Newest Post

The Last Note in 2012

| Senin, 31 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Beberapa jam lagi, tahun 2012 bakal berakhir. Itu artinya genap 366 hari X 86400 detik waktu yang telah aku habiskan selama setahun ini. Sebenarnya tak kerasa si 2012 akan berakhir juga sekarang. Tahun ini banyak 'letupan-letupan' yang terjadi dalam hidupku. Laksana mercon yang meletus tiba-tiba karena adanya bunga api, laksana letupan uranium yang tak terkendali sehingga menjadi ledakan nuklir, laksana ledakan Gunung Merapi yang tiba-tiba dan melululantahkan kehidupan di kaki Gunung Merapi beberapa waktu yang lalu, laksana ...eh kok jadi ngebahas bencana gini sih? OK deh balik lagi ke topik awalnya ya.

Selama aku mengarungi kehidupan di 2012 ini, aku seperti naik kapal dan Tuhanlah sang Nahkoda dalam kapal kehidupanku. Kehidupan terkadang tak berjalan sesuai dengan rencana awal yang telah kubuat. Adakalanya dalam mengarungi 'lautan' 2012 ini aku harus memutar haluan karena ada 'badai-badai' yang menghalangi. Awalnya aku kecewa kenapa mesti berputar haluan karena menurutku itu yang terbaik, tapi rupanya Sang Nahkoda Kehidupan lebih tahu daripadaku. Ia navigator hidupku, dan saat putar haluan dan mengikuti petunjuk-Nya, ternyata hasilnya lebih dari yang kuharapkan. Ini benar-benar terbukti dalam hidupku yang sesungguhnya. Aku gak bakal bahas banyak hal tapi ada satu hal yaitu saat aku mengorbankan kesukaanku untuk Tuhan, Dia memberiku hadiah yang besar, yang tak pernah kuduga yaitu aku dapat nilai tinggi di beberapa mata kuliah yang aku sebenarnya gak terlalu bisa.

Tahun ini juga aku banyak di-'tabrak'an dengan orang-orang yang belum pernah aku ketahui sebelumnya yaitu aku masih ingat waktu bulan Juli aku ikut KKMBI di Pakem, Sleman, Yogyakarta, disana aku bertemu dengan banyak pemuda-pemudi Baptis yang ikut kemah di sana. Dari belahan Indonesia dan beberapa yang kukenal yaitu Jessica, Clarisha, Yosia, Daniel, Niel, Ahmad a.k.a Dhiela a.k.a Nur, Mba Kerin, Pupung, Bosman, Dira, Dipta,Gaby, Andy,dan beberapa hampir aku lupa. Maaf ya teman-teman baruku. Dari mereka aku belajar banyak hal salah satunya belajar berbagai macam pendekatan untuk melobi orang dan dari mereka pula aku jadi punya mimpi untuk menulis. Entah artikel kah, puisi kah, atau cerpen.

Tahun ini juga aku hampir banyak bepergian seperti ke Yogyakarta waktu kemarin KKMBI, lalu ke Pangandaran lagi untuk kedua kalinya waktu liburan Idul Adha. Sebenarnya aku ingin banget ke Kepulauan Seribu tapi rasanya belum kesampaian

Catatan terakhirku di akhir tahun ini aku bisa reunian dadakan dengan teman-temanku yang ada di SD Advent. Yah akhirnya ketemu juga dengan beberapa teman lamaku dan diantaranya ada Agung yang kini di ITHB, terus ada Anggi yang kini di Unikom, terus ada Aris, dia sudah punya jambang rupanya lalu ada Icha, udah ber-'bintang' tuh wajahnya, terus ada Gladys yang gak banyak berubah sih sebenarnya, terus ada Staney, aku hampir tak mengenalinya waktu dia datang. Banyak yang berubah, terus ada Adrian, makin gondrong aja sejak terakhir aku ketemu di jalan, terus ada Hans yang masih sama, lalu ada Darien yang kayaknya makin gede aja tuh kepala, gede dalam arti sebenarnya ya. Lalu ada Strabo, aku juga tak mengenalinya dia kurus sekarang. Aku cukup senang bisa bertemu mereka, namun ada satu hal yang sebenarnya kusesali, rupanya Anggi, Aris dan Strabo adalah perokok. Aku sedih banget. Aku selalu pegang prinsip untuk tidak merokok dan mereka ternyata perokok, padahal aku yakin di sekolah maksudku dari SMA pasti ketat tuh, tapi kok bisa. Aku benar-benar gak habis pikir kok bisa gitu ya? Hmm, tapi sudahlah setidaknya ini jalanku untuk menyadarkan mereka kalau merokok itu sama aja ngebakar duit. Mungkin bukan sekarang, tapi aku yakin bisa mengubah paradigma mereka.

Terakhir sebagai penutup catatanku ini,
Goodbye 2012, thankyou for your adventure.
God bless us Every One

The Last Note in 2012

Posted by : Unknown
Date :Senin, 31 Desember 2012
With 0komentar
Tag :

Catatan Akhir Tahun 2012

| Jumat, 28 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Tak terasa tinggal beberapa hari lagi aku bakal menemui akhir. Akhir dari apa? Akhir dari kalenderlah, masa akhir dunia, tapi aku suka berpikir bagaimana kalau besok adalah akhir dari dunia alias kiamat? Apa yang akan terjadi nanti? Apakah akan terjadi seperti yang ditayangkan di film-film Hollywood contohnya tentang akhir dunia tuh kayak film "2012", trus film "The Day After Tomorrow" atau mungkin seperti film "Knowing" ?

Beberapa waktu lalu aku masih ingat kemarin tuh lagi heboh kalo kiamat akan datang tanggal 21 Desember 2012. Kenapa tanggal segitu ya? Kenapa gak tanggal 20 Desember 2012 aja atau tanggal 12 Desember 2012? Kan tanggal cantik tuh ya. Itu sih menurut perhitungan kalender suku Maya. Tapi rupanya sekarang sudah tanggal 28 Desember 2012 dan kiamat yang diisukan telah diketahui oleh suku Maya itu hanya isu belaka dan baru diketahui kalau kalender suku Maya merupakan long count calendar, yaitu kalender dengan masa panjang, bukan seperti kalender Gregorian yang kita pakai sekarang ini. Kalender suku Maya itu yang merupakan long count merupakan perhitungan berdasarkan pergerakan bintang-bintang dan planet yang ada di sistem tata surya dan rupanya saat diteliti posisi pergerakan itu terus berulang dalam beberapa masa. Masa kalender suku Maya memang berakhir di tanggal 21 Desember 2012 kalau dihitung berdasarkan kalender Gregorian, tapi habisnya kalender suku Maya bukanlah artinya habisnya dunia. Sama kayak kalender kita tahun 2011 kemaren, habisnya masa kalender 2011 bukan artinya kesudahan dunia kan? Tapi ada aja orang iseng yang bilang habisnya masa kalender suku Maya adalah kesudahan dunia. Ada-ada aja ya.

Nah sambil iseng-iseng buka twitter kemarin, ada yang retweet sebuah quote. Di situ dibilang bahwa
"Saya tidak takut jika tanggal 21 Desember merupakan akhir dari dunia. Yang saya takutkan adalah jika besok tidak kiamat dan keadaan dunia tidak berubah menjadi lebih baik, melainkan menjadi lebih buruk."

Perkataan itu sempat membuatku terdiam selama beberapa saat sambil merenungi maksud kata-katanya. Aku coba kembali memikirkan tentang kiamat. Kalo seandainya kemarin kiamat terjadi, artinya dunia berakhir, dan itu artinya juga bencana dahsyat seperti global warming tidak akan terjadi lalu gak usah kuliah lagi, gak usah susah cari kerja, gak usah repot membiayai hidup lagi. Selain itu gak perlu mengalami yang namanya wabah penyakit menular, gak perlu merasa kekeringan dan kehausan lagi dan gak perlu berpolitik lagi dan melihat pejabat-pejabat di teve yang berakting bersandiwara terus ketemu Tuhan deh dan hidup bahagia selamanya.

Tapi dengan fakta sekarang ternyata kiamat belum terjadi kemarin, artinya bencana global pasti akan dihadapi seperti global warming, penaikan level ketinggian laut, kepunahan satwa, kesulitan makanan dan air bersih, polusi tiap hari, terus korupsi tiap waktu, bencana-bencana hebat lainnya. Apakah dunia akan menjadi lebih baik seterusnya kalau begitu setiap waktu? Buang sampah sembarangan, pohon-pohon ditebang secara liar, penggunaan alat elektronik yang berlebihan, pembakaran sampah dan beragam hal lainnya. Apakah tidak lebih baik kalau kiamat saja daripada menghadapi itu semua?

Beberapa hari lagi kita akan menghadapi akhir tahun. Aku tak tahu apakah di tahun yang baru akan menjadi lebih baik atau mungkin lebih buruk. Mungkin ada kebiasaan yang biasa kita lakukan yaitu membuat resolusi akhir tahun dan harapan di tahun baru. Bagiku itu oke oke saja, tapi tampaknya percuma. Ketika bulan Januari wuih apinya masih gede, bulan Februari masih ada, Maret udah mulai berkurang dan berakhir di bulan April masih inget atau enggak tuh ama resolusi akhir tahun dan harapan tahun baru.

Lalu bagaimana untuk menghadapi tahun baru? Sekarang begini saja, bagaimana untuk menghadapi hari esok? Jangan berpikir terlalu jauh saja. Pikirkan saja besok mau ngapain. Langkahi tiap hari dengan penuh makna jangan sekedar lewat saja di hari itu karena siapa tahu hari itu adalah hari terakhir jadi penuhi hari itu dengan sesuatu yang bermakna. Aku sih gak muluk-muluk. Seperti yang kubilang tadi, jalani hidup dengan penuh makna.

Sebagai penutup, selamat Tahun Baru 2013. Semoga Tuhan menyertai kita dalam segala langkah hidup kita. Amin.


 

Catatan Akhir Tahun 2012

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 28 Desember 2012
With 0komentar

The Legend of Shiloh Sword : Masalah Pertama

| Minggu, 23 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Cerita sebelumnya:
Setelah Elias, Tantiana dan Fexar bertemu dengan bangsa Edleweis, mereka mengetahui sebabnya mereka ada di dimensi lain. Berdasarkan ramalan, mereka adalah para ksatria agung dan salah satu diantara mereka adalah Ksatria Shiloh. Mereka mendapat misi untuk bertemu dengan kelima saudara kembar yang akan membantu mereka mengalahkan Bangsa Quarsus yang telah lama menjajah Bangsa Edleweis dan mengembalikan kedamaian di negri tersebut.

========================Masalah Pertama======================

Elias, Tantiana, Fexar, dan ketiga kuda sembrani yaitu Ralph, Elena dan Diego memulai perjalanan mereka. Mereka pun segera bergerak ke pantai tempat Elias, Tantiana dan Fexar terdampar sebelumnya. Perjalanannya tidak terlalu sulit bagi mereka dan dalam waktu yang cepat karena mereka naik kuda sembrani, mereka pun sampai di pantai itu.

"Nah kita sudah berada di sini. Tadi kata peri biru kita akan bertemu dengan salah satu dari saudara kembar itu. Apa kau tahu Ralph siapakah orangnya?" tanya Elias
"Dia adalah Sandy. Dia adalah salah satu dari kelima saudara kembar tersebut dan seperti namanya Sandy, dia dapat di temui di daerah yang berpasir di pantai. Kita harus waspada karena dia selalu bersembunyi di balik pasir." ungkap Ralph.

Lalu mereka bertiga turun dari atas ketiga kuda sembrani itu. Mereka menyusuri pantai perlahan-lahan supaya mereka dapat menemui Sandy. Ketika mereka menyusuri pantai, Tantiana menemui sesuatu yang berkilau di batu karang.

"Hey Elias, Fexar. Coba kita selidiki batu karang itu. Aku menemukan sesuatu yang berkilau di sana. Ayo kita ke sana." ajak Tantiana.
"Ayo mari kita selidiki." ucap Elias. 

Mereka pun kemudian menyelidiki batu karang itu dan ketika mereka melihat ke balik batu karang itu mereka mendapati sesuatu yang tak asing. 
"Hey, rasanya aku pernah lihat kerang-kerang ini. Apa kau pernah melihatnya Tanti? " tanya Elias.
"Ya aku rasa. Aku seperti sudah melihatnya beberapa saat yang lalu, kerang-kerang yang kita temukan di pantai karang itu kan kalau aku tak salah ingat?" ucapnya sambil mengamati kerang-kerang itu.
"Ya, betul dan sepertinya ada hubungannya nih dengan dunia kita. " Elias pun kembali berdiri setelah membungkuk, dan dia melihat Fexar sedang melihat sesuatu di sebuah pohon palem.
"Fexar, apa yang kau lihat?" tanya Elias.
Fexar terdiam saja.
"Hoy Fexar, apa yang kau lihat?" teriaknya
Fexar tetap diam di tempat terpaku. pikirannya tampak fokus pada sesuatu di batang pohon palem tersebut. 
Elias pun penasaran dengan apa yang dilihat oleh Fexar, lalu dia bergerak ke arah pohon palem tersebut. Ketika dia melihat ke arah tatapan Fexar di batang pohon palem, dia tak menemukan sesuatu apapun di sana. Dia merasa aneh dengan Fexar.
"Hey Fexar, apa yang kau lihat? Tak ada apa-apa di sini. Ayo kita masih ada yang harus kita cari." 
"Kau tak melihatnya? Di sini terdapat tulisan, tulisannya 'Pergilah ke pantai Barat, Sandy membutuhkanmu'. "jelas Fexar.
"Hah? Mana? Aku tak melihatnya. Pasti pikiranmu sudah kacau nih."
"Aneh juga ya coba sebentar, kita tanyakn Peri Biru, apa perkamennya ada padamu?" tanya Fexar.
"Nih." Elias pun membuka perkamen itu dan ketika perkamen itu dibuka, lalu muncullah Peri Biru itu.
"Ada yang bisa aku bantu wahai Ksatria Agung?" tanya Peri Biru.
"Peri Biru, apa kau melihat tulisan di pohon palem itu? " tanya Fexar.
"Tunggu, aku akan membacakannya padamu, " Peri Biru lalu melihat ke arah batang palem itu dan kemudian dia komat-kamit dan seketika muncullah tulisan itu.
"Hey, itu tulisannya Elias, seperti yang kukatakan. 'Pergilah ke Pantai Barat. Sandy membutuhkanmu'. Peri Biru, apa maksud dari pesan itu?" tanya Fexar lagi.
"Fexar, Elias, Sandy saat ini sedang menghadapi masalah terhadap Thor. Pergilah kalian ke sana karena mereka sedang berperang. bantulah Sandy untuk mengalahkan Thor." ucap Peri Biru.
"Tapi kami akan melawan dengan apa?" tanya Elias.
Seketika seekor burung gagak terbang menghampiri Elias dan Fexar. Burung gagak itu membawakan dua bilah pedang. Lalu datang lagi seekor gagak dan menghampiri Tanti dengan membawa dua buah dagger.
 " Dengan inilah kalian lawan mereka. Berhati-hatilah sebab kalian belum pernah melakukannya. Para kuda sembrani akan membantuk kalian." jelas Peri Biru. 

Lalu Elias, Fexar menemui Tanti yang masih menyelidiki batu karang.
" Apa kau menemukan hal yang lain Tanti?" tanay Elias.
"Tadi ada burung gagak memberiku dua pisau ini lalu burung gagak itu berkata padaku 'Bantulah Sandy' kemudian dia pergi." ungkap Tantiana.
" Sepertinya kedatangan kita memang sudah di tunggu. Ayo kita lekas ke Pantai Barat dan menolong Sandy" ucap Elias.

Lalu mereka menaiki para kuda sembrani. Para kuda sembrani itu pun langsung melaju cepat dan tanpa buang waktu mereka sudah sampai di Pantai Barat. Di sana mereka melihat terdapat pasukan manusia setengah banteng dan sekelompok manusia pasir. Diantara manusia pasir itu terdapat satu manusia pasir yang paling besar, mirip raksasa. Sedangkan di sekumpulan banteng itu ada banteng yang besar. Kedua kelompok itu sedang berperang dan sepertinya pasukan manusia pasir itu kalah tanding. Mereka dalam keadaan terdesak. Bertubi-tubi serangan dari pasukan manusia banteng menyerbu mereka. Banyak anggota manusia pasir yang musnah menjadi butiran debu dikalahkan oleh manusia banteng. Kemudian Fexar pun bertanya pada Elias

"Hey apakah kau lihat mereka? Siapa manusia pasir yang raksasa tersebut?"
"Aku tidak tahu. Apa kau tahu Ralph?"
"Dia adalah Diego. Ayo kawan-kawan kita bantu mereka."


Lalu mereka langsung berlari ke arah keriuhan peperangan itu. Elias pun kemudian mengayunkan pedangnya ke sebelah kanan dan kiri sambil naik kuda. Para pasukan thor tersebut terempas jatuh dan ada yang terpotong tangannya. Sementara itu Fexar berputar-putar membentuk lingkaran dan mengayunkan pedangnya untuk menghalau para pasukan thor sedangkan Tantiana meloncat di atas kepala para thor dan menyayat kepala dengan kedua pisau di tangannya. Seketika itu, para pasukan thor terpukul mundur dan Thor pun kaget dengan serangan tiba-tiba itu dan kemudian menyuruh pasukannya mundur.

"Pasukaaa..n! Mundur...!" teriak Thor.
Mereka bersegera untuk mundur, namun Thor tangannya tertebas oleh Elias. Dia melihat Elias dan seperti membisikkan sesuatu sebelum pergi.

Sementara itu pasukan pasir melakukan serangan balasan dengan melemparkan bola-bola pasir hingga pasukan thor menghilang. Kemudian Fexar turun dari kuda sembrani dan melihat manusia pasir raksasa yang terduduk tak berdaya di bawah pohon palem. Dia seperti mengenalinya.

"Kau pasti Sandy. Bernarkah itu?"
"Oh ya Ksatria Agung. Akulah Sandy. Terima kasih telah menyelamatkan kami. Kami hampir saja terdesak."
"Bagaimana kau tahu kalau aku adalah Ksatria Agung?"
"Karena sesuai ramalan akan datang 3 Ksatria Agung yang akan menolong kami untuk melawan Bangsa Quarsus dan mengembalikan negeri kami kepada kami, dan salah satu diantaranya adalah Ksatria Shiloh. Kaulah Ksatria Shiloh itu."
"Hah?! Aku? yang benar saja. "
"Benar. Itu sesuai dengan perkamen yang kudapatkan."

Kemudian setelah peperangan itu berakhir, ketiga ksatria itu lalu dijamu oleh Sandy ke ruangannya di bawah tanah.

"Sandy, apakah tujuan pasukan tadi menyerangmu?" tanya Tantiana.
Kemudian Sandy menunjukkan perkamen yang dimilikinya.
"Inilah yang membuat mereka datang memerangi kami."
Ketika dilihatnya perkamen itu, mereka bertiga kaget dan ketika perkamen itu dibuka muncullah sesosok peri. Peri itu adalah Peri Merah.

"Wahai Ksatria Agung. Terima kasih telah menyelamatkan kami. Aku adalah Peri Merah, saudara dari Peri Biru."
"Hah? Kalian bersaudara?" tanya Fexar.
"Ya. Kami, Peri Biru dan aku, adalah bersaudara. Di perkamen ini kalian akan menemukan petunjuk berikutnya untuk mengalahkan dan mengusir Bangsa Quarsus, namun sebelumnya kalian harus menyatukannya dengan perkamen yang kalian punya." ucap Peri Merah lalu peri tersebut menghilang.
"Kau dengar yang dikatakannya, ayo kita lakukan. Elias dimana perkamen tersebut?" tanya Fexar.

"Ini. Ayo kita satukan." jawab Elias.

Ketika mereka mulai menyatukan kedua perkamen tersebut, tiba-tiba terjadi gempa yang sangat dahsyat bahkan sampai mau menghancurkan tempat tersebut.

"Apa yang terjadi ini?" teriak Tantiana.
"Aku rasa ini mungkin efek dari penyatuan kedua perkamen itu. Jangan berhenti, cepat satukan keduanya." perintah Sandy.

Setelah bersusah payah menyatukan kedua perkamen tersebut, tiba-tiba suasananya teduh sekali dan kemudian muncullah cahaya terang dari perkamen yang telah berhasil disatukan itu. Namun anehnya hanya Fexar seorang yang dapat melihat dengan jelas apa yang muncul dari perkamen tersebut, lalu tiba-tiba Fexar seperti tersedot ke dalam perkamen itu dan seorang pun tak ada yang menyadarinya karena waktu seakan berhenti tiba-tiba dan semuanya menjadi patung.

========================Bersambung=====================

The Legend of Shiloh Sword : Masalah Pertama

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 23 Desember 2012
With 0komentar

Kata Tak Bertuan

| Jumat, 21 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Malam ini begitu dingin. Kaku. Hening. Sepi. Yang terdengar hanyalah suara dentingan air hujan bekas hujan sedari siang tadi hingga malam ini dan dentingan jarum jam yang bergerak dengan malas mengiringi aku yang sedang tak berdaya. Supaya malam tak terlalu sepi, kusetel lagu-lagu Classic Rock, Pop  dan Hardcore. Namun entahlah, musik yang biasanya memberikanku energi positif itu seakan-akan tak memiliki 'energi'-nya lagi. Ku bosan dan lalu aku berjalan-jalan keluar sekadar untuk mencari udara segar, namun dasar bodohnya aku, malam-malam berjalan tanpa jaket, padahal saat itu baru saja hujan dan kulihat orang-orang di depan gang, para tukang ojeg mengenakan sarung karena kedinginan akibat hujan sedari siang. Tak tahu aku kemana. Mau ke rumah sepupuku pun rasanya malas. Entahlah, lalu aku kembali ke rumah, masuk dalam tempatku 'bertapa', tepatnya ke atas loteng rumah.

Aku melayangkan pandanganku ke seluruh penjuru. Mataku menyapu dari utara, timur, selatan, barat dan kembali lagi ke utara. Tak kutemukan sesuatu pun yang menarik bagiku. Yang kulihat hanyalah lampu-lampu halogen dari jauh sana dan lampu-lampu kendaraan yang berkerlap-kerlip di atas jembatan Pasupati. Selain itu tak ada poernama yang biasa menemaniku. Bintang-bintang sahabatku pun tak ada. Biasanya si rasi belantik akan muncul menemaniku kala poernama tak muncul, namun aku tak menemuinya juga. Langit malam terasa gelap tanpa kehadiran mereka. Yang kulihat hanyalah awan-awan gelap yang membawa butiran-butiran embun yang siap untuk dijatuhkan lagi untuk esok hari.

Aku masih ingat kala itu saat aku masih kecil, aku dan temanku suka sekali melakukan sebuah tradisi unik saat hujan tiba. Tradisi unik itu aku sebut sendiri dengan 'terapi air hujan' sebab waktu ku kecil, air hujan masih bagus, bahkan bisa ditampung airnya buat keperluan rumah tangga. Namun sekarang akibat global warming, air hujan menjadi buruk. Sudah tidak cocok untuk digunakan sebagai terapi lagi. Kalau dulu saat aku sedikit demam, lalu hujan-hujanan dalam waktu dua hari aku sudah sembuh. Tapi sekarang jangan harap demam sembuh kalau hujan-hujanan, yang ada malah level penyakitnya naik jadi flu. Setelah cukup lama di loteng dan tak mendapatkan hasil, aku kembali ke 'gua pertapaan'-ku yang kusebut sebagai kamarku sendiri.

Sudah hampir 24 jam penuh aku berada di rumah hari ini dan yang kulakukan hanyalah membaca sebuah novel. Novel Perahu Kertas karya Mba Dewi Lestari. Selama membaca novel itu, aku merasa ada sesuatu yang aku sendiri tak mengerti mengapa aku membacanya, tapi sambil menghabiskan waktu aku membacanya dan setelah 8 jam tanpa henti aku menghabiskan membacanya dari kover depan sampai kover belakang, timbul sejuta pertanyaan dalam pikiranku.


Aku seperti kehilangan Oyon yang suka berpetualang abnormal, jalan dari Cibeureum bareng Niko kemana aja kaki ini melangkah, kehilangan saat dimana dulu aku nyambilan dorongin mobil yang direm tangan. Yang dulu doyan cari jajanan aneh bin ajaib, yang suka membuat gambar-gambar anime dalam setiap lembaran kertas kosong, yang suka menulis-nulis kata-kata dalam lembaran kertas kosong baik itu untuk sendiri atau orang lain, yang suka debat, yang suka main kelereng, yang suka main PS 2 saat weekend, dan suka berkhayal. Pokoknya aku kehilangan jati diriku yang sudah susah payah aku bentuk. Aku idealis, tapi sebenarnya bukan aku. Aku si pemimpi, tapi bukan aku yang sebenarnya saat ini. Aku merasa bahwa hidup ini terlalu realistis tak ada simfoni sama sekali bagiku. Aku seperti menari tanpa sepatu dan musik yang tepat. Memang aku menari indah, namun aku tak tahu apa yang kutarikan, dan kakiku kesakitan.

Sesaat setelah aku membaca Perahu Kertas, aku seakan-akan diingatkan lagi untuk melihat mimpi-mimpi lama yang hampir pudar. Dulu aku ingin sekali jadi penulis. Penulis yang bertualang keliling dunia. Jadi perjalananku itu akan aku tulis dalam buku. Absurd memang, tapi aku ingin hal itu terjadi, wong masuk ITB aja bisa masa mimpi absurdku itu tak mungkin terjadi? Selain itu aku ingin meraih Nobel lewat sastra. Aku tak tahu harus mulai darimana, tapi yang aku tahu, aku harus terus menulis. Entah sampai kapan. Kubongkar lagi kotak mimpi-mimpiku yang sudah dua tahun ini tak kubuka lagi. Beberapa sudah menjadi kenyataan, dan beberapa lagi menguap bersama dengan tetesan air hujan yang terkena kayu bakar yang menyala di depan rumahku.

Kini aku merasa seperti kehilangan diriku lagi. Pertanyaan itu muncul kembali. Siapakah aku ini sebenarnya? Untuk apakah aku hidup? Apa tujuanku hidup? Mungkin aku sudah tahu jawabannya, tapi aku butuh lebih dari sekadar teori. Aku butuh sesuatu yang pasti dalam hidup ini. Haruskah ku memulai lagi dari awal? Aku tak tahu lagi harus berbuat apa, tapi satu hal yang kutahu, aku harus berhenti untuk bertanya kenapa.

Kata Tak Bertuan

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 21 Desember 2012
With 0komentar
Tag :

Bedah Lagu : Pujian Sejati

| Minggu, 16 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Coba perhatiin lagu ini baik-baik. Kalo belum dapet 'feel'nya baca berulang-ulang ya.

'Memuji-Mu lewat suaraku
terasa cukup bagiku,
namun semua ternyata lebih
dari yang kukira
kuhanya peduli diriku,
kutak mau tau rindu-Mu

Tak cukup hanya ku bernyanyi
mengangkat suara tuk memuji
hidup memberi diri kepada-Mu
itu kerinduan-Mu

Tak cukup mulut yang memuji
tak cukup mulut yang bernyanyi
melakukan firman-Mu
itulah PUJIAN SEJATI'
Sewaktu aku lagi ber-surfing ria via internet dan buka FB, tiba-tiba ada satu notifikasi yang muncul di home FB aku. Rupanya ada yang posting sesuatu di salah satu grup. Lalu kubuka grup yang dimaksud dan aku lihat teks lagu ini. Aku tertegun dan pikiranku pun langsung melayang ke dua tahun yang lalu, saat aku masih berseragam putih abu-abu. Tepatnya itu saat ujian praktek seni musik. Nah saat itu kelas aku disuruh untuk membawakan sebuah lagu rohani. Lagunya bebas dan cara membawakannya bebas. Mau solo atau duet, pakai gitar, piano atau alat musik lainnya atau accapela juga boleh. Nah kebetulan aku mau duet, tapi karena aku gak terlalu jago nyanyi jadi aku hanya mengiringi lewat piano dan temanku nyanyi. Lagu yang kami bawain itu adalah Pujian Sejati. Waktu tiba giliran kami, kami mulai nyanyi. Anehnya saat kami mulai menunjukkan aksi panggung, semua temanku dan bahkan guruku pun tertegun dan mengikuti alunan nada dari piano dan suara temanku. Setelah selesai menyanyikannya, lalu tepuk tangan riuh membahana dari teman-temanku. Aku pun kaget karena gak nyangka sampai segitu bagusnya bahkan sampai dapet nilai yang terbaik deh pokoknya.

Tadi sedikit intermezzo ya sekarang baru waktunya bedah lagu. Kita siapin pisau, gunting, perban dan... eh tunggu dulu, mau operasi orang atau bedah lagu sih? Udah yang penting sekarang siapkan hati dan pikiran supaya dapat mencerna makna dari lagu ini.

PUJIAN SEJATI. Dari lagu aslinya, lagu ini dinyanyikan tanpa musik sama sekali. Hanya suara dan tepukan tangan yang mengiringi. Kita perhatikan dua larik pertama

MemujiMu lewat suaraku
Terasa cukup bagiku

 Di bagian pertama ini, kita bisa lihat bahwa memuji Tuhan itu bagi kita nih ya sebetulnya terasa cukup jika kita menyanyi lewat mulut saja. Asal ada suara yang keluar dari mulut kita, itu sudah memuji Tuhan. Begitu kalo dari pandanganku tentang maksud penulis lagu ini. Sekarang kita lanjut ke larik berikutnya.

Namun semua ternyata lebih 
dari yang kukira

Di larik berikutnya ini si penulis, menyadari kalau ternyata jika memuji Tuhan hanya lewat suara saja, lewat mulut saja itu tak cukup sebetulnya. Masih ada yang kurang dan perlu ditambahkan

Kuhanya peduli diriku
Ku takmau tahu rindu-Mu

Si penulis sadar kalau ternyata apa yang dia lakukan itu hanya karena keinginannya semata dan bukan keinginan Tuhan. Yang dia lakukan adalah keinginan yang memuaskan daging, bukan memuaskan hati Tuhan.

Tak cukup hanya kubernyanyi
Mengangkat suara tuk memuji
Hidup memberi diri kepadaMu
Itu kerinduanMu

Tak cukup hanya bernyanyi dan bersuara karena kalau hanya bernyanyi saja, semua orang bisa melakukan hal itu bahkan lebih baik dari yang kita lakukan ini. Butuh bukti? Tuh liat aja di luar sana kayak artis Korea and Hollywood. Mereka kan suaranya lebih bagus dan gaya panggungnya lebih sempurna daripada kita. Tul gak? Tapi Tuhan tidak mencari yang seperti itu, Dia ingin agar kita menyerahkan tubuh kita sebagai korban persembahan yang harum di hadapan-Nya. Menyerahkan segalanya kepada Tuhan baik asa, cita-cita, cinta, masa depan dan segalanya.

Tak cukup mulut tuk bernyanyi
Tak cukup suara tuk memuji
Melakukan Firman-Mu
Itulah pujian sejati

Di bait ini dibilang kalau suara dan mulut itu tak cukup untuk memuji Tuhan. Semua orang juga bisa. Bahkan kalau Tuhan mau, Dia bisa bikin para binatang untuk memuji Dia. Masih sama sih sebenarnya dengan yang di atas. Yang Dia inginkan adalah supaya kita ,orang percaya, pengikut Kristus, yang bukan Kristennya di KTP doank, Dia ingin agar kita melakukan Firman-Nya. Ada ayat nas yang mengatakan kalau Firman-Nya itu tidak berat. Ada di Injil kalau tak salah. Bisa di cek. Trus ada juga nas yang mengatakan bahwa orang yang telah mendengar dan melakukan Firman Allah akan berbahagia. Ada nasnya di surat-surat. Agak lupa juga sih tapi bisa di cek.

Nah demikianlah penjelasan singkat tentang lagu ini. Pujian Sejati. Semoga kita bisa benar-benar bisa memuji Tuhan gak cuman lewat perkataan doang, tapi lewat perbuatan kita juga. Sebelumnya Thanks buat temanku Gladys yang telah mengingatkanku lewat lagu ini and the last but not the least

Merry Christmas 
God Bless You all   

Bedah Lagu : Pujian Sejati

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 16 Desember 2012
With 0komentar

Blessed to Blessing

| Sabtu, 15 Desember 2012
Baca selengkapnya »
Pernah ngalamin kejadian seperti ini gak? Datang ke sebuah tempat trus ternyata kamu adalah orang yang sedang ditunggu-tunggu oleh orang lain, tapi bukan karena kamu punya hutang atau apa ya, tapi karena memang kamu sedang sangat dibutuhkan dan selama sesaat kamu merasa menjadi seorang 'superhero' yang gak kesiangan karena datang tepat waktu? Aku pernah mengalaminya yaitu hari ini, saat aku menulis ini. Begini ceritanya.

Sabtu sore ini sebenarnya adalah pekan doa sedunia dan ini adalah hari kedua untuk jam doa tersebut. Langit tampak mendung dan kilat bercahaya saling sambar-menyambar sehingga langit malam yang gelap menjadi terang karena cahaya kilaunya, namun hujan belumlah turun. Sambil mengendarai motor aku bersiul-siul dalam hati karena kalo siul beneran juga gak bakal kedengeran soalnya aku ngendarainnya cepet. Lalu setelah sampai di gereja, aku masuk dan kudapati sudah ada beberapa orang di gereja diantaranya adalah ibu-ibu, dan anak remaja. Bapak-bapak ama pemuda-pemudinya pada kemana? Gak tahu tuh. Pemudanya aja sedikit cuman dua orang aja. Ketika aku masuk ke gereja, tanpa ba bi bu lagi, Bu Saul tiba-tiba memintaku untuk menjadi MC. What?? MC?? Dadakan gini? Yakin bu? Tapi beliau begitu yakin sehingga aku tanpa panjang lebar lagi langsung berkata "OK!".

Aku lihat susunan acaranya dan melakukan sedikit 'briefing' dengan  Bu Saul, dan Kak Eka. Sebenarnya sih masih ada keraguan dalam hati aku, tapi pantang bagiku untuk meninggalkan keputusan yang sudah aku ambil. Lalu setelah itu aku didoakan oleh Bu Saul. Grogi juga sih. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku jadi MC dadakan gitu di gereja, tapi biasanya jadi MC dadakan itu di acara persekutuan remaja atau pemuda, tapi yang ini tuh MC jam doa dimana mayoritas adalah orang tua semua. Dengan bermodal pengalaman aku jadi MC sejak kapan ya kira-kira? Kalau tidak salah ingat sejak kelas 1 SMP, aku maju ke mimbar. Untungnya bukan acara gede dan bukan kebaktian raya juga jadi aku sedikit tenang. Acara pun dimulai.

Ada banyak  hal yang sebenarnya aku salah saat jadi MC tadi tapi aku berpikir jangan berhenti dan terus lanjutkan lagian aku juga berpatok pada pedoman lama yaitu "MC berkuasa!" jadi mau salah atau bener tetap jadi kekuasaan MC. Acaranya boleh berjalan dengan baik dan puji Tuhan aku bisa setidaknya menjadi berkat yang memberkati gereja kecil nan sesak ini dengan menjadi MC walau dadakan gini.

Tuhan suka memakai orang-orangnya dengan cara yang mungkin gak bakal terlintas dalam pikiranku. Dia punya cara tersendiri dan caranya itu pastilah ajaib. Dulu aku ingat waktu masuk tahun 2012, bulan Januari, aku pengen banget jadi berkat buat sekelilingku, dan sekarang cita-citaku terwujud juga walau baru di gereja kecilku, tapi aku senang cita-citaku terwujud. Menjadi berkat yang memberkati orang sekitarku.

Blessed to Blessing

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 15 Desember 2012
With 0komentar
Tag :

Waiting Santa or Jesus Coming (?)

| Kamis, 06 Desember 2012
Baca selengkapnya »





Ini tahun 2012 dan menurut ramalan para tukang tenung dan peramal selebritas katanya bentar lagi tanggal 20 atau 21 Desember 2012 adalah sebuah akhir. Entahlah akhir dari apa? Apakah akhir dari sebuah kalender long count suku Maya (ingat rumour kiamat dari suku Maya), atau akhir dari bumi ini atau akhir apa?

Sekarang juga sudah masuk bulan Desember dan kalian semua pastinya tahu donk kalau udah masuk Desember artinya liburan dan yang paling penting adalah Natal. Semua orang pasti senang. Baik Kristen maupun non-Kristen karena kebanyakan hampir di seluruh belahan dunia membuat acara perayaan Natal dan membuat hari libur khusus untuk Natal. Kita bisa lihat dari awal bulan Desember, segala undangan Natal sudah tersebar dan banyak acara yang terselenggarakan oleh karena Natal. Orang-orang pasti mulai memajang pohon natal. Dimulai dari yang tingginya sekitar 75 cm hingga yang 3 meter bahkan sampai ada yang mecahin rekor segala tentang pohon natal terbesar. Lalu pohon natalnya diberi segala ornamen natal seperti lampu flip flop, hiasan-hiasan merah-hijau dan tentunya yang paling atas di atas pohon natal yaitu si bintang kuning. Lalu dibagian bawah ditaruh beberapa buah kado dan hadiah. Selain itu anak-anak kecil diceritakan dongeng-dongeng natal yang gak bakal jauh-jauh dari tuan baik hati berjenggot putih, bermantel dan berbaju serba merah dengan bulu putih, siapa lagi kalau bukan si tokoh fiksi, Santa Clauss. Karena efek dongeng itu anak-anak kecil jadi berharap supaya mereka dapat hadiah dari Santa Clauss karena konon Santa Clauss suka membawa hadiah buat anak-anak yang baik. Mereka menunggu kehadiran Santa tersebut dan esok paginya mereka dapat hadiah yang mereka pikir dari si baik hati Santa Clauss padahal dari orangtua mereka sendiri.

Yang menjadi perenungan sekarang ini, siapa sih yang kita tunggu untuk benar-benar datang dalam kehidupan kita? Santa Clauss kah, atau Tuhan Yesus? Gak perlulah kita diajarin siapa Tuhan Yesus itu tapi terkadang kita lebih suka menunggu yang 'terlihat' mata daripada yang tidak. Buktinya kita lebih senang menceritakan dongeng tentang Santa Clauss kepada anak-anak kecil ketimbang cerita bagaimana Allah memberikan Anak-Nya untuk manusia (Yoh 3:16). Kita lebih suka hadiah dalam bentuk parcel yang dalam sebulan lenyap ketimbang hadiah dalam bentuk keselamatan yang dari Tuhan yang kekal adanya.

Memang sih gak salah juga menceritakan si tua Santa Clauss, namun ingatlah Natal itu sebenarnya tentang Tuhan Yesus. Hanya Tuhan Yesus dan tidak ada yang lain. Masa yang nyata kalah ama yang fiksi? Gak lucu banget kan? Jadi nantikanlah Tuhan Yesus dengan tekun karena kesudahan dunia semakin dekat daripada menantikan orang tua yang sembunyi-bunyi datang cuman ngasih kotak kado.

Waiting Santa or Jesus Coming (?)

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 06 Desember 2012
With 0komentar

Semua 'Kan Berlalu

| Senin, 26 November 2012
Baca selengkapnya »
Apa yang dilihat mata
Apa yang didengar telinga
Apa yang disentuh tangan
Apa yang dirasakan lidah
Apa yang diendus hidung
Semua itu adalah hal yang semu

Segala kenangan
Segala memori
Segala ingatan
Segala kesan
Akan sirna

Pakaian indah dan buruk
Topi yang bundar dan kotak
Baju kebesaran dan kesempitan
Celana panjang dan pendek
Sepaatu mahal dan murah
Akan segera musnah

Gedung-gedung tinggi nan megah
Rumah-rumah kecil nan mungil
Istana-istana mewah nan agung
Menara-menara tingga nan jangkung
Gubuk-gubuk reyot nan kumal
Semuanya akan menjadi rata dengan tanah

Baik orang pandai maupun orang bodoh
Baik orang bijaksana maupun orang dungu
Baik orang tekun maupun orang pemalas
Baik orang baik maupun orang jahat
Baik orang saleh maupun orang bejat
Baik rohaniawan maupun penyesat
Baik presiden maupun rakyat kecil
Baik perampok maupun koruptor
Semuanya akan tinggal menjadi debu

Tak ada yang sejati
Tak ada yang nyata
Tak ada yang kekal
Tak ada yang abadi

Semua akan musnah
Semua akan pergi
Semua akan hancur
Semua akan lapuk

Karena manusia itu fana
Tak abadi
Tak berumur panjang
Tak hidup selamanya
Semuanya sementara

Yang sempurna belumlah nampak
Namun jika yang sempurna telah hadir
Semua yang sementara akan musnah
Namun jika yang kekal telah muncul
Semua yang tak abadi akan sirna

Hanya ada satu yang abadi
Dialah
TUHAN

Semua 'Kan Berlalu

Posted by : Unknown
Date :Senin, 26 November 2012
With 0komentar

Curcolan Bo...

| Senin, 19 November 2012
Baca selengkapnya »


Menjalani sebuah kehidupan saja sudah berat, apalagi sampai menjalani tiga buah kehidupan yang ketiga-tiganya membutuhkan konsentrasi penuh. Sebagai seorang penulis, di sisi lain aku juga sebagai seorang mahasiswa dan juga sebagai seorang petualang yang sangat suka bertualang. Aku sangat menikmati ketiganya walau aku tahu kalau sebenarnya ketiganya bertentangan sama sekali lho.

Coba saja kalian pikirkan, sebagai seorang penulis, aku harus duduk tenang sambil mencari inspirasi untuk menemukan bahan yang akan aku tulis. Tentunya ini membutuhkan konsentrasi yang tidak sedikit lho, walau aku masih pemula juga, tapi aku harus memulainya dengan baik. Di sisi lain, sebagai mahasiswa, ada banyak tugas yang datang membrondongi aku untuk segera diselesaikan dengan segera berdasarkan deadline yang telah ditentukan. Akibatnya beberapa tulisanku hampir dari 100 % hasil pemikiranku dalam alam khayalku ketika aku tuliskan dalam blog maupun notes FB menyusut hingga 10 % bahkan sampai sekarang ini ada draft cerita fantasi yang aku buat dibiarkan mengendap hampir sekitar 2 bulan dan belum beres aku garap hingga hari ini karena aku berpikir untuk membuat cerita fantasi yang sangat berbeda dari cerita-cerita maupun artikel yang pernah aku buat.

Memang sekarang ini aku belajar untuk membagi waktuku agar semua tugas yang aku punya dapat diselesaikan dengan baik sehingga tak ada tugas yang terbengkalai dan salah satunya menentukan prioritas. Prioritasku saat ini adalah kuliah oleh sebab itu tulisanku di blog belum terlalu banyak. Aku pernah bermimpi kalau aku bakal dikenal lewat tulisanku di blog, tapi melihat fakta sekarang aku sedikit ragu. Kenapa aku ragu? Karena kuiahku padat dan hampir menyita seluruh waktuku, tapi temanku pernah berkata untuk tidak pernah melepaskan mimpiku karena Tuhan memeluk mimpi-mimpi itu.

Akankah aku menjadi seorang penulis yang hebat suatu hari nanti ketika aku lulus? Aku belum bisa mengatakan dengan pasti tapi aku yakin kalau aku bisa menjadi seorang penulis suatu hari nanti. Kita lihat saja apa yang terjadi di masa depan, karena masa depan itu misteri dan aku ingin masa depan itu tetaplah kabut yang lebat yang tak dapat ditebak oleh siapapun.

Curcolan Bo...

Posted by : Unknown
Date :Senin, 19 November 2012
With 0komentar
Tag :

Staring To The Stars

| Senin, 05 November 2012
Baca selengkapnya »


Menatap langit malam di Kota Bandung kali ini seperti tak melihat apapun. Kenapa? Karena yang ada hanyalah langit malam yang gelap. Terkadang muncul poernama menemani kesunyian malamku, namun bintang-bintang teman waktuku kecil tak terlihat sama sekali. Mungkin ini karena asap pabrik yang menghalangi sinar bintang yang begitu redup sehingga tak dapat dilihat dengan mata telanjang atau mungkin mungkin bintang-bintang temanku itu sudah menjadi tua sehingga cahayanya sudah tak seterang dahulu saat aku masih bocah.

Aku rindu untuk kembali menatap bintang-bintang di langit malam. Dulu waktu aku kecil kedua orangtuaku pernah berkata padaku kalau punya cita-cita itu harus setinggi bintang di langit. Aku pernah menggantungkan cita-citaku di langit bersama bintang-gemintang, namun karena terlalu tinggi cita-citaku pun terbang tinggi bersama dengan bintang-bintang sehingga kini hanyalah angan-angan. Namun dulu walau cita-cita itu serasa jauh, namun selalu senang ketika aku membayangkannya menjadi seperti apa yang aku impikan.

Kini bintnag-bintang lama tak muncul. Sejak aku masuk ke SMP, sudah jarang aku melihat teman-temanku itu. Aku baru bisa bertemu dengan mereka hanya kalau aku mendaki gunung dan bermalam di gunung. Pernah satu kali ketika aku camping di gunung waktu aku SMP, aku kembali bertemu dengan sahabat lamaku yaitu bintang-bintang dan poernama yang selalu menemaniku dalam kesunyian malam.

Aku suka berimajinasi berbicara pada mereka.
"Halo poernama dan halo para bintang! Apa kabarmu?"
"Kami baik-baik saja"
"Ohya ceritakan donk kalian kemana aja belakang ini. Aku ingin tahu"

Begitulah percakapan imajinasiku bersama poernama dan bintang-bintang di langit malam. Walaupun gelap keadaannya namun aku merasa tenang karena ditemani oleh mereka semua. Kini aku benar-benar seorang diri. Hanya poernama yang menemaniku tanpa bintang-bintang. Suasana langit yang dulu selalu semarak dengan keberadaan mereka kini musnah. Benar-benar sepi. Apakah ini karena asap-asap pabrik, atau asap-asap kendaraan, atau asap gunung berapi atau asap-asap lainnya? tAtaukah mereka semua sudah terlalu tua sehingga tak dapat lagi memancarkan cahayanya? Aku tak tahu apa jawabannya. Akan kutanyakan nanti ketika aku bertemu mereka tentunya dengan imajinasi.

Satu hal yang kuharapkan saat ini adalah aku ingin menatap langit malam. Biarlah tak ada bintang-bintang sahabatku, setidaknya aku dapat mengukir wajah-wajah sahabatku dengan jariku di lembaran langit. Siapa tahu nanti bintang-bintang akan datang memberi sinar pada ukiran-ukiran jemariku. Atau mungkin kan kuukir wajah seorang gadis yang tak kutahu sapa namun wajahnya familiar. Biarlah itu menjadi keangan tersendiri bagiku. Poernama, katakanlah aku merindukan mereka para bintang sahabatku.

Staring To The Stars

Posted by : Unknown
Date :Senin, 05 November 2012
With 0komentar
Tag :

Berani Bermimpi

| Minggu, 04 November 2012
Baca selengkapnya »


Aku suka gak ngerti dengan apa yang orang-orang yang suka bilang begini.
      "Jangan mimpi di siang bolong!"
atau
      "Hari gini masih bermimpi? Cape deh."

Dari kata-kata itu ada dua argumen yang bisa aku ambil pertama, kalau lagi kerja jangan melamun lalu yang kedua adalah takut untuk bermimpi.

Heh? Takut bermimpi? Maksudnya?

Maksudnya mimpi di sini bukanlah soal mimpi bunga tidur, tapi mimpi di sini berbicara soal vision atau tujuan. Beda lho orang yang mimpi (melamun .red) dengan orang yang bervision. Orang yang bermimpi tatapannya kosong kayak sapi lagi melongo trus ompong yang ngeliatin kain putih berkibar, tapi orang yang memiliki vision dia tampak yakin dengan apa yang dipikirkannya, memiliki pandangan yang jelas dan tersenyum optimis.

Percayakah kalian teman-teman, semua yang ada di sekitar kita seperti misalnya handphone, laptop dan motor itu berasal dari sebuah mimpi? Aku gak tahu sih siapa penemu dari ketiga barang itu secara lengkap tapi aku pernah baca artikelnya sekilas kalau ternyata setiap penemu itu pernah bermimpi untuk membuat barang-barang yang kita pakai sekarang. Mereka berandai seandainya dia bisa pergi ke suatu tempat dengan cepat tanpa harus terhalang macet  dan dapat melewati jalanan sempit, atau bermimpi bisa punya telepon tanpa kabel yang bisa dibawa kemanapun sesuka hatinya, atau bisa membawa komputer dalam satu tas gendong atau dijinjing tanpa harus berat-berat bawa CPU, monitor dan keyboard. Aku bisa bayangkan itu kalau para penemu itu pasti setidaknya pasti terlintas pikiran seperti itu. Namun apa yang membuat mereka berbeda dari orang kebanyakan yang hanya bermimpi tapi tak mewujudkannya? Perbedaannya mereka menulisnya, maksudnya mereka mulai menghidupi mimpi itu dimulai dengan membuat proyek-proyek kecil-kecil, menuliskannya, mencatatnya dan mulai melakukan analisa. Bermula dari mimpi yang sederhana bisa menghasilkan hasil yang kita pakai sekarang ini.

Selain itu ketika mereka gagal, mereka tidak menganggapnya sebuah kegagalan. Ketika Paman Thomas Alfa Edison diwawancarai soal penemuannya yang hebat dizamannya yaitu lampu bohlam ketika ditanya soal kegagalannya dia menjawab seperti ini "Bagiku itu bukanlah kegagalan, tapi itu keberhasilan, yaitu aku berhasil menemukan bahan yang tidak cocok untuk membuat lampu bohlam."

Nah jadi teman-teman, sekarang dari pada kita berpangku tangan melamun tak melakukan apa-apa seperti sapi ompong yang ngeliatin bola pingpong, ada baiknya kita bermimpi tapi bukan mimpi siang bolong melainkan memikirkan tujuan hidup ini. Hidup akan terasa lebih bermakna karena ada suatu tujuan yang kita ingin capai dan jangan hanya bermimpi tapi lakukanlah tindakan untuk mencapai mimpimu itu.

Selamat bermimpi para pemimpi!

Berani Bermimpi

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 04 November 2012
With 0komentar

Believe and Obey

| Rabu, 31 Oktober 2012
Baca selengkapnya »


Percaya dan taat. Semudah dua kata itu saja kalau mau jadi orang Kristen. Ciyuss? Miapah?! Eh beneran lho. Simple but complex. Masalahnya berani atau engga untuk melakukannya?

Kata-kata ini aku dapat dari seorang hamba Tuhan yang luar biasa yang aku sudah kenal secara langsung yaitu Oom Indra Gunawan. Beliau adalah seorang hamba Tuhan yang melayani suku Sunda melalui lembaga yang dibentuknya yaitu Motekar. Motekar kalau tidak salah aku ingat artinya tuh mandiri. Sasarannya adalah pemuda-pemuda Sunda. Beliau pernah memberikan sebuah kunci hidup yang penting bagiku, yaitu belajar taat dan percaya. Taat dan percaya? As simple as that? Beliau mengatakannya dengan yakin.

Sejak pertemuan yang singkat itu, aku suka memikirkannya. Taat dan percaya. Seperti apa ya kira-kira bentuknya? Hmm, sambil iseng-iseng lihat-lihat blog malam ini, aku temuin sebuah ilustrasi yang menarik. Begini ceritanya.

Seorang pria suatu hari berdoa pada Tuhan : "Tuhan, tolong beri aku kekuatan yang besar sehingga aku bisa membela diriku." Setelah berdoa begitu dia pun tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu Tuhan lalu Tuhan berkata pada pria itu. : "AnakKu, doamu sudah kukabulkan. Besok pagi doronglah batu yang ada di depan rumahmu."

Keesokan paginya pria itu terbangun dan dia mencoba mengecek apakah ada batu di depan rumahnya seperti apa yang dikatakan Tuhan dalam mimpinya dan rupanya memang ada sebuah batu besar. Lalu dia pun mulai mendorong batu itu seperti kata Tuhan.

Berhari-hari dari pagi hingga sore hari dia berusaha mendorong dan menggeser batu itu tapi tak berhasil hingga suatu hari setelah 90 hari melakukannya dia merasa kecapekan dan dia pun berdoa :"Tuhan aku sudah melakukan perintahMu, aku sudah taat pada perintahMu untuk menggeser batu itu namun batu itu tidak bergeser dan aku bukannya semakin kuat tapi semakin lemah setelah 40 hari. Tuhan tolong beri aku kekuatan."

Seketika malaikat Tuhan datang di hadapan pria itu dan berkata  :"AnakKu."

"Ya Tuhan" jawab pria itu.

"LIhatlah dirimu ke cermin" kata malaikat Tuhan.

Kemudian pria itu melihat ke cermin dan ia kaget karena sudah 90 hari dia tak melihat dirinya di balik cermin. Di cermin itu ia melihat bahwa tubuhnya sudah memiliki otot yang besar-besar laksana binaragawan. Perutnya sudah kencang berbentuk sixpack, dadanya bidang, lengannya kekar dan perkasa, kakinya kuat dan berotot. Lalu ia mencoba membengkokan sendok dan dia dapat melakukannya dengan mudah dengan dua jari saja. Kemudian dia minta ampun.

" Tuhan aku minta ampun karena tak percaya pada perintahMu." kata pria itu.

"AnakKu, percayalah padaKu, bahwa Aku dapat memberikan lebih banyak dari yang kaubutuhkan. Kau minta kekuatan, Aku berikan kamu kekuatan itu yaitu tenaga besar. Namun kau harus taat pada perintahKu untuk mendorong batu, bukan menggesernya. Lihatlah sekarang kau memiliki kekuatan seperti yang kau inginkan. Aku ingin kau belajar taat padaKu dan percaya bahwa apapun yang kau minta kau sudah menerimanya dan taatilah perintahKu karena perintahKu itu untuk kebaikanMu."



Bisa ambil kesimpulan? Taatilah Tuhan sebagai tanda cintamu pada-Nya dan percayalah padaNya sebagai bukti cintamu.

Believe and Obey

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 31 Oktober 2012
With 0komentar

Start Yelling

| Senin, 29 Oktober 2012
Baca selengkapnya »


Ehmm....buat yang suka nonton berita pagi atau sore, pasti pada tahu kalau kali ini masalah yang lagi panas adalah masalah upeti.  Bosen sih sebenarnya. Di TV tiap hari udah sering ngeliat yang begituan dan masalahnya gak akan pernah jauh dari para wakil rakyat yang seharusnya merakyat seperti kata Oom Iwan Fals dalam lagunya yang berjudul "Surat Buat Wakil Rakyat". Lagunya sih lagu lama, tapi masih harus dinyanyiin selama para wakil rakyat belum beres. Belum beres gimana? Tuh coba liat aja koran-koran atau gak di tv kalo kali ini berita yang diangkat adalah DPR membuat BUMN seperti "sapi perah". BUMN digunakan sebagai sarana peningkatan kekayaan para anggota dewan. Ya siapa juga coba yang gak sebel dengan kelakuan para wakil rakyat yang ngomongnya "pro rakyat" tapi tindakannya malah kayak preman. Gak beda jauh ama preman pasar tapi bedanya kalo yang di pasar pakaiannya gak beraturan, kalo yang di gedung DPR pake jas rapi dan klimis.

Aku tahu gak semua wakil rakyat kayak begitu, tapi dengan apa yang diberitakan media, dan pengaruh lingkungan bukan suatu hal yang mustahil kalau wakil rakyat yang awalnya bersih jadi kotor juga gara-gara "tikus-tikus kantor" kata Oom Iwan Fals juga. Mau bukti? Ada tuh contohnya kayak Angelina Sondakh yang di iklan pernah ngomong "Katakan Tidak pada korupsi" sekarang malah jadi "Katakan Tidak Masalah untuk Korupsi". Ya mungkin itu salah satu contoh aja tapi bisalah dilihat kalo orang dewan udah lihat duit pasti ijo semua. Udah gak peduli apa-apa lagi. Mau uang rakyat atau bukan, dibabat aja habis. Kasian kan rakyat yang rajin bayar pajak apalagi rakyat kecil yang berharap pada wakil rakyat dan juga bayar pajak dengan telaten.

Aku sih gak bakal bosen buat berteriak wong para wakil rakyat aja pada gak bosen berlaku kayak tikus seperti kata Oom Iwan Fals. Jadi selama rakyat belum sejahtera, aku gak bakal bosen deh nulis tentang keburukkan para wakil rakyat dan kejelekkannya. tapi bukan artinya aku juga bakal gak liat niat baiknya, cuman gimana ya, niat baik para wakil rakyat itu biasanya ada udang dibalik batu. Selalu ada tujuan terselubung jadi susah ngebedain antara niat yang benar-benar baik ama niat lainnya.

Cuman sekadar ngingetin nih buat teman-teman, emang jadi wakil rakyat itu gak gampang. Banyak tuntutannya, tapi jangan ampe klo suatu hari nanti jadi wakil rakyat, lupa  diri. Inget dari mana kamu berasal. Kamu berasal dari rakyat jadi kembalikanlah kepada rakyat apa yang menjadi haknya

Start Yelling

Posted by : Unknown
Date :Senin, 29 Oktober 2012
With 1 komentar:

Mighty Father

| Rabu, 24 Oktober 2012
Baca selengkapnya »


Banyak kisah mengharukan bagiku tentang perjuangan seorang ayah bagi anak yang dicintainya. Sedikit banyak aku percaya akan hal itu, tapi satu-satunya kisah yang membuatku sedih adalah kisah tentang ayahku sendiri yang biasanya aku panggil papa. Ada satu kisah yang membuatku suka menyesal kenapa aku tak melakukan lebih banyak dari yang beliau minta.

Ayahku sama seperti biasanya. Beliau seperti kebanyakkan orang. Orang perantauan dari desa yang hijrah ke kota. Berlatar belakang kehidupan yang cukup keras, pendidikan pas-pasan. Ayahku sekarang umurnya telah 43 tahun dan seperti kebanyakan orang yang sudah berkepala empat, kalo kesehatannya gak dijaga, ada aja penyakit yang 'mampir' bahkan 'nginap' di tubuhnya. Dia sosok yang mungkin tak akan membuat anak-anaknya bangga kalau hanya dikenal dari luar saja, dari ayahkulah aku belajar untuk memahami isi batok sebelah kanan manusia yaitu memahami pemikiran dan maksud dari segala yang dilakukannya. Belajar memahami sosok pribadi dibalik setiap tingkah lakunya. Selain itu ayahku orangnya kalem, tapi kalau udah marah, wah seluruh anggota keluargaku gak bakal ada deh yang berani membantah.

Kisah yang baru aja terjadi dan masih aku ingat adalah hmmm..... waktu dia memberikanku sebuah laptop dan sebuah kamera digital yang baru. Mungkin buat temen-temen itu adalah yang biasa malah udah jadi kebutuhan wajib kali ya, tapi tidak bagiku. Laptop dan kamera digital adalah suatu barang sekunder bagiku, jadi tanpa kedua gadget itu pun aku masih bisa hidup. Hapeku saja yang model jaduuuuul banget. Nah sebenarnya aku sih gak kepikiran waktu itu tepat 1 September 2012 ayahku mengajak aku pergi ke sebuah mall yang cukup ternama di Bandung.

Waktu itu aku ditanya "Mau laptop yang kayak gimana?"
" Yang entenglah dan yang pasti memorynya gede dan bisa dipake." jawabku sekenanya karena merasa gak butuh  juga sih sebenarnya.

Ketika sampai di mall itu, aku disuruh milih laptop. Sebenarnya sih pengen notebook, cuman ah laptop aja deh, toh gak beda jauh walau sesungguhnya kedua gadget itu berbeda. Nah mataku tertuju pada sebuah laptop yang kini aku gunakan. Lihat speknya sih bagus dan lumayan juga nih. Aku pun bilang ke ayahku.
"Yang ini aja deh"
"Kamu yakin gak?" tanya ayahku.
"Iya. Kebanyakan temen-temen juga pake ini" jawabku

Lalu tanpa diharapkan, ayahku ngomong ke salah seorang penjaga counternya dan kurang dari 5 menit aku ditanya ama penjaga counternya
"Boleh lihat sebentar id cardnya?"
Aku kasih aja ktp sambil mikir, apa maksudnya

R u[anya tanpa sepengetahuanku, ayahku membelikanku sebuah laptop, padahal aku gak minta untuk membelikannya tapi dia belikan karena dia tahu apa yang kubutuhkan untuk kuliahku, dan sejak aku pakai laptop, memang semua tugas kuliah dapat aku kerjakan dnegan baik tanpa harus bolak-balik ke warnet seperti waktu aku belum punya laptop. Komputer sih ada tapi kadang komputer dipake ama adikku terus. Tapi sekarang aku sudah pakai laptop jadi semua tugas bisa kau bereskan dengan mudah.

Itulah cerita singkat tentang ayahku. Ayahku tahu apa itu cinta, dia juga tahu apa itu arti kata "I Love You", namun sayangnya dia tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya padaku. Pernah dia memukul tanganku karena aku membuat kesalahan besar dan memarahiku, waktu itu yang kudengar adalah amarah ayahku, tapi kini setelah aku renungkan ternyata ada cinta yang besar dibalik amarahnya. Terkadang ayahku juga menganggap aku adalah seorang anak kecil padahal aku sudah kuliah dan bisa naik motor sendiri, tapi aku tahu kalau ayahku mencintaiku. Ia terlalu khawatir untuk kehilangan anak laki-lakinya, anak yang ia banggakan. Seandainya aku punya kekuatan lebih, aku pasti akan berikan apa yang aku bisa, tapi sayang, aku hanyalah anaknya. Aku tak bisa jadi pahlawan bagi ayahku karena selama ini ayahkulah yang menjadi pahlawan bagiku. Pahlawan tanpa jubah, tanpa topeng. Dialah pahlawan seutuhnya.

Mighty Father

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 24 Oktober 2012
With 0komentar
Tag :

One-Million-Dollar-Partner

| Senin, 22 Oktober 2012
Baca selengkapnya »

Pernah ngebayangin gak tanganmu memegang uang sebanyak USD 1,000,000.00 ? Hmm, klo aku dapet duit sebanyak itu kayaknya gak kebayang deh buat apa uang sebanyak itu. Tapi pernah gak denger ungkapan "One-million-dollar-man"? Ungkapan ini seringkali diartikan bahwa orang yang disematkan julukan ini adalah orang yang sangat berharga yang sangat langka dan kalau sampai orang ini gak ada bakal mengalami kerugian besar. Bayangin aja kamu megang uang 1 juta dolar. Berharga banget kan uang itu?

Hmm, sebenarnya seharusnya kita juga dalam mencari pasangan hidup (baca : pacar //red) seharusnya kita juga harus memikirkan untuk mendapatkan "one-million-dollar-partner". Lho apa maksudnya? Cari pasangan yang punya duit satu juta dolar? Boleh aja kalo dapet. hehehehe. Maksudnya kita harus menemukan pasangan hidup yang benar-benar tepat yang suatu hari nanti ketika tiba waktunya kita akan menggandeng tangan pasangan kita menuju ke pelaminan, yang nantinya ketika acara persepsi akan sama-sama berkata "I do" terus yang nantinya ketika akan beranjak tidur akan mengatakan "good night" dan tidur bersama yang keesokan paginya dialah orang pertama yang akan dilihat mata.

Wah, mpe segitunya yah? Emang harus?

Ya. Mau tak mau itu harus.

Nah yang jadi pertanyaannya adalah bagaimana cara mendapatkan "one-million-dollar-partner" yang cocok. Jawabannya tak bisa langsung dijawab. Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Kamu bakal tahu dia itu pasangan "one-millio-dollar-partner" atau hanya orang yang sengaja mampir di hidup kamu. Kamu bisa tahu dari banyak cara. Bisa dilihat ketika kamu ada masalah apakah dia ada untuk memberikanmu tangan untuk menopangmu, atau ketika kamu sedih apakah dia mau memberikan bahunya untuk menangis, atau ketika kamu kecewa apakah dia ada di sampingmu untuk menguatkanmu atau ketika kamu senang apakah dia orang yang ikut bahagia denganmu.

Untuk mengetahuinya tak ada salahnya kamu mengujinya karena cinta sejati adalah cinta yang tahan uji walau ada derai air mata yang mengalir deras, walau otot-ototmu menjadi lesu namun jika dia cinta sejatimu tentunya cintanya akan menjadi nyata untukmu. Selain itu hal yang paling penting adalah dengan berdoa kepada Tuhan untuk meminta petunjuk-Nya. Terkadang Tuhan tak langsung memberi jawab bahwa dia adalah "one-million-dollar-partner"-mu. Ada kalanya Dia berkata "bukan" dengan maksud supaya kamu memperbaiki diri dulu, menjadi satu pribadi yang utuh dahulu baru setelah kamu merasa tak membutuhkan pasangan hidup, maka Tuhan memberi jawabnya.

Yang terakhir adalah perlu direnungkan juga apakah kamu sudah menjadi orang yang sangat berharga untuk pasanganmu. Apakah kamu sudah menjadi "one-million-dollar-partner" untuk pasanganmu?


Cinta berjalan bersama waktu. Ketika ia bersama cinta yang sejati, maka waktu takkan pernah memisahkannya, jika ia tidak bersama cinta yang sejati, maka waktu akan memisahkannya---
---annonymous

One-Million-Dollar-Partner

Posted by : Unknown
Date :Senin, 22 Oktober 2012
With 0komentar

Learning from Nature : Burung Rajawali

| Sabtu, 20 Oktober 2012
Baca selengkapnya »

Kalau aku sedang ke kebun binatang atau ke tempat wisata yang terdapat binatang liar, tempat yang pertama kali aku kunjungi adalah pasti burung-burung. Mulai dari burung cendrawasih yang punya ekor yang indah sampai burung rajawali. Seetiap aku melihat burung rajawali, aku suka berdiri di depannya cukup lama. Aku suka mengamat-amati burung rajawali. Aku perhatikan paruhnya yang tajam, tatapan matanya yang tajam melihat jelas kepadaku. Dalam imajinasiku, aku suka membayangkan kalau rajawali itu sedang berbicara padaku. Membicarakan filsafat-filsafat dan pemikirannya seandainya dia seperti manusia.

Bicara soal burung rajawali, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari burung rajawali ini dan kebetulan tadi aku baca-baca kisah tentang rajawali and you know? Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari burung yang satu ini bahkan seingatku, Alkitab, Weda, Tripitaka, Alquran mencatat tentang burung yang satu ini. Apa aja sih? Let's us see

1. Penerjang badai
Burung rajawali adalah burung penerjang badai. Ketika badai datang, burung rajawali akan tetap terbang bahkan akan terbang lebih tinggi dari awan badai hingga menembus awan. Tahukah kamu kenapa? Rupanya berdasarkan penelitian,  keadaan di atas awan badai sungguh tenang dan tak terjadi badai seperti di bawah awan badai sehingga bagi rajawali, dia akan bisa terbang tanpa menggunakan kekuatan lebih banyak.

Apa pelajaran hidupnya? Masalah yang kita hadapi di hidup ini sama seperti awan badai. Nah disinilah pilihan kita dalam menghadapi 'awan badai' masalah kita. Apakah kita akan menghadapinya dan menerjangnya seperti burung rajawali atau malah undur teratur dan bersembunyi di balik 'pohon'? Tuhan memberikan kita kekuatan seperti rajawali untuk menghadapi masalah yang kita hadapi, sekarang pilihannya mau dipakai untuk 'terbang ' lebih tinggi atau 'berlindung' di bawah pohon?


2. Pencari mangsa tercekatan
Burung rajawali memiliki mata yang tak dialiri oleh darah tapi cairan bening untuk memberi makanan pada bola matanya sehingga mengakibatkan dia dapat melihat dengan baik objek bergerak pada jarak 5km walaupun objek tersebut bersembunyi pada rerumputan. Burung rajawali selalu fokus pada apa yang dia incar walau dia tahu ada hambatan atau tantangan, tapi dia fokus pada tujuannya yaitu mencari mangsa.

Pelajaran apa yang kita bisa ambil? Nah kita harus memiliki tujuan dalam hidup ini. Mungkin berat kali ya bahasanya sederhananya ngapain sih hidup? Nah setelah kita tahu untuk apa hidup ini, kita perlu melakukan pergerakan yang membuat kita bisa mencapai apa yang kita inginkan. Setiap kita punya tujuan hidup yang berbeda dan khusus dalam dunia ini. Ini semua sudah diatur oleh Tuhan. Yang harus kita lakukan adalah tanya Tuhan dan lakukan apa yang ingin Tuhan kita kerjakan dalam hidup ini.


3. Pemilik umur tertua dari segala aves
Tahu gak kamu kalau burung rajawali itu seumuran lho ama manusia. Ah masak? Beneran, tapi itu tergantung pilihan burung rajawalinya juga sih sebenarnya. Jadi burung rajawali paling tua bisa mencapai umur 70 tahun, tapi bisa juga hanya 40 tahun. Nah dari kedua hal inilah rajawali harus memilih apakah dia akan hidup hanya 40 tahun atau 70 tahun. Sekedar info, ketika rajawali umurnya mendekati 40 tahun, maka bulu-bulunya itu makin lebat, cakarnya makin tumpul dan paruhnya juga makin tumpul dan makin bengkok. Jika dia tidak melakukan transformasi, dia hanya akan mencapai umur 40 tahun, tapi jika ia bertransformasi, dia bisa mencapai 70 tahun. Nah bagaimana cara transformasinya? Burung rajawali akan terbang ke gunung yang tinggi dan membuat sarangnya. Nah saat itu adalah saat paling kritis buat burung rajawali. Pertama dia menghancurkan paruhnya yang bengkok dengan cara mematuk-matukkannya ke batu cadas hingga benar-benar hancur. Nah setelah beberapa waktu, paruhnya yang baru akan tumbuh. Paruh yang runcing dan kuat. Setelah itu dia akan memotong kuku-kukunya dengan cara mematahkannya menggunakan paruh baru. Bayangkan, kuku jarimu digigit pake gigi barumu yang kuat. Seperti itulah. Setelah beberapa waktu cakar barunya akan tumbuh kembali dengan yang lebih tajam. Kemudian dia akan mencakar sayapnya yang telah lebat dengan bulunya hingga botak. Sayap botak. Bayangin kamu mencakar tubuhmu yang berambut lebat dengan kuku jarimu. Kebayang gak? Engga ya? Serem sih. Berdarah gak? Jelas berdarah. Darahnya mengalir dengan deras. Tapi setelah itu bulunya yang baru akan tumbuh. Berapa lama sih prosesnya? Prosesnya sekitar 6 bulan dan setelah itu rajawali akan menyongsong 30 tahun sisa hidupnya.

Apa yang bisa kita pelajari? Hidup juga sebuah proses man. Kita mungkin pernah mengalami hidup yang terasa garink abis dan saking garinknya ampe berbunyi kriuk-kriuk deh tuh krupuk kalo dimakan. Eh kok jadi ngomongin krupuk ya? Balik lagi ok. Nah ada saatnya kita benar-benar merasa hidup itu mengalami kekeringan. Tapi ingat, sama seperti rajawali, apakah kita akan melanjutkan hidup kita atau berhenti saja? Saat yang paling baik, tempat yang paling baik untuk menyegarkan hidup kita lagi adalah dengan kembali kepada sumber hidup yaitu Tuhan. Tuhan ingin agar kita kembali pada-Nya makanya ada namanya kekeringan hidup. Segeralah mendekat pada Tuhan jika kita mengalaminya agar kita dipulihkannya.


Sama seperti burung rajawali. Terbanglah tinggi melebih awan-awan, mengatasi badai hidup, melompati batas-batas kenormalan yang dibuat oleh sekeliling kita. Jadilah berbeda. Tunjukkan gayamu.


Sumber : http://elektron17.wordpress.com/
dengan perubahan seperlunya

Learning from Nature : Burung Rajawali

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 20 Oktober 2012
With 0komentar

Sepasang Merpati

| Senin, 15 Oktober 2012
Baca selengkapnya »
Hujan sudah lama turun membasahi bumi. Tanah yang menganga karena kemarau yang enggan beranjak pergi, kini menjadi tanah yang tertutup. Ia merasa puas telah mendapat air yang cukup dan tak kehausan lagi. Rumput-rumput kering tergantikan dengan bunga-bunga yang kembali bersemi. Pohon-pohon yang tumbang digantikan dengan tunas-tunas baru. Daun-daun yang tua dan kecoklatan digantikan dengan daun-daun hijau yang muda. Angin timur yang kering sekarang telah kalah saing dengan angin barat yang basah.

Pandanganku layangkan jauh ke atas langit. Kulihat dua ekor burung terbang berpasangan. Mereka terbang dengan membentuk harmoni. Kutatap dalam-dalam dan kudapati mereka sepasang merpati. Keduanya terbang dan lalu meluncur ke pohon beringin yang besar. Si jantan terbang kembali sedangkan si betina bertengger di dahan pohon. Tak lama aku lihat lagi si jantan membawa ranting kayu. Rupanya ia mau membuat sarang. Ranting-ranting kayunya lembut namun kuat. Dia ingin merayu si betina kalau ia bisa membuat sarang dengan cepat dan rapi. Usai si jantan membuat sarang, si betina pun mencoba masuk ke sarang yang dibuat si jantan. Dia tampak nyaman dengan sarang buatan si jantan. Mereka akhirnya larut dalam permainan cinta. Si jantan tampak senang bercinta dengan si betina. Setelah lama kemarau panjang yang merontokkan cinta, di awal musim penghujan cinta mereka bersemi kembali.

Si jantan melempar rayuan-rayuan manis untuk si betina agar ia mau tetap bersamanya selalu. Si betina terlihat jual mahal pada si jantan. Si jantan pun terbang keluar sarang dan masuk kembali dengan membawa banyak barang untuk si betina. Si betina tampak senang dengan apa yang diberikan oleh si jantan. Si jantan berhasil merayu si betina. Mereka pun hanyut dalam nuansa asmara mereka.

Hujan sudah lama berhenti. Tetes-tetes sisa air hujan masih mengeces di halaman rumahku. Kemarau panjang menyengsarakan telah tergantikan dengan kegembiraan satu hari. Derita yang panjang tergantikan dengan cinta yang bersemi di awal musim hujan. Sepasang merpati telah membawa cinta itu. Menyejukkan hatiku. Memberiku kekuatan baru. Cinta baru saja menepuk wajahku dan berkata "Hai!". Kujawab saja "Halo". Cinta mengajakku untuk kembali bersemangat. Cinta memberiku kekuatan baru. Kugenggam ia dengan erat. Aku tak mau kehilangannya walau keadaan sesulit apapun. Seperti sepasang merpati yang menumbuhkan kembali, aku ingin cinta tetap ada dalam diriku.


Sepasang Merpati

Posted by : Unknown
Date :Senin, 15 Oktober 2012
With 0komentar

The Legend of Shiloh Sword :Ksatria Agung

| Sabtu, 13 Oktober 2012
Baca selengkapnya »
 Cerita Sebelumnya :
Elias, Tantiana dan Fexar hendak menyebrang ke pulau sebrang yang tak berpenghuni untuk mencari objek foto. Namun anehnya suasana laut yang tenang tiba-tiba berubah drastis menjadi sangat menakutkan. Mereka pun hanyut terbawa ombak besar dan pingsan. Mereka terseret ombak yang kemudian membawa mereka ke dimensi lain. Mereka berada di sebuah pulau dan pulau itu rupanya adalah pulau yang terdapat pada sebuah novel

===========================Ksatria Agung=========================== 

"Aku rasa ada sesuatu yang cukup familiar dengan tempat ini, hanya saja aku lupa apa namanya. Apakah kau tahu tempat ini Tanti?" tanya Elias.
"Hmm...." Tantiana menunduk dan mengelus pasir "Aku pikir ini adalah Andamita Island." jawabnya sambil sedikit ragu.
"Hah?! Apa?! Andamita Island? Tempat apa ini?" Fexar terkejut.
"Entahlah Fexar, tempat ini seperti dejavu bagiku. Aku pernah baca sebuah novel karangan F. Erbet dan di salah satu bagian ada cerita tentang pulau ini dan apa yang digambarkannya sama persis." jelas Tantiana.
"Hmm....ini sungguh aneh. " Elias pun berjalan-jalan keliling " Cobalah kalian lihat pohon-pohon ini. Pohon-pohonnya ditumbuhi jamur namun pohon itu kokoh seakan-akan jamur yang menempel di pohon itu merupakan bagian dari pohon itu sendiri, dan lihat ini. Batuannya seperti agar-agar. Kenyal namun tak mudah hancur." Elias bingung sambil berjalan.

Mereka bertiga tersedot ke dimensi lain. Pulau itu benar-benar aneh bagi mereka, bukan karena mereka belum pernah ke sana, namun apa yang nampak di pulau itu sungguh abnormal. Fexar pun bingung. Ketika dia berjalan-jalan mencoba untuk melihat keadaan sekitar, tiba-tiba ia mendengar suatu suara.

"Auww!!"
"Heh apa itu?" 

Fexar pun kaget dan menghentikan langkahnya. Dia menatap sekeliling dan tak ada siapa-siapa selain Elias dan Tantiana. Dia pun melangkah lagi namun terdengar lagi suaranya namun lebih keras.
"AUWW!!"

Fexar, pun loncat jatuh dan suara itu pun makin kencang dan membuat Elias dan Tantiana berlari ke arah sumber suar a itu

"WADAUWW!! SAKIITT!!"
"Su...su....suara apa itu?" Fexar ketakutan.
"Fexar apa yang kau lakukan?" tanya Elias.
"Entahlah Elias, aku tadi sedang mencoba berjalan menelusuri pantai, tapi tiba-tiba aku mendengar suara yang berteriak kesatkitan. Aku tak tahu dari mana. Sepertinya sumber suaranya berasal dari balik pasir ini." ungkap Fexar.
"Dari balik pasir? Jangan bercanda deh kamu Fexar. Kamu mungkin kelelahan, kita semua kelelahan. Sebaiknya kau istirahat saja." ucap Elias.
"Tapi itu benar Elias, Tanti. Cobalah kalian berjalan di atas sana." ucap Fexar sambil menunjuk tempat tadi dia berjalan.

Kemudian Tantiana pun mencoba berjalan di tempat yang ditunjukkan Fexar namun tak terjadi apa-apa. Elias pun mencobanya namun hasilnya sama. Fexar pun heran. Kemudian dia coba berdiri dan kembali berjalan dan ketika dia baru menginjak kakinya ke atas pasir, tiba-tiba saja kakinya terhisap pasir.

"Wah tolooong teman-teman, kakiku terhisap pasir nih." jerit Fexar.
"Pegang tangankuu Fexar! " Elias lompat tepat di belakang Fexar dan menggapai tangan Fexar. 

Pasir itu seakan-akan hidup, ketika tahu badan Fexar ada yang menarik, pasir itu menghisap lebih kuat lagi hingga badan Fexar setengah terhisap.

"TOLOOONG!!!" jerit Fexar.
"Tanti tolong bantu aku menarik Fexar." pinta Elias.

Tantiana pun membantu namun, tiba-tiba ketika Tantiana berdiri di belakang Fexar, dia pun ikut terjermbab ke dalam pasir.

"Elias tolong!" teriak Tantiana.
"Hah! Tanti, Fexar. Pertahankan diri kalian. " Elias pun menjerit ketakutan. 

Lalu Elias pun segera memegang tangan Tantiana dan tangan Fexar. Yang ada dalam pikiran Elias adalah dia harus menyelamatkan kedua temannya walau tak tahu bagaimana caranya. Dia berusaha menarik keduanya dan tentu saja tidak berhasil, malahan keduanya semakin terhisap ke dalam pasir hingga akhirnya Tantiana, Fexar dan Elias pun ikut masuk ke dalam pasir hisap.

Mereka bertiga pun tenggelam dalam pasir hisap, namun ketika mereka sampai di dalam pasir hisap itu, mereka masuk ke dalam sebuah pipa yang cukup besar. Mereka pun segera meluncur mengikuti arah pipa tersebut karena pipa tersebut dipasang dalam keadaan miring. Mereka pun meluncur dengan cepat hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang besar di bawah tanah. Di ruangan itu mereka melihat ada beberapa mahluk yang tak pernah mereka temui sebelumnya. Di sana ada kurcaci, peri, centaur, thor, kuda sembrani,dan binatang-binatang yang berbicara seperti manusia . Salah satu dari peri tersebut kemudian menyadari kedatangan Elias, Fexar dan Tantiana.

" Selamat datang.para ksatria agung. Selamat datang di Andamita Island, Edleweis." ucap salah satu peri.
" Kami? Ksatria agung? " Fexar bingung mendengar ucapan peri itu. Peri itu pun mengangguk.

Seketika juga semua mahluk mitologi yang berada di ruangan itu melihat kepada Elias, Tantiana dan fexar. Kemudian merek membungkuk. Elias, Tantiana dan Fexar bingung dengan apa yang terjadi.

" Kalian ini siapa? Mengapa kami disebut para ksatria dan mengapa kami ada di sini? " tanya Elias.
Lalu salah satu kurcaci, sepertinya yang paling tua, menjawabnya " Kalian adalah para ksatria yang telah diramalkan akan datang dari dunia kalian  untuk membantu bangsa kami dari penindasan Bangsa Quarsus yang telah menindas kami. Kami adalah bangsa Edleweis dan kami sekarang sebenarnya hidup di atas sana tapi karena bangsa Quarsus telah menguasai pulau ini kami hanya bisa hidup di bawah tanah. Tolonglah kami untuk mengusir bangsa Quarsus. "
" Tunggu dulu. Quarsus itu siapa? Dan mengapa kami para ksatria yang kalian maksud? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Tantiana.

Kemudian Kurcaci yang paling tua itu menunjukkan sebuah perkamen.
"Apa ini?" tanya Elias.
"Bukalah perkamen itu. Perkamen itu akan menjelaskan maksud kalian dipanggil kemari." ucap kurcaci tua itu.

Ketika Elias membuka gulungan perkamen itu, tiba-tiba muncullah sesosok peri wanita yang cantik. Peri itu kemudian menceritakan alasan mengapa mereka berada di sana.

"Salam para ksatria agung. Maafkan aku karena telah memanggil kalian kemari. Akulah yang membawa kalian dari laut ke dimensi ini karena dalam ramalan diceritakan bahwa akan datang tiga orang ksatrria agung. Salah satu ksatria agung itu adlalah seorang Shiloh yang dapat menarik pedang Shiloh dari puncak Gunung Tramble. Tanda dari ketiga ksatria itu adalah ketika mereka datang ke Edleweis, matahari akan bersinar, dan tumbuhan akan tumbuh kembali dan langit akan cerah dan ombak akan bergulung-gulung. Kalianlah para ksatria yang dimaksud karena segala tanda-tanda itu terjadi hari ini." jelas peri wanita.
" Jadi, kamilah para ksatria itu?" tanya Tantiana dan disambut anggukan peri wanita itu, " Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang?"

" Sekarang sebaiknya kalian temui lima saudara kembar. Mereka akan membantu kalian untuk mengalahkan bangsa Quarus. Kelima saudara kembar itu adalah Sandy, Aqua, Luna, Woody, Pyro. Mereka masing-masing berada di pulau ini. Sandy berada di pantai, Aqua berada di hulu sunga, Luna dan Woody di dalam hutan dan Pyro berada di Gunung Tramble. Mereka memiliki kekkuatan yang akan membantumu. " jelas peri wanita itu.
" Baiklah, tapi kami yakin perjalanan ini akan berat bagi kami. Apakah ada sesuatu yang perlu kami bawa?" tanya Elias.
" Kalian akan pergi dengan Ralph, Ellena dan Diego." jawab peri wanita itu.
" Siapa mereka? " tanya Fexar.
" Mereka adalah ketiga saudara kembar. Mereka adalah kuda sembrani. Mereka akan menemani kalian dalam perjalanan ini. " tambah peri itu.

Kemudian ketiga kuda sembrani yang disebutkan oleh peri wanita itu pun menampakkan diri. 
" Salam Ksatria Agung!" ucap mereka bersamaan.
Ralph adalah kuda sembrani cokelat, dia berbadan tegap dan merupakan yang tertua dari ketiga kuda itu. Ia dinaiki oleh Elias. Lalu Elena adalah kuda sembrani betina. Warnanya putih. Ia dinaiki Tantiana. Diegoa adalah kuda sembrani yang paling bungsu. Dia berwarna merah. Ketika ia melihat bahwa tinggal Fexar, dia pun nyeletuk.
"Tak adakah yang lebih buruk dari dia? "
"Hei apa maksudmu dengan perkataanmu itu? " Fexar pun tersinggung.
":Maksudku adalah, benarkah kau ksatria agung? Tubuhmu gempal dan tak berbentuk. Mana bisa jadi ksatria agung." ledek Diego.
"Apa maksudmu?! Kau pun tak jauh beda. Kau yang paling gemuk dan diantara kedua saudaramu kaulah kuda yang paling jelek yang pernah kulihat." balas Fexar karena tak terima dikatain.
"Hei sudahlah Fexar hentikan itu. Ayo cepat naiki dia. Diego, berhentilah menggurutu. Kita tak punya banyak waktu." ucap Ellena.
Akhirnya setelah bersitenggang, mereka pun akhirnya mau juga walau keduanya masih sakit hati.

"Baiklah, kalian tinggal  pergi mencari kelima saudara kembar itu. Namun berhati-hatilah dalam perjalanan. Kalian akan bertemu dengan 6 roh. Keenam roh itu adalah anggota bangsa Quarus. Berhati-hatilah." pesan peri wanita itu lalu menghilanglah ia setelah perkamen itu dilipat dan mereka pun mulai berjalan ke pantai.
===============================Bersambung=========================

The Legend of Shiloh Sword :Ksatria Agung

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 13 Oktober 2012
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲