Newest Post

I'm So Special

| Jumat, 12 Juli 2013
Baca selengkapnya »
Semalam, ketika semua mahluk sedang terlelap kecuali aku, salah satu mahluk nokturnal, dikejutkan dengan sebuah pesan yang nongol di ponselku. Sebuah pesan dari seorang teman jauh yang berasal dari provinsi tetangga. Karena pesan yang aku terima itulah, aku terinspirasi untuk menulis lagi. Pesan itu menggelitik aku yang selama ini seperti orang kebingungan, dan kini aku dengan mantap berdiri mengatakan aku spesial.

Setiap manusia di bumi ini, mau seperti apapun bentuknya, mau bagaimana pun keadaannya, setiap manusia itu pasti berbeda, unik, dan spesial. Bahkan segala hal dari setiap manusia itu unik, gak pernah ada yang sama dari sejak Adam ada sampai manusia terakhir nanti. Bahkan sekalipun itu anak kembar, tetap akan berbeda. Dimulai dari sidik jari, sampai pemikirannya yang berbeda. Tuhan menciptakan setiap kita itu berbeda, makanya terkadang kita suka bergesekan dengan teman kita karena kita memang berbeda, tapi itulah yang membuat hidup menjadi lebih indah yaitu keanekaragaman. Jadi sudah sepantasnya kita masing-masing harus bangga dengan diri kita sendiri karena kita itu unik, cuman satu-satunya.

Namun anehnya walau manusia itu berbeda, tapi kita kadang suka mengeneralisasikannya misalnya kayak bikin grup yang punya hobi samalah, atau berasal dari institusi yang samalah atau karena kesukuan, ras dan agama. Dalam beberapa kasus sih itu ok, biar kalau mau ngobrol kan nyambung, masa iya tukang ojeg ngobrol masalah ojeg ke pengusaha? Gak bakal nyambung donk ya. Tapi dalam beberapa hal justru pengeneralisasi seperti ini tuh bikin ribet, jadi kalau mau masuk ke suatu komunitas harus kudu punya sesuatu yang gak dimiliki. Padahal pada dasarnya setiap manusia itu unik, spesial, punya kemampuannya masing-masing. punya keahliannya. Tak bisa dipaksakan melakukan perubahan. Memang perubahan itu jika baik tentu harus dilakukan, namun bila menentang prinsip-prinsip dasar tentunya tak perlulah berubah. 

Hari-hari ini aku suka lihat ada orang yang pengen jadi orang lain. Waduh, dalam batinku aku berkata, dasar gak tahu terima kasih. Memang susah menjadi diri sendiri daripada menjadi orang lain, karena untuk menjadi diri sendiri, pasti akan ada tukang kritik yang selalu mengkritisi kita, tapi setelah kita menjadi diri sendiri, dijamin si tukang kritik itu akan bungkam mulutnya melihat diri kita, dan bahkan malu. Jadi teman-teman semua memang benar apa kata para pendahulu, lebih sulit jadi diri sendiri daripada menjadi orang lain.

So bersyukurlah jika kamu menjadi dirimu sekarang ini, karena kamu itu spesial, bukan copy-cat. Banggalah dengan dirimu sendiri, karena yang tahu tentang dirimu hanyalah Tuhan dan kamu.

I'm So Special

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 12 Juli 2013
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲