Newest Post

Halaman Terakhir di Tahun 2015

| Kamis, 31 Desember 2015
Baca selengkapnya »
Kembali lagi di tanggal 31 Desember. Seperti yang aku pernah bilang sebelumnya, semua tanggal, atau hari itu gak ada yang lebih penting. Setiap waktu itu penting, tapi memang ada beberapa tanggal yang menarik perhatianku salah satunya ya hari ini. Tanggal 31 Desember. Tanggal ini cukup menarik bagiku karena merupakan 'juru kunci' sebelum memasuki tahun yang baru dan pasti selalu ada suara terompet dan kembang api, suara petasan dan juga mercon. Semua orang tampak memiliki semangat yang baru dan bersukacita setelah sekian bulan badannya lunglai, letih, lesu dan tidak berdaya tapi ketika mendekati tanggal ini jadi kembali bersemangat. Sebelumnya aku mau sedikit bicara tentang beberapa pengalamanku terutama masa-masa aku kuliah, masa-masa aku bersenang-senang, masa-masa aku kecapekan dan sibuk.

Cerita yang pertama adalah tentang kuliahku
.Sekarang coba perhatikan lambang dan tulisan di atas. Kalian pasti tahu dong tulisan di atas menunjukkan apa. Aku berkuliah di tempat itu dan buktinya ya map itu. Aku kuliah terbilang cepat sih walau itu hitungannya emang standar anak kuliah. Empat tahun. Gak kurang dan gak lebih. Lulusnya bareng-bareng sama teman-teman satu jurusan. Lulus sidang bulan Juli 2015 dan wisuda Oktober 2015. Kalau aku hanya bilang seperti itu ditambah dengan angka magis yang dikenal dengan sebutan ipk, aku rasa itu tidak menunjukkan kalau aku menikmati perkuliahanku. Tapi aku gak mau cerita tentang prestasi atau apalah itu namanya yang kalau diceritakan membuat orang merasa bangga pada dirinya. Aku sudah bangga dengan diriku bahkan sebelum embel-embel tulisan 'ST' disematkan di belakang namaku, aku sudah bangga dan bahagia bahkan jauh sebelum aku mengecap bangku pendidikan.

Untuk masuk universitas atau dalam hal ini institut di atas sebenarnya terhitung sulit. Kalau diibaratkan sebuah game, maka ini adalah game arcade S class. S di sini menunjuk kata Smokin' (yang pernah main game Devil May Cry atau sejenisnya pasti tahu deh kelas-kelas ini). Kenapa aku bilang kelasnya S-class? Bayangin aja ada berapa 'ekor' manusia yang rela 'buang' waktu bermain mereka dan menggantinya dengan ikut segala macam les privat inilah, les privat itulah. Les di sinilah, les di situlah hanya demi bisa masuk ke institut ini. Sebenarnya aku gak menyalahkan mereka yang emang ngambil les persiapan untuk ujian saringan masuk ini (SNMPTN, kalau sekarang sih namanya SBMPTN). Engga, aku bilang engga salah kalau ambil les ini itu. Justru memang harus benar-benar mempersiapkan segala kemampuan untuk menghadapi jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tapi yang aku benar-benar benci adalah kenapa porsi akademis selalu lebih besar dibanding porsi lainnya? 

Dari dulu aku gak suka untuk ikut les ini atau les itu kalau hubungannya sama mata pelajaran di sekolah. Aku bahkan sempat berpikir begini sama mereka yang les mata pelajaran "Hello...,ngapain aja lu di sekolah ampe kudu les segala? Pelajaran sekolah ya belajar di sekolah. Di luar sekolah lakuin hal lainnya brur." Mungkin terlalu naif atau polos dulu tapi apa yang aku katakan memang benar. Kebanyakan sekarang les-les atau kursus itu bukan membuka pikiran untuk melihat satu masalah dari sudut pandang yang berbeda, tapi justru malah membuat pikiran hanya melihat satu masalah dengan satu cara. bukan dengan segala cara yang memungkinkan. Yang diajarkan hanyalah hasil dan bukan proses sehingga kebanyakan sekarang orang maunya serba instant. Sebodo amatlah dengan prosesnya yang penting hasilnya, begitu pikir mereka. Dan kini aku bisa lihat hasilnya. Mungkin kalau aku bisa bilang aku adalah bagian dari sebagian orang yang gak pernah les, gak pernah terlalu memusingkan sisi akademis dan bisa menggapai apa yang orang-orang harapkan. Aku masuk ke institut ini tanpa banyak menghadapi kesulitan dan mematahkan stereotip orang kalau yang masuk ke institut ini kalau gak pintar ya kaya.

Selanjutnya ya aku mulai kuliah di pertengahan tahun 2011 dengan mata kuliah yang sebenarnya terhitung sudah pernah tapi pengalaman mendapatkan materinya dari sudut pandang yang baru. Ini yang aku suka sebetulnya yaitu melihat satu masalah dari sudut pandang yang beragam. Kalau dibilang selama kuliah aku gak terlalu berprestasi amat kok. Aku termasukdalam golongan mahasiswa golongan DEDEMIT. Apa itu DEDEMIT? Diemdan kalem main tidur. Tapi seperti yang kubilang, aku lebih memilih ilmunya yang aku pengin dapat. Aku sempat aktif dulu ikut kelas teater karena dulu selama sekolah aku aktif di teater. Aku belajar akting, belajar menguasai panggung, make up artist and character, belajar jadi sutradara, dan menjadi penyelenggara acara. Tapi aku gak lama di sana dan aku ikut siaran kampus. Aku dulu sempat berpikir kayaknya aku jadi penyiar aja karena aku bisa lancar siaran seperti penyiar umumnya apalagi aku punya suara 'ganteng'-nya penyiar. Kalau waktu senggang kadang nongkrong dulu ama teman kuliah atau teman radio. Baik itu di kantin, di warung pinggir jalan Ganesa, Ganyang, warung deket DU, warung pinggiran UNPAD, kawasan DAGO, atau nongkrong kayak anak gaul di mall sekitar DAGO dan Cihampelas.

Sebetulnya kalau soal main, aku paling gak suka main ke mall dan makanya pas kuliah ketika ada kesempatan main keluar kota aku pasti ikut. NIh beberapa tempat yang aku sempat kunjungi semasa kuliah dulu.
 

Kalau diurutin dari atas ke bawah adalah yang pertama aku bermain ke Karimun Jawa, itu lho pulau yang ada di Lautan Jawa di sebelah utara Jepara. Si sana banayk spot snorkling yang bagus dan gambar itu pas aku dapetnya pas bagus-bagusnya. Aku pergi ke sana bareng teman-teman di radio kampus itb. Gambar selanjutnya itu ada di Kota Tua Semarang. Nama bangunan yang ada di bealkangnya adalah Gereja Blenduk. Disebut Blenduk karena ada kubang setengah lingkaran di atas bangunannya. Terus gambar terakhir pasti kalian tahu. Ini di Yogyakarta tepatnya di simpang Jalan Malioboro. Tapi ada satu tempat yang paling sering aku kunjungi selama liburan semesteran kampus yaitu Pangandaran.

 

Aku jadi sering ke Pantai Pangandaran. Gambar yang pertama yaitu paling pojok kiri atas itu aku berfoto di  Cagar alam kalau tak salah ingat dua tahun lalu, terus foto yang sebelah kanan itu di Pantai Indah Madasari, foto ke tiga dan keempat juga di lokasi yang sama tapi foto ketiga itu di tebingnya.

Itu kalau bicara soal jalan-jalannya selama kuliah. Aku rasa aku sudah cukup puas kalau main jauhnya tapi aku masih ingin main juga sih. Jiwa petualangku masih semangat. Kalau bicara soal tugas-tugas kuliah bisa dibilang aku bukan tipe anak rajin sih tapi sebelum deadline aku selalu membereskannya. Hampir gak pernah mengalami hambatan yang berarti kecuali ada beberapa yang gak sesuai sasaran sih. Aku sempat mengulang dua mata kuliah penting tapi tidak terlalu berbahaya juga buatku karena aku bisa berjuang dan survive. Buktinya aku lulus sekarang ya walau bukan dengan hasil yang terlalu memuaskan. Tapi dengan hasil seperti itu, aku belajar untuk tetap berjuang dalam hidup dan menatap jauh ke depan. Jangan pernah membiarkan tangan ini berhenti bekerja, tidak membiarkan mata ini berhenti menatap, tidak membiarkan kaki ini berhenti melangkah, tidak membiarkan telinga ini berhenti mendengar, tidak membiarkan jantung ini berhenti berdetak, tidak membiarkan paru-paru ini berhenti bernafas dan tidak membiarkan hati ini berhenti berdoa dan berharap pada Yang Maha Kuasa (ngomong-ngomong mirip kayak film apa gitu ini quote).

Setelah aku lulus di bulan Agustus 2015, bisa dibilang aku sedang menikmati masa-masa istirahatku. Aku belum bekerja. Yang aku kerjakan adalah membuat berbagai macam lamaran kerja dan mengirim ke berbagai perusahaan. Beberapa ada yang lolos administrasi tapi ada yang gak masuk. Tapi ayahku bilang nikmati aja. Jangan takut. Pada akhirnya memang aku gak kerja selama lima bulan dulu. Lalu apa yang aku lakukan selama lima bulan? Gambar ini mungkin menjelaskan lebih baik.



Selama masa menganggurku, aku pergi main ke CIC lagi ke kebun tehnya, terus ke Kampung Gajah naik ATV, habis itu main ke Kawah Putih. Ngomong-ngomong ini pertama kalinya lho ke Kawah Putih padahal udah lama di Bandung tapi baru kesampaian ke Kawah Putihnya.

Nah kado terbaik saat Natal yang aku terima adalah aku bisa mendapat pekerjaan juga akhirnya sebelum tahun 2015 berakhir. Aku bekerja di PT. CPAN, yang bekerja sama dengan Pertamina. Kalau ditanya dimana kantornya, ya di Terminal BBM Pertamina Ujungberung. Pekerjaanku adalah mengawasi bagian gantry, yaitu penyaluran BBM ke mobil tangki. Cukup banyak yang dipelajari tapi kata seniorku, belajarnya sambil lihat masalah jangan teori doang. Begitu katanya.

Ya itulah catatan terakhirku di penghujung tahun 2015. Aku berharap bisa menuliskan lebih banyak lagi tapi sekarang seperti ini dulu. Selamat bersenang-senang.

Selamat Tahun Baru 2016

Halaman Terakhir di Tahun 2015

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 31 Desember 2015
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲