Newest Post

Mendaki ke Gunung

| Sabtu, 26 Januari 2013
Baca selengkapnya »


Ah, liburan lagi deh setelah tiga hari kuliah liburan lagi. Sudah lama aku hampir tak pernah ke gunung lagi, jadi pada kesempatan ini aku mau pergi ke gunung, kebetulan ada teman-teman yang mengajakku ke sana jadi ya sekalian saja. Kalo orang-orang mungkin berpikir naik ke gunung ke tempat air terjun itu untuk berpiknik, tapi bagiku itu adalah penyegaran mental, jiwa dan rohani. Aku perlu penyegaran itu untuk lebih mendekatkan diriku dengan Tuhan. Aku pergi sebenarnya ke Curug Tilu . Nah kami mulai perjalanan dari Hotel Tjimahi lalu berjalan ke Ciwangun Indah Camp, Curug Tilu, tapi aku dan Winda, teman boncenganku, harus menyimpang dulu untuk beli snack dan kerupuk buat makan siang nanti. Nah karena aku perginya lebih telat, jadi aku sedikit was-was juga nih untuk pergi ke sana karena aku kurang tahu lewat jalan mana. Dalam hati aku berdoa, ehm tepatnya berharap yah supaya sampai di sana gak tersesat.

Aku pun memulai petualanganku #halah. Menuju Cimidi untuk berburu makanan (macam pemburu saja) dan snack kecil buat di sana. Cukup lama menunggu Winda belanja makanan, lalu setelah itu berbalik arah. Keadaan motorku saat itu sangat fit, bensin terisi penuh, tekanan udara ban depan 30 ppm dan ban belakang 35 ppm. Rantai dalam keadaan baik dan pokoknya semua-muanya baik. Selain itu motor yang kupakai sudah berpengalaman untuk membawaku mendaki gunung, bahkan saat berboncengan sekalipun. Aku rasa motorku sudah siap. Perjalanan pun berlangsung, melalui Cihanjuang, jalannya naik terus, tapi tak ada masalah dengan motorku hingga sampai di UNAI #nyapa "Halo UNAI! Pakabar?"# lalu sambil mengandalkan radar dalam tubuhku yang entah sejak kapan aku memiliki radar tersebut, ambil belok kiri dan ternyata jalan yang aku ambil benar menuju CIC. Tak jauh setelah melewati Curug Cimahi, terdapat sebuah gapura bertuliskan Ciwangun Indah Camp. Aku langsung masuk ke dalam dan rupanya jalannya cukup terjal juga, kemiringan jalan cukup ekstrem tapi untungnya motorku masih dapat menolerirnya, sampai akhirnya aku dengar suatu suara seperti besi lepas dan rupanya rantai motorku lepas. Aku segera menghentikan motorku karena percuma juga digas, rodanya gak mungkin jalan. Aku sedikit kebingungan bagaimana cara memperbaikinya. Tapi tak sampai 1 menit muncul dua orang 'malaikat' yaitu Deni, dan Yaner. Kebetulan mereka lagi turun dan mereka membantuku memperbaiki motorku. Puji Tuhan, ada yang menolong sehingga tak terlalu lama di jalan dan jaraknya kebetulan dekat dengan lokasi yang dituju.

Itulah salah satu bentuk penyertaan Tuhan yang aku alami selama seminggu ini yang masih membekas banget. Mungkin orang bilang itu kebetulan, tapi itu adalah mukjizat Tuhan. Mukjizat dengan cara yang logis banget.

Mendaki ke Gunung

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 26 Januari 2013
With 0komentar
Tag :

Pengembara, Putri dan Purnama

|
Baca selengkapnya »
Sang putri duduk termenung
>> Ada apa dengannya?
Dia sedang gundah hatinya
>> Apa yang dia pikirkan?
Ia sedang menentukan keputusan apa yang harus dia ambil
>> Seberapa sulitkah itu?
Benar-benar sulit

Lihatlah
Dia terlihat gundah hatinya
Air mata mengalir dari matanya
Air matanya sebening kristal
Ia tak kuasa menentukan pilihan

Hari itu bulan purnama muncul
>> Apakah dia bersama sang putri?
Dia menemani sang putri
>> Apakah yang dia lakukan?
Dia mengelus pipi sang putri dengan sinarnya
>> Apakah dia memberikan pertolongan?
Dia memberikan kekuatan pada sang putri

Purnama muncul malam itu
Dia melihat sang putri yang sedang gundah
Dia merasa haru melihat sang putri
Dia lalu memberikan seberkas cahaya pada sang putri
Wajah sang putri tampak berkilauan ditimpa cahaya purnama
Purnama memberikan kekuatan yang baru pada sang putri

Di luar pagar ada si pengembara
>> Apa yang dia lihat?
Dia melihat sang putri
>> Apa yang dia lakukan?
Dia mengagumi sang putri
>> Apa yang dia pikirkan?
Dia ingin bertemu dengan sang putri

Si pengembara memanjat dinding pagar
Walau dinding itu besar, tapi dia memanjatnya
Dia menyelinap di antara semak-semak
Menghindari para penjaga yang berjaga
Dengan lincah dia melewati setiap penjagaan berlapis
Dia sampai di pagar terakhir sebelum bertemu dengan sang putri

Purnama melihat si pengembara
>> Apakah dia marah?
Dia memberikan cahaya ke si pengembara
>> Apakah sang putri menyadari kedatangan si pengembara?
Dia menyadarinya saat purnama memancarkan cahaya ke si pengembara
>> Apa yang sang putri lakukan kemudian?
Dia berdiri dan menyongsong si pengembara

Sang putri lalu berdiri dan menyambut si pengembara
Sang putri melangkah dengan anggunnya menuju si pengembara
Purnama tetap memancarkan cahaya pada kedua insan
Si pengembara terkesima atas keanggunan sang putri
Si pengembara melompati pagar itu dan menyongsong sang putri
Kedua insan itu lalu saling memegang tangan
Si pengembara mencium tangan sang putri

Putri,
1000 perjalanan telah kulalui
1000 pegunungan telah kudaki
1000 rintangan telah kuterjang

Putri
Hanya untukmulah aku memberanikan diriku
Aku datang kemari
Untuk membuatmu lebih bahagia

Mungkin kita tak mungkin bersatu
Namun perasaan ini telah mengkristal
Jika kau mau, ikutlah denganku
Aku akan membuat kerajaan untukmu

Putri,
Temani aku
Dalam hati ini

Pengembara, Putri dan Purnama

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲