Kudengar suara guruh
Menggelegar dan memekakan telinga
Kulihat cahaya kilat
Membuat langit malam menjadi terang dalam sekejap
Kulihat ke langit
Tetes-tetes air mulai turun
Di tengah kegelapan malam
Ketika aku menyendiri
Malam itu aku seperti seorang diri
Berdiri mematung
Dibasahi titik-titik air
Yang lama-lama
Menjadi hujan deras
Kubiarkan diriku dibahasi oleh hujan
Kubiarkan bajuku basah kuyup
Kubiarkan tubuhku mengigil karena angin
Kubiarkan air menerobos masuk lubang-lubang bajuku
Aku hanya bisa mematung
Berdiri dan tak berdaya
Hujan ini seperti berbicara padaku
Hujan yang besar ini tampak seperti ingin menemaniku
Menemaniku dalam kesendirian
Ya
Kini hatiku sunyi
Kini hatiku sepi
Kini terdapat lubang besar di hatiku
Terdapat ruang hampa di sana
Kau pergi tinggalkan diriku
Benar-benar pergi
Tak kurang dari 24 jam
Kini kau pergi
Tak kumengerti mengapa
Kau pergi begitu saja
Tanpa sepatah katapun
Kau pergi
Membiarkan aku seorang diri
Membiarkan aku menjadi patung di sini
Alam sepertinya tahu kepedihanku
Aku ingin menangis sejadi-jadinya
Aku ingin melemparkan batu-batu
Kubiarkan tubuhku dihujani
Aku masih menunggumu
Aku masih di sini
Aku masih membukanya
Aku mau kau kembali secepatnya
Aku masih mau duduk bersamamu
Aku masih mau mendengar suaramu
Kembalilah
Wahai kekasihku
Aku takkan berpaling kemana pun
Kembalilah
Lusiana...