankah kita tetap dapat bertatap muka lagi? Akankah kita masih melakukan candaan-candaan kita dan melemparkan kata-kata yang biasa kita ucapkan? Aku rasa itu semua hanya diketahui oleh Sang Creator dan waktu.

Namun aku sangat berterimakasih sekali. Sejak pertemuan itu, aku banyak belajar beragam hal. Baik itu yang berkaitan langsung dengan diriku, oranglain atau mahluk lain. Kau mengajarkan padaku tersenyum, tertawa, dan banyak hal lainnya. Terima kasih terutama ketika kau datang dan menemuiku di sini dan juga untuk waktumu. Terima kasih

Semuanya Berawal Dari Sini

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 06 Oktober 2013
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲