Newest Post

Christmas Story #3

| Sabtu, 03 Desember 2011
Baca selengkapnya »
Di hari Sabtu pagi aku bangun dalam keadaan kebingungan. Ketika aku melihat jam, jam menunjukkan bahwa sekarang jam 10 pagi. Aku ada janji dengan seorang teman jam 11 siang. Dia adalah teman lamaku. Rencananya hari ini dia akan menunjukkan padaku rumahnya. Kami telah berjanji akan bertemu di sebuah department store. "Jam 11 tepat ok!" ucapnya di telepon kemarin sore. Aku mengangguk saja.

Kemudian aku segera bergegas mempersiapkan diriku dengan mandi dan makan. Semuanya 15 menit dan jam menunjukkan 10.15 am. Aku berpikir masih ada waktu untuk ke sana karena jaraknya cukup dekat tapi dekat disini relatif. Kemudian aku keluarkan motorku dan aku segera berangkat tepat pukul 10.20 am Setelah keluar dari jalan komplek, aku masuk ke jalan raya. Baru sedikit berjalan ternyata jalanan itu macet tapi bukan masalah buatku karena aku masih bisa nyelip dan nyempil diantara mobil-mobil besar. Namun ketika aku coba menyalip mobil yang ada di depanku, hampir saja aku menabrak seorang pejalan kaki. Untung saja tak kenapa-kenapa. Lalu keadaan pun semakin gawat karena jalanan jadi benar-benar macet total. Aku sudah tak berkutik lagi. Aku melirik jam tanganku dan di situ menunjukkan jam 10.45 am. Aku kuatir tak bisa melanjutkan perjalananku.  Kendaraan pun bergerak sedikit demi sedikit. Aku lalu memutuskan untuk memarkirkan motorku di sebuah restoran dan melanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki. Jam menunjukkan 10.55 am. Ketika aku memarkirkan motor di restoran yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari departement store yang akan aku tuju tiba-tiba aku melihat dari gedung itu seperti kepulan asap dan bunyi ledakan yang sangat memekakan telinga. Rupanya di sana ada bomb yang dipasang oleh terorist. Aku yang tadi kesal karena akan telat dan bergumam dalam hati menjadi benar-benar menyesal dan bersyukur pada Tuhan karena kejadian itu. Kemudian aku ingat untuk menelepon temanku untuk memastikan apakah dia selamat. Rupanya dia juga selamat karena terhalang macet. Dia bilang ini padaku

"Kita benar-benar diselamatkan oleh Tuhan, Bob. Coba kalau tadi kita ada di sana mungkin itu adalah pertemuan terakhir kita Bob. Kita harus benar-benar bersyukur."

Aku mengangguk sambil mengucap syukur atas keselamatan yang Tuhan berikan. Inilah makna Natal bagiku. Keselamatan yang gratis

Christmas Story #3

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 03 Desember 2011
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲