Newest Post

Kebermaknaan Hidup

| Sabtu, 26 November 2016
Baca selengkapnya »
Halo lagi kawan-kawan baca! Bagaimana kabarnya? Di luar biasa, atau biasa di luar? hehehe....
Sudah lama rasanya aku tak menyapa kawan-kawan bacaku. Kalian tahu, aku sangat senang untuk bisa bercakap-cakap yah walau hanya melalui ruang virtual seperti ini (aku jadi teringat sebuah komik nih dengan kata 'ruang virtual')

Selama beberapa waktu, akhir-akhir ini aku kembali menemukan mimpiku yang sempat aku simpan, bukan aku kubur, karena aku perlu sesuatu yang membuatku yakin untuk melakukan mimpiku. Kalian tahu, kawan-kawan bacaku, aku ini ingin menjadi seorang penulis karena aku sangat menikmati ketika aku menulis, aku bisa merasa bebas menjadi diriku sendiri. Tak perlu berkompromi dengan siapapun atau apapun. Apa yang terlintas di kepalaku pasti aku langsung tulis atau kucatat jika itu sesuatu yang menarik bagiku.

Semasa aku masih duduk di bangku kuliah dulu, aku belajar cara mengaktualisasi diri. Mungkin kawan-kawan baca yang mengambil jurusan psikologi kenal dengan tokoh bernama Abraham Maslow. Beliau membuat piramida tentang prinsip kebutuhan, dimulai dari kebutuhan dasar hingga aktualisasi diri, atau bahasa yang aku kenal adalah kebermaknaan hidup. Di buku lain, aku pernah baca bahwa setiap orang punya tujuan, namun terkadang tidak semua orang mencapai tujuannya tersebut. Ada dua cara orang berjalan menuju tujuan tersebut, yang pertama berjalan lurus menuju tujuan itu, ada juga yang berputar menjadi orang lain namun tetap mengarah ke tujuan tersebut. Namun terkadang ketika orang tersebut jalannya berputar, pada akhirnya tidak mencapai tujuan awal tersebut dan hanya berputar-putar seperti marmut yang berputar-putar di sebuah roda. Yah, kalau kalian tahu, aku saat ini sedang berputar menjadi orang lain demi untuk membangun pondasi dimana aku bisa berdiri supaya aku bisa menggapai apa yang aku ingini seperti Einstein ataupun Hitler.

Hidup yang bermakna adalah mimpi yang pernah aku impikan saat aku SMA. Aku pernah bilang kalau aku ingin punya yayasan untuk anak yatim piatu. Aku gak ngerti kenapa aku bilang seperti itu, tapi kini aku ingin mewujudkannya supaya aku punya hidup yang bermakna, yaitu dapat menolong orang-orang lain. Aku juga punya pengalaman berinteraksi dengan anak-anak yatim piatu dan mereka ya sama saja seperti anak-anak pada umumnya, butuh apa yang orang lain punya.

Karena mimpi-mimpiku itu, kepalaku sekarang jadi pening, tapi kini api dalam tubuhku kembali membara dan siap membakar semangat awalku untuk menjadi penulis dan pemilik yayasan. Sebagai langkah awal, aku saat ini sedang membuat semacam project untuk membuat semacam novel. Ternyata sulit juga ya setelah aku lakukan, tapi aku yakin aku bisa melakukannya. Nanti aku ceritakan deh detail perjalananku dalam membuat novel ini bersama dengan temanku karena sampai saat ini masih dalam draft. Jadi nanti saja kau ceritakan jelasnya

Oke, kawan-kawan bacaku, jadilah orang besar, karena orang besar tahu tentang cara menggunakan tangannya, kakinya, mulutnya, matanya dan isi kepalanya. Adios....

Kebermaknaan Hidup

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 26 November 2016
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲