Newest Post

The Legend of Shiloh Sword :Ksatria Agung

| Sabtu, 13 Oktober 2012
Baca selengkapnya »
 Cerita Sebelumnya :
Elias, Tantiana dan Fexar hendak menyebrang ke pulau sebrang yang tak berpenghuni untuk mencari objek foto. Namun anehnya suasana laut yang tenang tiba-tiba berubah drastis menjadi sangat menakutkan. Mereka pun hanyut terbawa ombak besar dan pingsan. Mereka terseret ombak yang kemudian membawa mereka ke dimensi lain. Mereka berada di sebuah pulau dan pulau itu rupanya adalah pulau yang terdapat pada sebuah novel

===========================Ksatria Agung=========================== 

"Aku rasa ada sesuatu yang cukup familiar dengan tempat ini, hanya saja aku lupa apa namanya. Apakah kau tahu tempat ini Tanti?" tanya Elias.
"Hmm...." Tantiana menunduk dan mengelus pasir "Aku pikir ini adalah Andamita Island." jawabnya sambil sedikit ragu.
"Hah?! Apa?! Andamita Island? Tempat apa ini?" Fexar terkejut.
"Entahlah Fexar, tempat ini seperti dejavu bagiku. Aku pernah baca sebuah novel karangan F. Erbet dan di salah satu bagian ada cerita tentang pulau ini dan apa yang digambarkannya sama persis." jelas Tantiana.
"Hmm....ini sungguh aneh. " Elias pun berjalan-jalan keliling " Cobalah kalian lihat pohon-pohon ini. Pohon-pohonnya ditumbuhi jamur namun pohon itu kokoh seakan-akan jamur yang menempel di pohon itu merupakan bagian dari pohon itu sendiri, dan lihat ini. Batuannya seperti agar-agar. Kenyal namun tak mudah hancur." Elias bingung sambil berjalan.

Mereka bertiga tersedot ke dimensi lain. Pulau itu benar-benar aneh bagi mereka, bukan karena mereka belum pernah ke sana, namun apa yang nampak di pulau itu sungguh abnormal. Fexar pun bingung. Ketika dia berjalan-jalan mencoba untuk melihat keadaan sekitar, tiba-tiba ia mendengar suatu suara.

"Auww!!"
"Heh apa itu?" 

Fexar pun kaget dan menghentikan langkahnya. Dia menatap sekeliling dan tak ada siapa-siapa selain Elias dan Tantiana. Dia pun melangkah lagi namun terdengar lagi suaranya namun lebih keras.
"AUWW!!"

Fexar, pun loncat jatuh dan suara itu pun makin kencang dan membuat Elias dan Tantiana berlari ke arah sumber suar a itu

"WADAUWW!! SAKIITT!!"
"Su...su....suara apa itu?" Fexar ketakutan.
"Fexar apa yang kau lakukan?" tanya Elias.
"Entahlah Elias, aku tadi sedang mencoba berjalan menelusuri pantai, tapi tiba-tiba aku mendengar suara yang berteriak kesatkitan. Aku tak tahu dari mana. Sepertinya sumber suaranya berasal dari balik pasir ini." ungkap Fexar.
"Dari balik pasir? Jangan bercanda deh kamu Fexar. Kamu mungkin kelelahan, kita semua kelelahan. Sebaiknya kau istirahat saja." ucap Elias.
"Tapi itu benar Elias, Tanti. Cobalah kalian berjalan di atas sana." ucap Fexar sambil menunjuk tempat tadi dia berjalan.

Kemudian Tantiana pun mencoba berjalan di tempat yang ditunjukkan Fexar namun tak terjadi apa-apa. Elias pun mencobanya namun hasilnya sama. Fexar pun heran. Kemudian dia coba berdiri dan kembali berjalan dan ketika dia baru menginjak kakinya ke atas pasir, tiba-tiba saja kakinya terhisap pasir.

"Wah tolooong teman-teman, kakiku terhisap pasir nih." jerit Fexar.
"Pegang tangankuu Fexar! " Elias lompat tepat di belakang Fexar dan menggapai tangan Fexar. 

Pasir itu seakan-akan hidup, ketika tahu badan Fexar ada yang menarik, pasir itu menghisap lebih kuat lagi hingga badan Fexar setengah terhisap.

"TOLOOONG!!!" jerit Fexar.
"Tanti tolong bantu aku menarik Fexar." pinta Elias.

Tantiana pun membantu namun, tiba-tiba ketika Tantiana berdiri di belakang Fexar, dia pun ikut terjermbab ke dalam pasir.

"Elias tolong!" teriak Tantiana.
"Hah! Tanti, Fexar. Pertahankan diri kalian. " Elias pun menjerit ketakutan. 

Lalu Elias pun segera memegang tangan Tantiana dan tangan Fexar. Yang ada dalam pikiran Elias adalah dia harus menyelamatkan kedua temannya walau tak tahu bagaimana caranya. Dia berusaha menarik keduanya dan tentu saja tidak berhasil, malahan keduanya semakin terhisap ke dalam pasir hingga akhirnya Tantiana, Fexar dan Elias pun ikut masuk ke dalam pasir hisap.

Mereka bertiga pun tenggelam dalam pasir hisap, namun ketika mereka sampai di dalam pasir hisap itu, mereka masuk ke dalam sebuah pipa yang cukup besar. Mereka pun segera meluncur mengikuti arah pipa tersebut karena pipa tersebut dipasang dalam keadaan miring. Mereka pun meluncur dengan cepat hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang besar di bawah tanah. Di ruangan itu mereka melihat ada beberapa mahluk yang tak pernah mereka temui sebelumnya. Di sana ada kurcaci, peri, centaur, thor, kuda sembrani,dan binatang-binatang yang berbicara seperti manusia . Salah satu dari peri tersebut kemudian menyadari kedatangan Elias, Fexar dan Tantiana.

" Selamat datang.para ksatria agung. Selamat datang di Andamita Island, Edleweis." ucap salah satu peri.
" Kami? Ksatria agung? " Fexar bingung mendengar ucapan peri itu. Peri itu pun mengangguk.

Seketika juga semua mahluk mitologi yang berada di ruangan itu melihat kepada Elias, Tantiana dan fexar. Kemudian merek membungkuk. Elias, Tantiana dan Fexar bingung dengan apa yang terjadi.

" Kalian ini siapa? Mengapa kami disebut para ksatria dan mengapa kami ada di sini? " tanya Elias.
Lalu salah satu kurcaci, sepertinya yang paling tua, menjawabnya " Kalian adalah para ksatria yang telah diramalkan akan datang dari dunia kalian  untuk membantu bangsa kami dari penindasan Bangsa Quarsus yang telah menindas kami. Kami adalah bangsa Edleweis dan kami sekarang sebenarnya hidup di atas sana tapi karena bangsa Quarsus telah menguasai pulau ini kami hanya bisa hidup di bawah tanah. Tolonglah kami untuk mengusir bangsa Quarsus. "
" Tunggu dulu. Quarsus itu siapa? Dan mengapa kami para ksatria yang kalian maksud? Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Tantiana.

Kemudian Kurcaci yang paling tua itu menunjukkan sebuah perkamen.
"Apa ini?" tanya Elias.
"Bukalah perkamen itu. Perkamen itu akan menjelaskan maksud kalian dipanggil kemari." ucap kurcaci tua itu.

Ketika Elias membuka gulungan perkamen itu, tiba-tiba muncullah sesosok peri wanita yang cantik. Peri itu kemudian menceritakan alasan mengapa mereka berada di sana.

"Salam para ksatria agung. Maafkan aku karena telah memanggil kalian kemari. Akulah yang membawa kalian dari laut ke dimensi ini karena dalam ramalan diceritakan bahwa akan datang tiga orang ksatrria agung. Salah satu ksatria agung itu adlalah seorang Shiloh yang dapat menarik pedang Shiloh dari puncak Gunung Tramble. Tanda dari ketiga ksatria itu adalah ketika mereka datang ke Edleweis, matahari akan bersinar, dan tumbuhan akan tumbuh kembali dan langit akan cerah dan ombak akan bergulung-gulung. Kalianlah para ksatria yang dimaksud karena segala tanda-tanda itu terjadi hari ini." jelas peri wanita.
" Jadi, kamilah para ksatria itu?" tanya Tantiana dan disambut anggukan peri wanita itu, " Lalu apa yang harus kami lakukan sekarang?"

" Sekarang sebaiknya kalian temui lima saudara kembar. Mereka akan membantu kalian untuk mengalahkan bangsa Quarus. Kelima saudara kembar itu adalah Sandy, Aqua, Luna, Woody, Pyro. Mereka masing-masing berada di pulau ini. Sandy berada di pantai, Aqua berada di hulu sunga, Luna dan Woody di dalam hutan dan Pyro berada di Gunung Tramble. Mereka memiliki kekkuatan yang akan membantumu. " jelas peri wanita itu.
" Baiklah, tapi kami yakin perjalanan ini akan berat bagi kami. Apakah ada sesuatu yang perlu kami bawa?" tanya Elias.
" Kalian akan pergi dengan Ralph, Ellena dan Diego." jawab peri wanita itu.
" Siapa mereka? " tanya Fexar.
" Mereka adalah ketiga saudara kembar. Mereka adalah kuda sembrani. Mereka akan menemani kalian dalam perjalanan ini. " tambah peri itu.

Kemudian ketiga kuda sembrani yang disebutkan oleh peri wanita itu pun menampakkan diri. 
" Salam Ksatria Agung!" ucap mereka bersamaan.
Ralph adalah kuda sembrani cokelat, dia berbadan tegap dan merupakan yang tertua dari ketiga kuda itu. Ia dinaiki oleh Elias. Lalu Elena adalah kuda sembrani betina. Warnanya putih. Ia dinaiki Tantiana. Diegoa adalah kuda sembrani yang paling bungsu. Dia berwarna merah. Ketika ia melihat bahwa tinggal Fexar, dia pun nyeletuk.
"Tak adakah yang lebih buruk dari dia? "
"Hei apa maksudmu dengan perkataanmu itu? " Fexar pun tersinggung.
":Maksudku adalah, benarkah kau ksatria agung? Tubuhmu gempal dan tak berbentuk. Mana bisa jadi ksatria agung." ledek Diego.
"Apa maksudmu?! Kau pun tak jauh beda. Kau yang paling gemuk dan diantara kedua saudaramu kaulah kuda yang paling jelek yang pernah kulihat." balas Fexar karena tak terima dikatain.
"Hei sudahlah Fexar hentikan itu. Ayo cepat naiki dia. Diego, berhentilah menggurutu. Kita tak punya banyak waktu." ucap Ellena.
Akhirnya setelah bersitenggang, mereka pun akhirnya mau juga walau keduanya masih sakit hati.

"Baiklah, kalian tinggal  pergi mencari kelima saudara kembar itu. Namun berhati-hatilah dalam perjalanan. Kalian akan bertemu dengan 6 roh. Keenam roh itu adalah anggota bangsa Quarus. Berhati-hatilah." pesan peri wanita itu lalu menghilanglah ia setelah perkamen itu dilipat dan mereka pun mulai berjalan ke pantai.
===============================Bersambung=========================

The Legend of Shiloh Sword :Ksatria Agung

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 13 Oktober 2012
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲