Newest Post

Lelaki Itu Sahabatku

| Kamis, 08 September 2011
Baca selengkapnya »
Postur tubuhnya sebenarnya hampir sama dengan postur tubuhku, hanya saja kalau kau perhatikan dengan baik-baik maka sebenarnya dia lebih besar badannya dari badanku. Soal kepintaran aku jauh lebih pintar dari dia. Itu terbukti dari hasil UN, tapi soal kebijaksanaan dia lebih bijaksana dari aku. Ada sesuatu dalam dirinya yang membuatku seperti tertunduk lesu saat melihatnya. Ia memiliki aura yang besar yang membuatku rela untuk melakukan apapun dan sepertinya jiwa kami seperti terhubung sebab apa yang kurasakan dia rasakan, dan apa yang dia rasakan aku rasakan padahal sudah lama kami tak bertemu. Kau ingin tau siapa dia? Ah kau memang suka sekali tuk mengetahui apapun tentang diriku. Tapi ingat, ini adalah tentang temanku.

Dia Azer. Seorang Kristen Protestan yang sedang bertumbuh besar. Kini dia tinggal di Bandung tapi hanya beberapa hari sebab nanti dia akan pergi ke Semarang untuk sekolah teologia. Kalau tidak salah, aku mengenalnya sejak kami masih kecil dan berpisah ketika kelas 4 SD. Aku pindah gereja. Kemudian saat SMP, dia pindah rumah, ke rumah orangtuanya yang di Serang, Banten. Sebenarnya hubungan kami biasa saja layaknya seorang teman kepada teman yang lainnya namun entah kenapa belakangan ini kami menjadi setidaknya lebih akrab dari sebelumnya.

Semenjak dia pindah ke Serang kami tak berhubungan lagi. Satu hal yang menarik dari dia adalah setiap ada liburan yang cukup panjang pasti dia kembali ke Bandung. Baik itu libur Natal dan Tahun Baru, atau liburan kenaikan kelas atau libur puasa. Kalau dia ke Bandung, dia akan tinggal di rumah bapanya yang ada di maleber. Satu hal yang aku suka dari dia adalah sifatnya yang penghibur. Aku malah sempat berpikir, kenapa Azer gak kerja ada di dunia hiburan ya?


Ada satu cerita yang menarik dari temanku ini. Kau mau tahu? Tapi sebelum aku ceritakan aku ingatkan bahwa ini berdasarkan kisah nyata dan bukan karangan semata ok. Baiklah sekarang siapkan seatbelt anda dan kenakan helm supaya aman. Azer berasal dari keluarga yang berbeda keyakinan. Kakeknya seorang kyai, bapaknya seorang haji. Yang tak kumengerti Azer sendiri adalah calon pendeta. Kalau menurut perhitunganku seharusnya Azer nanti kan menjadi uztad, tapi sepertinya inilah jalan Tuhan dan lewat ini juga Azer diuji soal kepercayaannya pada Tuhan.

Saat berumur 2 minggu, Azer di titipkan oleh kedua orangtua kandungnya ke orangtua angkatnya di Maleber. Sebelumnya bapak dan ibu angkatnya telah bilang bahwa dia adalah orang yang percaya kepada Tuhan dan mama ayah kandungnya mengizinkan dia untuk di bawa ke Gereja. Saat kelas 2 SD, dia pernah menjadi calon peserta Konser Doa Anak Nasional dan kakaknya pernah bertanya kepadanya. "Azer, apa cita-citamu?" dia dengan polosnya berkata "mau jadi Pendeta". tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. H-3 saat Konser Doa Anak, dia di bawa pulang oleh orangtua kandungnya.

Saat kelas 3 SD, orangtua kandungnya pernah bertanya "Berapa uang jajan kamu sehari?" dia membalas "Rp3.000,- Mah." lantas orangtua kandungnya berkata "Yaudah, nanti saat lulus SD, kamu tinggal bersama kami saja, nanti kamu hidup enak, mewah, dsb."  Dia pun berkata mau.

Setelah 6 SD dan mau masuk SMP, dia pindah ke Serang Banten. Memang pertama-tama dia hidup dengan enak. Tapi setelah beberapa minggu, dia di suruh oleh orangtua kandungnya untuk Shalat. Pertama dia tidak mau, tapi akhirnya mau tidak mau harus mau. Yang paling menyakitkan, saat pertama kali Shalat Jum'at ibu dan kakak angkatnya main ke Serang Banten. dan saat mau menginap, mereka tidak jadi karena tahu Azer shalat.

Malamnya dia hanya menangis, dan tak bicara apapun. Dia hanya teriak kepada Tuhan. "Tuhan, maafkan aku!! :'( " itu yang dia katakan. Tuhan memberikan jalan. Dia mengikuti sebuah ekstrakulikuler Paskibra. Disana dia bertemu dengan senior bernama Manda Laika Dandel. K'Manda ini memberikan pertolongan dan membawa Azer ke Gereja GKI Serang. Dia sharing dan bertemu dengan seorang pendeta bernama Pdt. Benny. Sungguh luar biasa pendeta ini. beliau memberikan banyak masukan dan membuat kesepakatan bahwa hanya antara Azer gereja dan Tuhan yang tahu kalau Azer Kristem

Saat 2 SMP, Dia di suruh mengikuti sebuah Madrasah TPA. memang awalnya dia tidak mau. Tapi orangtua kandungnya memaksa. "Kamu mau jadi apa setelah lulus nanti? kamu harus ikut Madrasah karena masuk SMA harus ada Ijazahnya.!!!!" akhirnya Azer bimbang dan dia konsultasi bersama Pdt. Benny. Beliau berkata "Tak masalah. kamu ikut aja, yang penting kamu tidak mengimani dan meyakininya". Azer pun mengikuti Madrasah itu.

Memang setelah itu Azer mengikuti madrasah tapi ia juga pegang komitmen untuk terus cinta Tuhan dan akhirnya Tuhan beri dia bonus yaitu dia bisa menjadi yang paling unggul di sana dan bahkan nilanya untuk Bahasa Arab termasuk yang mendekati perfait! 98

Selama 3 tahun dia ke gereja dengan sembunyi-sembunyi. dia menyimpan Alkitab di lemari baju paling bawah. Setelah dia pulang gereja dan latihan Theater, dia pergi ke Lantai 2. Saat dia menonton TV ",Ayahnya datang ke atas dan berkata "Hey!!" dia tidak merespon karena Azer tak tahu Ayahnya berbicara pada siapa. Ayahnya menambahkan "Saya bicara dengan anda ya, bukan ama SETAN!!!". Azer merasa tidak enak hati dan akhirnya menghadap ke belakang dan ketika dia menghadap ke belakang tiba-tiba

"BLETAK!!!"

Alkitab yang dia punya dilemparkan ke muka dia oleh Mamahnya. Azer kaget karena dia tidak menyangka akhirnya ketahuan. Orangtua kandungnya akhirnya mencaci maki dia dan menghina Tuhan Yesus. Kesalahan dia adalah DIA MEMBELA TUHAN YESUS.

Tuhan Yesus tidak perlu dibela, karena DIA dapat membela diriNya sendiri. Kata Azer "Mamah ama Ayah tahu apa? saya yang percaya Tuhan Yesus selama 12 tahun" Mamanya menjawab "Kamu ga tau apa-apa ya! Mama dari TK-SMA sekolah d Santa Angela!". Azer pun tak dapat berbicara apa-apa. Akhirnya dia dikurung di kamar dan dia mencoba BUNUH DIRI. Bunuh diri?? Bukankah itu sesuatu yang sia-sia? Tapi apa yang dilakukannya memang saat itu pikiran Azer sedang kacau. Ternyata Tuhan sungguh mengasihinya. Saat dia mencoba bunuh diri, ternyata tidak bisa. Silet, Cutter tak mempan untuknya. itulah kehendak Tuhan. Azer adalah orang yang boros. tapi, selama 3 bulan dia mencoba menabung dan menyimpan uang 300rb di Bank. Ternyata uang 300rb itu, sudah Tuhan persiapkan untuk dia pergi ke Bandung.


Setelah Kabur ke Bandung, dia dibawa kembali ke Serang oleh Ayah kandungnya. Mereka membuat kesepakatan di kamar.
1. Azer boleh ikut agama Kristen tapi Keluarga, Teman Komplek, Teman Sekolah tak boleh ada yang tahu karena menurut Orangtuanya dia... adalah AIB.
2. Azer Boleh ke Gereja tapi jangan ada yang tahu.
3. Azer boleh mengikuti pelajaran Agama Kristen, tapi tetap mengikuti pelajaran agama Islam buat perbandungan.

Azer menjalankan itu semua. selama d SMA 2 thn, tidak ada yang tahu kalau dia Kristen. Selama 2 tahun dia sembunyi-sembunyi ke Gereja. Selama 2 tahun dia mengikuti pelajaran agama Islam, dan Puji Tuhan. Berkat Yesus Kristus, dia di sayang oleh Guru Agama Islamnya karena dia selalu mendapatkan nilai Agama Islam Terbaik. Ini bukan karena kemampuannya tapi karena Tuhan Yesus.

Kupikir kehidupannya adalah seperti seorang malaikat, tapi ternyata aku salah duga selama ini. Di Serang hidup dia hancur!! sangat bajingan dan brengsek  karena dia merasa tidak dapat kasih sayang dari Ortunya, tapi untungnya itu adalah saat dia belum percaya Tuhan. Tahun lalu, dia mengikuti sebuah acara bernama Reureuh Gereja Sunda yang di adakan di Hotel Bumi Makmur Lembang. Dia mendapatkan pembaharuan rohani disana. Dia jadi sangat Cinta Yesus dan akhirnya dia mengambil keputusan untuk melayani Tuhan.

Saat dia pulang ke Serang Banten lagi, dia membawa Alkitab yang di sampul dengan Kertas kado dan membawa Buku renungan dari tahun 1989-2000. 1 minggu dia dekolah kelas 3 SMA dia menjalani hari seperti biasa. Kesalahan ada di dia, karena pada hari minggu malam dan senin pagi dia tidak renungan. Saat pulang sekolah, Alkitab itu telah berubah menjadi Alqur'an. dan dia langsung nangis kepada Tuhan dia berseru "Tuhan, aku sudah tidak punya lagi senjata. Senjataku hanyalah Firman-Mu" besok hari dia mencoba menjalani hari seperti biasa dan hari rabu, dia berinisiatif untuk membawa buku renungan itu ke Sekolah. Baru saja dia tinggal ke kamar mandi, buku renungan itu telah diganti dengan komik oleh kedua ortunya. Dia mencoba untuk tidak menangis karena akan sekolah. Tapi dia manusia biasa, dia pun tidak konsentrasi belajar di sekolah.

Saat Pulang sekolah,,
MUJIZAT TUHAN TERJADI!!! Dia menemukan buku renungan di celananya dan dia menemukan Alkitab kecil (yang dibaca pakai kaca pembesar) di tasnya. Tuhan Sungguh LUAR BIASA! Keajaiban terjadi. Saat dia membutuhkan uang, ada seorang pembimbing Persekutuan Mahasiswa Kristen benama Rini Tsu yang mau mendangar sharing Azer. Beliau memberi uang kepada Azer karena untuk biaya sekolah. esok hari, Azer pergi ke rumah kakak kelasnya bernama Intan Yolanda Sitompul dan diberikan sebuah ATM yang sudah ada no PIN nya tapi Azer tak menggunakannya.

Setelah pulang dari rumah K'Intan, dia akhirnya pulang ke rumah. Saat di kamar mau membaca renungan, Ayahnya memanggil "Aa! ke bawah!". Azer pun pergi ke lantai 1 dan Ayahnya menyuruh Azer untuk ke ruang tamu.

Ternyata kejadian saat 3 SMP terjadi kembali, dia di sidang oleh kedua ortunya. Ortunya memberikan 2 Pilihan..
1. Mereka dapat membiayai Azer sampe kapan pun asal Azer mau pindah agam
2. Kalo Azer tetap percaya ke Kepercayaannya, mereka tak mau menanggung.

Azer bingung, dan ternyata Tuhan menguatkan. Dia teringat kembali dengan mujizat yang sudah Tuhan berikan. dan dia dengan tegas berkata "Mah, Yah, maaf Aa tetap percaya ke Kristus karena Aa telah diselamatkan oleh-Nya".

Ayahnya berkata "Oh begitu, kalau begitu saya berikan kesempatan 10 hari kamu pergi dari rumah ini!! dan jangan kembali lagi ke Serang Banten!"

Mamahnya berkata "Perlu kamu tahu, Mamah bisa membunuh kamu saat ini! dan Ayah bisa menghancurkan masa depan kamu seperti membalikkan telapak tangan!!"

Disana akhirnya Azer menangis di kamar dan dia pun memutuskan kembali ke Ortu Angkatnya dengan biaya berangkat menggunakan uang yang diberikan K'Rini kepadanya.

Banyak pengalaman yang ia rasakan saat tinggal serumah dengan orang yang berbeda keyakinan. Dia pernah disiksa, diperlakukan secara tidak adil dan diskriminasi. Azer akhirnya mengalah juga tapi karena kasih karunia Tuhan ia diingatkan lagi dengan janji di masa kecilnya. Kalau kalian ada di posisinya aku yakin kau tidak mungkin bertahan selama 5 tahun seperti itu. Pasti kau kan menukar imanmu dengan yang lain sama seperti seorang bayi yang disodorkan permen. Aku pun tak dapat membayangkannya bagaimana diriku sekarang?? Mungkin aku tak bisa menulis cerita ini pada kalian yang memang penasaran abis ama cerita ini. Namun itulah lebihnya Azer, dia tetap bertahan.

Sebetulnya saat hari-hari pertama dia benar-benar kabur dari rumahnya yang di Serang ke Bandung aku sedikit iri karena teman-temanku sepertinya lebih suka berteman dengannya, tapi ternyata aku salah. Dia memang teman yang baik bahkan saudara bagi diriku sendiri. Sekarang ini aku jadi semakin akrab dengannya, tapi kenapa yang baik harus segera berakhir. Aku tahu dia memang seorang pendeta, tapi kenapa harus sekarang maksudku kenapa saat aku mulai dekat lagi padanya malah dia harus pergi.

Azer yang sekarang telah lebih sempurna dibanding yang pernah aku kenal. Aku tak menyesal untuk mengenalnya malah aku bangga. Saat aku lihat Azer sekarang akan menjadi seorang pendeta, entah kenapa aku seperti melihat diriku sendiri yang menjadi seorang pendeta. Aku harap dia menjadi pendeta yang berkenan kepada Tuhan



This story is presented for my friend who will go to reach his dream.
Good luck my friend

Lelaki Itu Sahabatku

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 08 September 2011
With 0komentar
Next
▲Top▲