Newest Post

Catatan di Awal Oktober

| Rabu, 01 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Halo teman-teman semua yang suka berkunjung ke blog aku. Pasti pada nungguin deh ah (pede abiss). Ini adalah hari pertama di bulan Oktober. Namun sebelum beranjak terlalu jauh di bulan Oktober, ada baiknya aku menulis beberapa hal yang masih hangat dari bulan September yang katanya bulan penuh keceriaan.

Bulan September kemarin penuh dengan catatan dalam hidupku ini. Yang paling aku ingat adalah kematian. Ya, betul kematian atau dalam bahasa yang lebih halus, meninggal dunia. Jadi di bulan September kemarin, apalagi di minggu terakhir di bulan September, penuh dengan duka cita. Salah satunya kemarin seorang bapak, seorang ayah, seorang kakek yang cukup aku kenali dengan baik, lebih dulu meninggalkan dunia ini dan menghadap Sang Ilahi. Hal itu terjadi di Sabtu siang tanggal 27 September 2014. Beliau banyak mengajarkan kepadaku artinya sebuah ketegasan, karakter, dan wibawa karena memang beliau adalah purnawirawan ABRI dan terakhir aku lihat beliau masih sehat-sehat aja minggu lalu. Aku tak tahu kalau di dalam tubuhnya ternyata sudah ada komplikasi penyakit. Ketika hari Minggunya pada sore hari, diadakan kebaktian penghiburan, cukup banyak yang hadir dan aku melihat ada temanku yang sebetulnya bukan anak biologis beliau tapi sejak kecil selalu di asuh oleh beliau. Dia juga menangis. Tentulah dia menangis karena beliau dan istrinya yang sudah lebih dulu mendahuluinya sudah dianggap seperti ayah dan ibu kandungnya sendiri. Setiap kali aku ke rumah duka, aku selalu berpikir, kapan aku akan mencapai garis akhir tersebut dan seperti apa aku dikenal oleh orang lain dan siapa saja yang akan menangis ketika aku sudah mencapai garis akhir tersebut? Selain itu aku juga merenungkan, apa saja yang sudah aku lakukan hingga hari ini dan sudah tepatkah yang aku lakukan karena kematian bisa saja menjemput kapan saja tanpa kenal waktu. Kematian tidak bersahabat dengan waktu, ia punya waktu tersendiri.

Selain cerita tentang meninggalnya manusia, di akhir September juga ada cerita tentang 'meninggal'-nya sebuah bangsa? Apa maksudnya? Terjadi genosida? Mungkin aku bisa bilang iya terjadi genosida karena yang di'bunuh' adalah Demokrasi. Dimana itu terjadi? Itu terjadi di Indonesia. Akhir September lalu, demokrasi Indonesia sudah mati dan kembali lagi ke zaman Orde Baru. Aku juga berduka cita dan aku tak tahu harus berbuat apa karena aku tidak punya kekuatan politik. Aku bukan politikus sekalipun aku juga membenci politikus bangsa ini. Aku sebetulnya cinta bangsa ini tapi aku juga benci tingkah laku bangsa ini. Bangsa ini seperti jalan dua langkah, mundur lima langkah. Setiap orang hebat yang bisa memimpin terlihat, tiba-tiba ada reaksi besar yang menentang mereka sehingga mereka kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

Ya begitulah catatan untuk akhir bulan September. Sekarang ini aku sedang melihat media sosial dan sedang asyiknya orang-orang membuat quotes tentang #OctoberWish. Berikut ini contohnya tanpa perlu aku tampilkan siapa yang bilang.



(........) Semoga keluarga ini selalu bahagia :) Baekki sayang kalian semua
semoga dapet kado istimewa
selalu sama mama tercinta mwah * (....)
Welcome October, semoga sehat selalu semuanya
happiness

dan masih banyak lagi. Ya itu masih beberapa aja tapi apa yang kamu harapkan di bulan Oktober ini? Kalau aku berharap supaya aku bisa tetap sehat sampai akhir Oktober untuk mengerjakan tugas-tugasku yang mulai bejibun dan tetap taat dan percaya akan Dia, Sang Ilahi. Semangat di bulan Oktober!!

Catatan di Awal Oktober

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 01 Oktober 2014
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲