Newest Post

Sang Pemikir

| Jumat, 31 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Kalau kau memperhatikannya, dia sebenarnya sama seperti orang kebanyakan. Istilahnya aku sebut, dia seorang pria dengan dalil-dalil yang biasa orang lain lakukan. Makan pagi, siang dan sore di warteg. Jika ada uang lebih, dia bersafari mencari makanan yang aneh. Tapi kalau sedang seret keuangan, terpaksa dia puasa beberapa waktu untuk menghemat pengeluaran. Ketika hari libur tiba, dia akan melepaskan seluruh penatnya dengan berjalan-jalan, baik window shopping atau mungkin main basket. Istilah window shopping  di sini bagi dia hanya untuk mencuci mata melihat barang-barang dan bukan berniat membelinya. Semua tugas pekerjaan dia kerjakan dengan baik, walau terkadang kualitasnya menurun, tapi dapat dia selesaikan dengan baik tanpa melebihi batas deadline. Selera humornya rata-rata. Perawakannya rata-rata, pokoknya segala hal tentang dirinya adalah rata-rata. Tak lebih ataupun kurang.

Namun ada satu hal yang membuatku tertarik dengan salah satu manusia ini. Dalam keadaannya yang menyendiri seperti ini, ketika di akhir pekan, dia selalu naik ke atas loteng dan membaringkan tubuhnya di atas alas kain yang sengaja ia bentangkan. Ia tiduran dengan posisi terlentang, membuka kedua kakinya dengan posisi seperti bentuk segilima. Dia biarkan seluruh tubuhnya dipanggang matahari, diterpa angin kencang. Ia memejamkan matanya. Dia seperti membiarkan itu semua sambil tersungging senyuman di wajahnya. Dia seperti mendengar sesuatu, entah apa yang dia dengar. Satu hal yang ada dalam pikiranku, dia ini begitu unik. Setelah beberapa lama, dia pun bangun dan mulai bicara sesuatu padaku.

"Kau tahu kawan, ketika pikiranmu mulai berat dan hatimu tak enak. Ketika kau merasa penat dan susah karena keterikatan dengan suatu tugas dan tanggungjawab yang tidak ada hentinya, ketika kau merasa telah bekerja keras dengan sangat keras, biarkanlah seluruh tubuhmu rileks ketika sudah tiba saatnya beristirahat. Biarkanlah seluruh tubuhmu merasakan relaksasi yang diberikan oleh alam. Nikmati setiap waktu, nikmati setiap angin yang membawa pergi penatmu, nikmati sinar mentari yang menguapkan amarahmu, dan biarkan sinar mentari menerangi hatimu yang sudah kelam. Nikmati setiap sensai kenikmatannya supaya ketika kau kembali menyibukkan diri, kau sudah siap."

Itulah yang membuatnya berbeda dari yang lainnya. Dia bisa menikmati hidup, lebih dari rata-rata.

Sang Pemikir

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 31 Agustus 2012
With 0komentar
Tag :

Di Perjalanan

| Selasa, 28 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Ada yang sedang melangkah tegap
Ada yang sedang melangkah lesu
Ada yang sedang melangkah goyah
Ada yang sedang melangkah tertatih
Ada yang sedang melangkah lemah lembut

Ada yang termangu
Ada yang berpikir
Ada yang berkhayal
Ada yang tatapannya kosong
Ada yang mencucurkan air mata
Ada yang tertawa

Ada yang menyapu
Ada yang mengintip
Ada yang lari terbirit-birit
Ada yang jogging
Ada yang lari kocar0kacir
Ada yang membunyikan peluit
Ada yang saling merangkul
Ada yang saling meninju
Ada yang berteriak-teriak

Ada yang terduduk lesu
Ada yang berjalan dengan semangat penuh
Ada yang membakar kertas
Ada yang menatap langit
Ada yang bersenandung

Ada yang menggenjreng gitar demi koin-koin
Ada yang beraktrasi demi koin-koin
Ada yang mengulurkan kaleng demi koin-koin
Ada yang mengulurkan jaring ikan demi koin-koin
Ada yang mengulurkan pisau demi koin-koin

Di perjalanan
Begitu banyak kisah
Begitu banyak cerita
Begitu banyak kabar
Begitu banyak misteri
Begitu banyak pemeran
Begitu banyak skenario

Jalanan
Tempat orang-orang memulai dan mengakhiri hidup


Di Perjalanan

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 28 Agustus 2012
With 0komentar

My First Day

| Senin, 27 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Hari pertama kuliah di tingkat 2.
Gelarnya bukan maba lagi tapi ma. (maba=mahasiswa baru, ma=mahasiswa;red). Terdapat perbedaan yang cukup drastis di semester ketiga ini terutama jadwal. Waktu masih tingkat satu, jadwalnya dimulai pagi sampai sore atau gak siang, tapi untuk kali ini jadwalnya dari siang sampai malam, tapi gak malam juga sih kayaknya.
#masih berasumsi. hehehehe
Sehingga merubah jam tidurku juga. Tadi pagi saja alarmku berbunyi jam 5 pagi dan aku pikir ada kuliah pagi, tapi setelah cek jadwal ternyata kuliah siang. Kebiasaan dari tingkat 1 ini.

Untuk hari pertama ini, karena aku hampir tiga bulan gak ke kampus, walau banyak kegiatan, aku sedikit lupa dengan teman-temanku di kampus karena kebanyakan mereka semua ganti gaya juga. Hari pertama ini sebenarnya sangat nyantai karena aku hanya ada satu mata kuliah saja. Seharusnya ada dua, tapi karena ada mata kuliah yang aku drop, jadi tidak ada kuliah lainnya. Berbeda dengan yang lainnya.

Aku sangat berharap untuk kuliahku di semester tiga ini, aku bisa menyelesaikannya dengan baik, apalagi sekarang aku sudah menjadi istilahnya panutan bagi beberapa adik-adikku yang suka tanya segala hal padaku. Aku ingin menjadi teladan bagi mereka supaya mereka bisa berjuang lebih dari yang aku perlihatkan. Aku tak ingin gagal di semester ini.

Semoga Tuhan mengabulkan rencanaku.

My First Day

Posted by : Unknown
Date :Senin, 27 Agustus 2012
With 0komentar
Tag :

Kala Liburan Telah Berakhir

| Minggu, 26 Agustus 2012
Baca selengkapnya »



Aaah..sudah tanggal 26 Agustus rupanya. Bagi yang masih sekolah dan kuliah berarti ini adalah hari terakhr buat liburan karena besok, sebagian besar sudah mulai kembali disibukkan dengan kegiatan belajar dan kuliah. Bagi anak-anak yang kuliah besok adalah hari pertama kuliah dan awal yang baru untuk memulai segala sesuatunya. Kalau yang nganggur ya, jadi tambah nganggur karena teman-temannya udah mulai sibuk lagi untuk mempersiapkan besok hari.

Aku juga seperti itu, walau mungkin gak terlalu keliatan. Besok adalah hari yang baru buatku. Hari yang masih menjadi misteri bagiku. Hari yang penuh dengan tantangan. Setelah kurang lebih 3 bulan melakukan liburan panjang yang melelahkan, menyenangkan, mengesankan dan mungkin liburan yang akan sangat aku rindukan karena ada sesuatu yang sangat mengesankan di antara 3 bulan itu yang masih bisa aku ingat, tapi aku gak mau membahasnya di sini, takut terkena penyakit Galau Akut #halah!

Waktu liburan sudah hampir usai, sudah waktunya bagi yang sekolah mempersiapkan buku-buku sekolah untuk menghadapi hari esok, lalu menyetel alarm jam 5 pagi biar bangunnya gak kesiangan karena selama liburan, bangunnya jam 10 pagi. Selain itu mempersiapkan pakaian sekolah dan melakukan sistem kebut semalam kalau ada THR (Tugas Hari Raya) yang belum beres, tapi kalau yang THR-nya udah beres tinggal menyiapkan alat tulis yang ikut liburan juga. Setelah beres waktunya mengeset otak untuk kembali terjun dalam buku pelajaran yang mungkin bagi sebagian orang memuakkan, membosankan, tapi harus dilakukan juga.

Bagi yang kuliah, besok adalah hari pertama kuliah dan khusus bagiku, kuliahnya adalah kuliah siang jadi gak banyak yang terlalu berbeda. Palingan aku harus menyiapkan lembaran loose leaf yang baru dan alat tulis yang baru. Lalu aku juga mengecek pakaian apa yang akan aku pakai besok dan mengecek nomor teman-temanku apakah masih aktif semua karena biasanya kalau ganti tahun ganti nomer. Selain itu aku perlu mengecek jadwal lagi dan mungkin mengecek uang kali ya biar aku bisa mengatur keuanganku selama seminggu terakhir ini di bulan Agustus. Banyak persiapan yang harus aku siapkan besok dan ketika aku bertanya pada teman-temanku, ada yang membantu ada yang tidak, tapi tak mengapa setidaknya semua info yang aku perlukan sudah ku dapatkan.

Setiap aku memulai sesuatu yang baru aku selalu membayangkan sesuatu yang tak terduga terjadi. Seperti unsur uranium yang letupan-letupannya tak terduga dan kemudian meledak di saat yang tiba-tiba. Kuharap aku menemukan misteri-misteri yang perlu dipecahkan dengan sains, teknologi dan seni. Tak peduli orang berkata apa, tapi aku berharap aku bisa memulainya dan mengakhirinya dengan baik, bahkan lebih baik daripada aku memulainya. Aku ingin petualangan-petualangan yang menuntut imajinasiku dan mengajak tanganku menari dan kakiku melompat. Aku ingin mendobrak segala halangan, segala rintangan, segala batasan dan mengumpulkan semua, memepatkan, memadatkan dan kemudian kupecahkan menjadi menjadi bintang-bintang kecil di langit malam.

Aku ingin berpetualang sejauh yang aku bisa bahkan melebihi batas normal.

Kala Liburan Telah Berakhir

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 26 Agustus 2012
With 0komentar

Permen Lolipop

| Sabtu, 25 Agustus 2012
Baca selengkapnya »

Hmmm....aroma gulanya yang mengundang selera, warnanya cantik, dan rasanya yang manis, membuat setiap orang ngiler ingin merasakannya. Siapa sih yang gak pernah mencicipi permen lolipop yang terbuat dari gula-gula ? Aku punya sebuah kisah unik tentang permen lolipop ini. Kisah tentang dua orang sahabat kecil waktu aku berlibur.

Sebutlah kedua sahabat kecilku itu adalah Toni dan Dika. Mereka anak kelas 4 SD. Mereka punya kegemaran yang sama yaitu makan permen apalagi dengan lolipop, mereka sangat menyukainya bahkan tak jarang karena mereka pecinta lolipop, mereka harus datang ke dokter gigi dua kali dalam 6 bulan, karena mereka sangat suka menguyah permen lolipop.

Suatu kali ketika aku datang ke taman, aku lihat Toni sedang duduk sendirian di ayunan. Aku mendekatinya dan bertanya.
"Hai Toni, dimana Dika?"
"Oh, dia lagi pergi beli permen kok mas." jawabnya

Tak berapa lama datanglah Dika sambil membawa dua batang lolipop.
"Hai Mas!" sapanya
"Hai!" balasku

Aku melihat ada yang aneh dengan kedua batang lolipop itu. Yang satu lolipopnya besar, yang satu lebih kecil. Ketika Dika memberikan lolipop kecil itu buat Toni, langsung berubahlah wajah Toni menjadi cemberut.
"Dika, kok yang kecil sih? Aku maunya yang gede." gerutu Toni.
"Enak aja. Kan aku yang udah capek jalan jadi aku dapet yang gede. Kalo kamu kan gak ngapa-ngapain jadi yang kecil aja." elak Dika.
"Tapi kan aku tadi ngasih uangnya sama gedenya dengan uang kamu. Kok curang banget sih. Siniin permen kamu."

Tak berapa lama pun suasana menjadi panas dan hampir saja mereka berkelahi. Untungnya aku ada di sana sehingga dapat melerai mereka. Kemudian aku bertanya pada mereka.
"Coba ceritakan kejadiannya"
Lalu Dika pun menjawab
"Jadi begini, aku pengen beli permen lolipop, aku punya uang 3000, trus Toni juga mau jadi dia nitipin uangnya ke aku. Uang dia 2500. Nah aku sukanya lolipop yang gede, kalau Toni yang kecil. Nah yang gede kebetulan harganya 2000 sedangkan yang kecil 500...."
"Tuh..berarti ada sisanya kan. Mana sisanya. Sini jangan kamu ambil uangnya." Toni menyela dan hampir saja dia melayangkan tinjunya pada Dika.

Dika pun melanjutkan.
"Tunggu Toni, jadi aku beli satu yang gede yang buat aku, nah ini di keresek ini, aku beli lagi " Dika pun menunjukkan isi keresek tersebut yang dipegang olehnya sedari tadi kepadaku dan juga Toni.
"Lho, ini punya siapa Dika?" tanyaku penasaran.
"Ini punya Toni mas. Dia kan suka yang kecil-kecil." jawabnya polos

Toni yang melihat permen lolipop kecil yang banyak itu untuk dirinya, tersenyum pada Dika.
"Makasih ya Dika. Kamu baik deh. Maafin aku ya."
Dika pun mengangguk senang dan kemudian kedua sahabat kecilku itu pun pergi berlari sambil menghisap permen lolipop mereka.

Itulah kisah di balik permen lolipop. Seorang anak kecil yang polos, menunjukkan kebaikan hatinya dengan polos bahkan memberi lebih. Terkadang aku suka berpikir, kok bisa ya mereka melakukannya disaat orang yang lebih dewasa dari mereka ketika melakukan sebuah kebaikan malah menggunakan perhitungan yang detail. Aku sungguh senang masih bisa melihat sebuah kebaikan hati yang sesungguhnya yaitu tak memperhitungkan kebaikan yang dia lakukan walau hanya permen lolipop, tapi maknanya lebih dalam, dari permen lolipop yaitu ketulusan.

Permen Lolipop

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 25 Agustus 2012
With 0komentar
Tag :

Semalam di Taman Getsemani

|
Baca selengkapnya »
Lemparkanlah
Buang saja
Pecahkan
Tinggalkan saja
Tendang keluar
Hancurkan
Ludahi
Bakar
Patahkan
Tikam

Kengerian begitu menyelimutinya
Cahaya matahari tak lagi Dia lihat
Bayang-bayang maut menghantuinya
Keterpisahannya dari Sang Khalik begitu membuatNya takut
Bukan
Bukan paku yang menusuk tanganNya yang membuat Ia takut
Bukan tombak yang menikam lambungNya yang membuat Ia gemetar
Bukan
Tapi keterpisahanNya dari Sang Khalik yang membuat Ia takut
Ditinggalkan seorang diri mengangkat semua beban yang membuat Ia lemah

Kengerian itu begitu menakutkan
Dipisahkan dari Sang Khalik
Yang selama ini selalu bersama-sama
Namun kelak Ia akan terpisah
Seorang diri
Yang selama ini menjadi teman diskusi
Menjadi musuh yang menyerang diriNya
Ketakutan itu begitu menyelimutinya
Padahal kejadiannya belumlah terjadi
Namun Ia telah melihat semua itu akan terjadi

Tertinggal
Sendirian
Dikucilkan
Diludahi
Dikhianati
Dicambuk
Dicemooh

Semua itu akan Ia hadapi
Padahal semua itu belum terjadi
Namun ketakutannya begitu dahsyat
Terbayang sudah apa yang akan Dia alami
PeluhNya mengucur deras
Karena Dia sangat takut

Bukan
Bukan cambuk yang membuat Ia takut
Bukan paku yang membuat Ia gentar
Bukan salib yang membuat Ia gemetar
Bukan

Terpisah dari Sang Khalik
Menjadi seorang diri dalam menanggung beban
Ditinggalkan Sang Khalik
Ia sangat takut

PeluhNya mengucur
Peluh hilang
DarahNya mengucur
WajahNya yang terang
Menjadi pucat
Ia ketakutan
Ia berdoa lebih sungguh-sungguh
Badannya gemetar hebat
Ia gentar menghadapinya

Seorang malaikat pun datang
Malaikat itu memancarkan cahayanya
Malaikat itu memberikan kekuatan padaNya
Supaya Ia kuat untuk menghadapi hari yang akan Ia hadapi
Pulihlah kekuatanNya
Ia telah mendapat kekuatan baru
Ia siap untuk menyelesaikan tugasNya
Yaitu
Menyelamatkan orang yang percaya kepadaNya

Semalam di Taman Getsemani

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Cerita Anak SMA

| Kamis, 23 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Bicara tentang masa SMA, masa SMA memang begitu indah dan tiada duanya, apalagi bicara soal cerita cinta anak SMA. Ngomong-ngomong soal SMA, ada banyak cerita di masa SMA yang sampai sekarang masih bisa aku ingat. Ada banyak hal terutama puisi-puisi saat SMA yang aku buat waktu SMA, waktu aku ngalamin cinta monyet. Setlah aku lihat-lihat dan pikir-pikir lagi aku jadi ketawa sendiri. Ini dia beberapa

Coba Rasakan

Ketika matahari bersinar terang,
Coba rasakan hangatnya.
Ketika bulan purnama,
Coba rasakan kesejukkannya.
Ketika hujan mulai turun,
Coba rasakan dinginnya.
Ketika pelangi membusur di awan,
Coba rasakan keceriannya.
Ketika kamu terjatuh,
Coba rasakan sakitnya.
Ketika kamu duduk di pohon rindang,
Coba rasakan teduhnya.
Ketika seseorang sedang bahagia,
Coba rasakan kebahagiaannya


Namun yang menjadi pertanyaanku,
Apakah bila seseorang mengagumimu,
Dapatkah kau merasakannya?
Bila seseorang memujamu,
Dapatkah kau merasakannya?
Bila seseorang sedang mengasihimu,
Dapatkah kau menikmatinya?
Dan….

Apakah jika aku orang yang mengasihimu,
Dapatkah kau menerimanya?
Dapatkah kau merasakannya?
Dapatkah kau melihatnya?

Aku tak minta kau melihatku,
Tapi,
Aku minta kau melihat cintaku.
Cinta suci yang belum kotor.
Cinta yang jernih.

Ia bagaikan mata air.
Turun dari hulu sungai,
Pergi menuju hilir,
Mati di lautan,
Dan,
Ia pergi ke awan
Supaya ia dapat dirasakan oleh setiap orang.


Jadi,
Coba kau rasakan nikmatnya cintaku,
Bukan nikmatnya diriku.
Tapi,
Rasakanlah cintaku.
Coba rasakan itu.
Puisi yang di atas adalah puisi waktu aku lagi kasmaran dengan salah satu cewe di kelasku. Ada lagi puisi yang lainnya dan mungkin aneh juga bagiku, kok bisa ya.
 Hidup Belum Berakhir
Aku tidak mengerti akan ini
Aku tidak mengerti akan itu
Semuanya seperti misteri
Ia takkan mudah kupecahkan

Aku telah mencoba
Aku sudah memprediksi
Aku sudah mengatur

TAPI SEMUA GAGAL

Semua ini percuma
Aku bingung
Aku merasa
AKU INGIN MATI SEKARANG

Di kala aku gundah
Seorang sahabat mengulurkan tangannya
Dia bilang
Ayo kawan
Hidupmu belum berakhir
Permainanmu belum usai

Aku pun terhenyak
Aku sadar
Aku telah salah jalan

Hidup itu layaknya arcade game
Ketika kau gagal, itu belum berakhir
Kau bisa mengulangnya

The game isn't over yet
You can restart again

Kalau puisi yang satu ini aku bikin waktu teman dekatku tinggal kelas dengan  maksud menghibur temanku karena ada dua orang sahabatku yang tinggal kelas dan salah satu diantaranya memang yang paling deket. Aku bayangkan kelas terasa sepi karena dia yang suka ngebanyol di kelas 1.

Lain lagi dengan puisi yang ini. Bacalah baik-baik

Baca dengan pelan-pe l a n....
Sengat matahari mulai muncul
Di pagi ini aku merasa kedinginan
Padahal matahari sudah menembus jendela
Aku merasa hari ini adalah hari bencana yang lain
Jantungku berdetak lebih cepat dari genderang
Darahku terpompa begitu kuat
Seperti ingin keluar dari pembuluhnya

Suasana hati ini tidaklah tenang
Aku semakin ketakutan
Aku coba ke atas gunung
Mengatasi ketakutanku
Tiba-tiba gempa
Di menit awal biasa saja
Namun, semakin ku daki
Semakin hebat
Batu besar segera menimpaku
Gunung ini tidak bersahabat denganku
Ia ingin aku mati

Namun aku tak berhenti
Setelah beberapa saat, langit mendung
Turunlah hujan deras
Di sertai petir menggelegar
Membuat batu-batu berguling ke arahku
Jalanpun semakin licin
Tapi aku tidak mau berhenti

Setelah setengah jalan
Dan disertai badai
Keadaan mulai membaik
Ku tengok ke seberang
Pemandangan terbentang indah
Aku beristirahat
Tiba-tiba suasana mendingin
Hujan es turun
Aku coba berlindung
Aku daki lagi sambil berjalan zig-zag
Semakin ke atas
SEmakin sulit.

Ketika aku sampai puncak
Aku merasakan sebuah kemenangan
Aku melihat kawah
Aku langsung menceburkan diriku
Ternyata itu semua




Hanya mimpi....
Aku tak ingat kenapa aku membuat puisi ini, tapi yang jelas dengan membuat puisi ini aku jadi dikenal sebagai pujangga oleh teman-teman sekelasku. Dan akibat julukan itulah kini aku hidup. Setelah itu inilah salah satu yang kubuat.

 Aku Ingin Pergi
Curilah diriku
Cungkil bola mataku
Sayat daun telingaku
Bius sarafku
Keluarkan isi otakku
Rampas diriku
Mutilasi tubuhku
Tidurkan aku di rebusan minyak goreng
Rampas akalku
Cabut nyawaku
BUNUH AKU !
AKU INGIN MATI!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Aku bosan di sini
Aku resah di sini
Aku benci melihatnya
Kemiskinan, kecurangan
Kekejian, kedurjanaan
Kebodohan, Kesombongan
Ratap tangis, Kekejaman
Aku sudah muak
BUNUH AKU ...!!!!!!!


Ingin suatu kali aku terbang
Aku terbang tinggalkan semuanya
Pergi ke suatu tempat
Di mana hanya ada
Kebahagiaan, tawa
Sukacita, kekeluargaan
Kerjasama, kemanusiaan
Aku ingin ke sana
Aku ingin kedamaian
Aku ingin keadilan
Aku ingin ke sana
Hidup tenang
Inilah puisi yang paling benar-benar menggambarkan jiwaku karena waktu SMA dulu aku dijadikan seksi super sibuk. Ada acara kedinasan, aku diutus, ada acara ini, aku ambil bagian pokoknya hampir setiap acara aku ikut serta dijadikan seksi super sibuk, padahal aku bukan siapa-siapa, maksudku di OSIS pun aku hanya ketua bidang, tapi aku diperlakukan layaknya ketua umum saja. Hahahaha...lucu sekali hidupku waktu itu.
 Good Morning Monsieur
Saat itu…
Angin dingin menyergapku
Angin utara tidak bersahabat denganku
Tak banyak orang berlalu lalang
Dinginnya membuat membeku
Tak ada binatang malam yang keluar
Suasana di sana dingin
Sedingin suhunya

Aku terjebak
Aku tak dapat bergerak
Badanku yang gemetar
Berebuh menjadi beku
Gigiku yang bergetar
Berubah bergemelutuk
Saat kulihat termometer
MINUS 19 DERAJAT CELCIUS!

Aku pikir aku mati
Aku sudah tak merasakan apa-apa
Tiba-tiba kurasakan
Angin dingin menjadi sepoi-sepoi
Langit kemerah-merahan
Degup jantung kembali berdetak
Langit berangsur menguning
Suasana menjadi hangat
Lalu binatang kecil muncul
Seakan berkata padaku
Good morning monsieur!
Welcome to Europe Polar Prince!
Kalau puisi yang ini aku terinspirasi dari novel ketiganya Andrea Hirata, Edensor. Ada salah satu cerita yang membuatku terbayang-bayang terus sehingga aku membuat puisinya. Seakan- akan aku berada di sana.

Seperti itulah kira-kira cerita-cerita yang lewat puisi yang aku buat. Sebenarnya masih banyak lagi tapi agak terlalu banyak kalau ku ceritakan. Jadi cukup sekian dulu.

Cerita Anak SMA

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 23 Agustus 2012
With 0komentar

Sebuah Siluet

| Rabu, 22 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Di ufuk timur, mentari menyapaku tadi pagi
Di senja ini
Mentari melambaikan tangannya padaku
Sekarang giliran sang poernama
Poernama datang bersama bintang gemintang
Malam itu aku sedang merasa bahagia
Ingin sekali aku mengungkapkan rasa bahagia itu

Seseorang telah mengusikku pagi ini
Dia mengusikku dengan senyumannya yang indah
Ketika kulihat wajahnya
Terpancar cahaya di wajahnya
Cahaya penuh semangat
Yang mengajakku untuk berlomba lari dengannya
Di dalam kedua bola matanya
Kulihat sosok anak kecil
Anak kecil yang ceria

Dia genggam tanganku
Lalu mengajakku berjalan pagi
Jalanan saat itu sepi
Dia mengajakku berlari-lari kecil di sepanjang jalan
Kami pun berlari-lari kecil
Tak berapa lama ia memandangku
Tatapan matanya berkata padaku :
Seberapa cepat kau berlari?
Kami pun berlomba lari
Peluh membasahi wajah dan leherku
Namun aku terus berlari
Senyumannya membuatku mendapat tenaga baru

Kemudian dia mengajakku melompat
Tatapan matanya mengatakan :
Seberapa tinggi kau melompat?
Dia tertawa terkekeh-kekeh
Kami saling melompat ke atas pohon
Kuraih cabang pohon
Lalu aku naik dan duduk
Dia pun duduk di sebelahku
Kami saling berpandangan
Namun tak ada satu katapun keluar dari mulut kami
Hanya senyuman yang terlihat diantara kami
Senyumnya sesegar embun pagi

Sambil duduk, kami saling merangkul bahu
Kami terhanyut dalam suasana sore yang sendu
Kami pun berpelukkan
Tak terasa airmatanya menetes di pundakku
Air mataku pun ikut meleleh
Sesaat kemudian dia menyibakkan airmatanya
Kemudian dia kembali tersenyum padaku
Dia pun mengajakku turun
Dia menggenggam tanganku dengan erat
Senyumannya tak berubah
Kini kutahu
Dia ada bersamaku
Sebagai siluetku

Sebuah Siluet

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 22 Agustus 2012
With 0komentar

Takdir dan Nasib

| Selasa, 21 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Seorang teman pernah berkata bahwa hidup ini hanya kita sendiri yang mengatur. Mau menjadi apa kita di masa depan, mau seperti apa kita, kitalah yang menentukan kehidupan kita sendiri. Pernyataan itu benar, tapi tidak sepenuhnya benar. Memang benar, kehidupan kita ditentukan oleh kita sendiri, mau jadi apa kita, mau seperti apa kita, kitalah yang menentukan, tapi tetap semuanya itu hanya sebatas rencana saja. Tuhanlah sebenarnya yang tahu siapa kita sesungguhnya jadi sebenarnya keputusan mutlak ada di tangan Tuhan.

Berbicara tentang sebuah keputusan, ada yang disebut takdir dan nasib. Takdir adalah anugerah Tuhan yang tak bisa ditolak oleh siapapun dan apapun yang sudah Tuhan lakukan takkan bisa dihalangi siapapun. Menurut pemandanganku ada tiga hal di dunia ini yang merupakan takdir:

1. Orangtua
Tak ada seorang pun yang pernah meminta untuk lahir di sebuah keluarga, bahkan terpikirkan untuk lahir di keluarga itu pun tidak pernah. Kita tidak bisa menolaknya, kita harus menerima keadaan keluarga kita, baik orangtua, saudara, maupun keluarga lainnya. Mungkin ada istilah mantan suami atau mantan istri, tapi tak pernah ada istilah mantan anak-ayah atau mantan anak-ibu, karena sudah sedarah sedaging. jadi cintailah mereka dengan sepenuh hati.

2. Jenis Kelamin
Mungkin sekarang ada namanya operasi kelamin, tetapi sesungguhnya itu keliru. Setiap orang itu spesial dan baik menjadi pria atau pun wanita itu adalah anugerah yang indah. Setiap wanita dan pria memiliki kesusahan dan kemudahannya sendiri. Maka bersyukurlah karena apa adanya kita.

3. Kematian
Semua orang pasti mati. Mau kaya, mau miskin. Mau penjahat, atau orang baik. Mau orang pintar atau orang bodoh. Mau orang waras atau orang gila. Mau perempuan atau laki-laki. Semua pasti mati. Gak akan ada yang bisa hidup abadi karena dunia ini adalah fana.

Itulah tiga hal menurutku yang merupakan takdir yang takkan pernah bisa diubah oleh siapapun dan kapanpun. Sisanya merupakan nasib karena kita bisa mengubahnya seperti pasangan kita, pekerjaan kita, rumah kita, dan pilihan kita. Tapi berhati-hatilah dalam menentukan nasib kita, kita harus tetap bertanya pada Tuhan karena hanya Tuhan yang tahu siapa kita dan yang terbaik bagi kita.

Nasib bisa diubah, takdir tetaplah seperti itu.

Takdir dan Nasib

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 21 Agustus 2012
With 0komentar

Jangan Menyimpan Sampah!

| Minggu, 19 Agustus 2012
Baca selengkapnya »

 Tak ada Allah seperti Engkau, ya TUHAN, yang mengampuni dosa umat pilihan-Mu yang tersisa. Tidak untuk selamanya Engkau marah; sebaliknya, Engkau senang menunjukkan cinta-Mu yang tak terbatas itu. Engkau akan berbelaskasihan lagi kepada kami dan mengampuni kami. Dosa-dosa kami akan Kaupijak-pijak dan Kaulemparkan ke dasar laut! (Mikha 7:18-19 [BIS])



Suatu kali pernah karena saya ini seorang petualang, ketika saya pulang dari kuliah, saya coba menelusuri jalanan lain. Biasanya saya melewati jalan Taman Sari lalu belok ke jembatan pasupati, tapi kali itu saya teruskan lurus lewat jalan Bandung Selatan. Kebetulan jalur di daerah Bandung Selatan itu kebanyakan satu arah sehingga setelah melewati Station Bandung, belok kiri langsung di arahkan ke Pasar Baru. Kemudian saya coba beberapa gang yang kebetulan banyak orang yang melaluinya. Ketika masuk ke gang tersebut, samar-samar hidungku mengendus bau-bauan yang tak sedap. Ketika motor makin mendekat, rupanya ada truck sampah di ujung gang dan kebetulan sampah di dalam bak truknya mengunung bahkan hampir tumpah. Karena tak kuat, saya pun mempercepat motor saya sampai di jalan Jendral Sudirman.

Ada satu pelajaran sebenarnya yang baru saya pikirkan sampai sekarang, terkadang sebagai manusia, manusia itu lebih suka menyimpan sampah ketimbang membuangnya. Tak percaya? Saya bikin survey kecil-kecilan tentang apa kesalahan yang masih diingat dan dilakukan ini beberapa daftar dimulai dari yang terbanyak. Respondennya 100 orang
1. Bohong
2. Berpikiran mesum
3. Nyontek
4. Melawan ortu
5. Mengumpat

Kebanyakan orang, termasuk saya sendiri, masih melakukan hal itu dan bahkan menyimpannya bukan mengakuinya. Sebenarnya seluruh dosa kita sudah diampuni oleh Tuhan, tapi terkadang kita lebih suka menyimpan, menyembunyikan dosa yang kita lakukan dengan pikiran "Toh Tuhan juga tahu, kenapa mesti dikasih tahu?" Memang Tuhan tahu, tapi Tuhan juga menunggu. Dia ingin kita menjadi anak-anak yang jujur, baik dengan diri sendiri, oranglain bahkan pada Tuhan. Saat kita sadar kita melakukan suatu dosa, kita sebaiknya cepat-cepat meminta pengampunan pada-Nya, tapi lantas bukan artinya kita bisa berbuat dosa terus. Tidak. Kita sudah dibaharui.

Dosa itu sampah dan yang namanya sampah, harus dibuang, bukan disimpan atau bahkan dipakai lagi. Tuhan sendiri sudah membuang semua dosa kita di ujung bumi kalau memang ada ujungnya dan memasukkannya ke tubir laut, bahkan di laut itu pun Tuhan kasih tanda "Jangan Memancing" artinya kita tak perlu mengingat lagi kesalahan yang sudah kita akui dihadapan Tuhan supaya hati dan pikiran kita bisa berfokus pada Tuhan.

Sekarang, apakah kita mau melakukan 'cuci gudang' untuk membuang semua sampah dosa kita dan tidak mengingatnya lagi? Sertakan Tuhan dalam bersih-bersih hatimu ya. Selamat bersih-bersih

:)
:D

Jangan Menyimpan Sampah!

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 19 Agustus 2012
With 0komentar

Tuhan itu Baik

|
Baca selengkapnya »
Tuhan itu BAIK.
Titik.
Gak pake koma, atau titik koma, titik dua, tanda tanya.
Gak peduli orang mau bilang apa tentang Tuhan, tapi aku tetap pada pendirianku kalau Tuhan itu baik.

Sudah kurang lebih dua bulan kalau kuhitung.Ya dua bulan aku berada di rumah seharian tanpa melakukan perjalanan ekstrem seperti yang biasa aku lakukan. Tepatnya tanggal 11 Juli 2012 aku di rumah terus. Ada memangnya? Karena aku menjalankan operasi katarak pada kedua mataku. Sebelumnya aku sudah pernah ceritakan, mungkin bukan di blog ini tapi begini saja, kedua mataku ini memiliki katarak yang membuat penglihatanku terganggu dan tanggal 11 Juli itu, aku dioperasi mata kanannya untuk diangkat kataraknya karena kalau tidak diangkat akan sangat mengganggu penglihatanku.

Sebenarnya yang paling menarik untuk diceritakan adalah saat operasinya. Pagi itu, aku dibawa ke klinik mata untuk mendapat surat rujukan karena sebelumnya aku sudah periksa mata dan direkomendasikan untuk operasi saja. Setelah mendapat surat rujukan, ayahku minta tolong pada seorang 'calo' untuk mendaftarkanku di sebuah rumah sakit yang aku lupa namanya tapi bukan di RS Cicendo. Operasinya akan dilangsungkan jam 2 siang. Singkat cerita, aku sudah sampai di rumah sakit yang dimaksud dan langsung ambil antrian. Ketika aku masuk ke dalam ruang tunggu aku lihat ada dua orang laki-laki, kalo dari umurnya yang satu bapak-bapak, yang satu lagi kakek-kakek dan ada juga seorang ibu-ibu. Aku duduk sebelah ibu-ibu karena kebetulan korsi di sebelahnya kosong.

Ibu itu ramah padaku, dia menawari aku sebuah permen, namun aku ingat pesan kakek untuk tidak menerima barang apapun dari orang yang belum dikenal. Lantas setelah itu kami terlibat dalam perbincangan. Ibu itu bilang kalau neneknya pernah operasi di tempat ini dan dalam seminggu, neneknya sudah pulih penglihatannya walau masih ada merah-merah di matanya. Sebenarnya aku sedikit takut untuk dioperasi matanya, tapi mau apalagi toh ini satu-satunya cara. Karena takut aku pun bersenandung dalam hati mendengungkan lagu Ini Gayaku biar hatiku tenang sambil terus berdoa dalam hati biar operasinya berjalan dengan baik dan cepat

Setelah menunggu sekitar dua jam, artinya sekarang sudah jam 4 sore, aku pun masuk ke ruangan operasi. Sebelumnya aku mengenakan pakaian operasi dan pembungkus rambut. Aku pun masuk ke ruangan di dalamnya ada dua orang dokter yang akan menjalankan operasi. Aku pun disuruh tidur di tempat tidur pasien. Setelah itu mata kananku dibius. Kalo aku cium sih ada alkohol 70%, tapi itu kan penciumanku sendiri. Dibiusnya dengan cara mata kananku ditutup dengan sehelai kain yang sudah ada cairan anestesinya. Setelah itu seluruh wajahku ditutup dengan kain operasi kecuali mata kananku. Kemudian kedua dokter itu pun mulai melakukan aksinya untuk mengangkat katarak dari mata kanan. Hampir 30 menit operasi itu berlangsung dan selama itu juga sebenarnya jantungku berdegup kencang apalagi saat aku dengar desahan salah satu dokter yang berkata 'aaah..' aku takutnya dia malah melakukan kesalahan, tapi puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik dan beres. Selama operasi itu, aku tak merasakan apa-apa. Hanya silau karena ditembaki cahaya dari lampu halogen, selain itu tak ada yang lain kecuali cairan seperti obat yang mengalir di pipi kananku. Itu saja yang aku alami.

Setelah dioperasi, mata kananku diperban dan itu membuat aku melihat dengan cara yang aneh seperti bajak laut. Kalau saat itu ada festival, pasti aku ikutan dengan mengenakan kostum bajak laut. Pantangan selama dua bulan yang gak boleh dilakukan, dan dimakan olehku adalah, tidak boleh jungkir balik, tidak boleh menundukkan kepala, tidak boleh makan ikan asin, tidak boleh makan seafood, tidak boleh kena air mata kanannya dan tidak boleh melakukan kegiatan yang abnormal. Aku merasa seperti terpenjara saja karena gak boleh melakukan hal-hal diluar batas kenormalan padahal aku hidup dari situ. Jadi selama dua bulan kebelakang aku tidak banyak melakukan apa-apa kecuali duduk, makan, tidur dan membaca apa yang mata kiriku bisa baca dengan baik. Setiap hari dalam jangka waktu dua jam, limakali sehari mata kananku harus ditetes dengan 3 jenis obat tetes yang berbeda.

Seminggu kemudian, aku kontrol lagi ke dokter mata yung diklinik, perbanku lalu dilepas tapi tetap pantangannya masih sama seperti yang seminggu lalu. dan obatnya pun diganti jadinya 4 kali sehari. Mata kananku sudah membaik. Ketika perbannya baru pertama kali dibuka, aku merasa aneh melihat dengan menggunakan kedua mataku. Agak pusing karena terbiasa menggunakan mata kiri melihatnya, setelah beberapa lama mata kanan melihat dunia luar, aku baru bisa menjelaskan kalau penglihatanku kini lebih baik. Aku bisa melihat lebih jelas ketimbang sebelum dioperasi dan memang sih ada merah-merahnya gitu tapi aku sudah bisa melihat dengan baik.

Ada banyak hal yang tidak aku ketahui sebenarnya ketika aku operasi. Aku tak tahu darimana ayahku mendapat uang untuk operasi mataku karena kan uang ayahku masih di luar semua karena banyak yang ngutang tapi puji Tuhan, Tuhan memberi uang yang cukup dan aku bisa operasi di tempat yang tepat. Sebetulnya operasinya di Cicendo, tapi aku mau cari tempat yang murah namun puji Tuhan, Tuhan tahu apa yang aku butuhkan dan Dia telah memberi begitu banyak pertolongan, bahkan sampai aku bisa bayar semesteran dengan uang yang cukup dan aku juga gak tahu dari mana uangnya tapi aku bersyukur aku boleh merasakan kasih setia Tuhan dalam waktu dua bulan kebelakang ini. Saat ini mataku sudah lebih baik, tapi masih dalam pengobatan namun aku sudah bisa melakukan banyak hal. Saat aku masih lemah habis operasi, aku berdoa supaya mataku bisa cepat sembuh dan sekarang sudah sembuh dan aku ingin melakukan banyak hal untuk Tuhan karena Tuhan sudah melakukan lebih banyak hal padaku.
TUHAN itu BAIK.

Tuhan itu Baik

Posted by : Unknown
Date :
With 1 komentar:
Tag :

Sang Saka

| Jumat, 17 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Pagi itu jam 10 tepat
Sang Saka tepat berdiri di atas tiang
Sang Saka melayangkan pandangannya jauh
Sang Saka memandang dari ujung Pulau Weh hingga Pulau Merauke
Jiwa Sang Saka pedih memandannya
Air matanya meleleh
Hatinya pedih

Sudah 67 kali ia berada di atas tiang sana
Setiap tahun selama satu hari dalam setahun
Di tanggal yang sama
Hari 17, bulan 8
Ia berada di atas tiang
Memandang dari ujung Pulau Weh
Berputar ke Pulau Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa
Menuju Pulau Merauke
Berputar ke Kepulauan Maluku, Pulau Sulawesi,Pulau Kalimantan
Kembali ke ujung Pulau Weh

Sudah 67 kali ia berada di atas tiang sana
Artinya sudah 67 tahun bangsa ini merdeka
Namun hati Sang Saka sangat pedih
Belum semua bangsanya merdeka
Belum semua golongan merdeka
Belum semua rakyatnya merdeka

Sang Saka melelehkan air matanya
Sang Saka pedih hatinya
Rakyatnya menderita
Rakyatnya kesusahan
Rakyatnya mencucurkan keringat, namun tak menikmati hasilnya

Sang Saka sedih
Sang Saka pedih hatinya
Kemerdekaannya seakan-akan tak berarti
Kemerdekaannya seakan-akan tak berguna
Kemerdekaannya seakan-akan tak bermakna

Korupsi merajalela
Kolusi terjadi dimana-mana
Nepotisme tumbuh subur seperti jamur
Kesejahteraan rakyat terjun bebas
Krisis multidimensi mencekik rakyat

Oh...
67 tahun merdeka
Namun perubahan signifikan tak terasa
Yang miskin tetap miskin
Yang kaya tambah kaya
Yang bodoh tambah bodoh
Yang pintar tambah pintar
Pengharapan rakyat terhadap pemerintah tinggal pengharapan
Pejabat-pejabat menumpuku kekayaan
Hukum bisa dimainkan asal ada uang

Oh...
67 kali Sang Saka di atas tiang bendera
Sang Saka lebih sering sedih ketimbang bahagia
Akankah Sang Saka bisa melihat
Bangsanya akan lebih baik tahun ini?
Sang Saka hanya bisa berharap

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SELAMAT ULANG TAHUN BANGSAKU INDONESIA
SEKARANG KITA MERDEKA
NAMUN KITA LAPAR

Sang Saka

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 17 Agustus 2012
With 0komentar

My Long Journey @ Jogjakarta (KKMBI 2012)

| Kamis, 16 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Walau badanku sudah tidak berada di Jogja, namun setiap kali aku kembali melihat foto-fotoku di Jogja, aku seperti merasa kembali ke Jogja. Sebenarnya sudah seminggu kejadian ini berlangsung, namun aku masih bisa mengingatnya. Aku merasa terisi penuh kembali setelah melakukan liburan ke sana. Sebuah liburan yang cukup panjang sebenarnya namun aku masih kurang menikmatinya. Entahlah, setiap kali aku sudah mulai kerasan berada di sana, waktu sepertinya tidak bersahabat lagi denganku. Ia ingin cepat-cepat meninggalkanku.

Perjalananku ke Jogja dimulai di hari Minggu tanggal 1 Juli. Naik kereta api jam 8 malem bersama teman-teman segereja yaitu Reza, Bayu, Kevin, Petra, Bentri, Fero, Lena dan Ivana. Masing-masing membawa tas yang besasr-besar. Karena perjalanan dilakukan pada malam hari, jadinya tak bisa melihat pemandangan yang ada. Aku tak bisa tidur sama sekali di kereta, mungkin karena belum terbiasa karena sudah lama kau tidak naik kereta api lagi setelah nenekku yang terakhir meninggal. Aku sampai di Stasiun Tugu jam 4 pagi, namun aku masih merasa bukan di Jogja. Kemudian kami dijemput oleh tim KKMBI ke GBI Anugrah karena di sana nanti siang kami akan diberangkatkan ke dusun Sumber Boyong tempat nanti akan melakukan kegiatan berkemah. Sampai di bumi perkemahan jam 8 pagi, namun suasana udaranya panas sepanas jam 12 siang kalo di Bandung.. Sangat panas cuacanya padahal kulihat jam di hape masih jam 9 pagi. teman-temanku pun merasakan hal yang sama. Selain itu kami juga masih harus menunggu lama. Selain itu ketika aku melihat tempat nanti akan berkemah, tempatnya sungguh memprihatinkan. Seperti inilah suasananya

 Acaranya pun baru dimulai nanti sore. Aku sempat kesal dan menyesal telah melakukan perjalanan ke sini. Aku berharap supaya aku bisa kembali lagi, tapi untungnya apa yang aku harapkan tidak terjadi.

Acara pun di mulai setelah semua peserta berkumpul walau belum semuanya sih karena masih ada yang di dalam perjalanan. Acara diawali dengan opening ceremony. Diawali dengan kotbah, dan sambutan-sambutan setelah itu makan malam. Barulah setelah makan malam, acara penyambutan yang meriah dari BPD Yogyakarta. Sambutannya sungguh meriah dengan adanya kembang api dan juga menari dan loncat-loncat di depan panggung. Seperti ini kembang apinya.


Aku merasa senang apalagi aku gak kebayang 800 orang dari berbagai pelosok Indonesia berkumpul di Yogyakarta dengan tujuannya masing-masing. Pasti akan sangat menyenangkan mengenal kebudayaan mereka satu persatu. Setelah opening ceremony dan welcome party, para peserta pun disuguhi ketoprak. Bukan makanan, tapi pementasan ketoprak tentang Yusuf di rumah Potifar.

Sebenarnya aku sudah ngantuk dan aku melihat jam  menunjukkan pukul 10 malam. Aku, Bayu dan Jim, teman dari Baitlahim Bandung, berencana masuk ke tenda, karena melihat banyak peserta lain yang menuju tenda lagipula aku kurang tidur malam sebelumnya. Namun ketika aku masuk tenda dan hampir bersiap tidur, rupanya ada pembagian kelompok di tenda utama. Aku pun langsung lari tergopoh-gpoh di gelapnya malam. Tendaku berada diatas jadinya aku harus turun dulu baru naik lagi untuk mencapai tenda utama. Rupanya di tenda utama sudah dilakukan pembagian kelompok. Aku pun kebingungan sendiri mencari kelompokku. Bolak-balik ke depan belakang namun akhirnya ketemu juga.

Pada saat itu mungkin karena aku masih lemah atau karena canggung, aku hanya diam saja dalam kelompok dan aku pun hanya bicara sedikit karena lelahnya. Setelah segala urusan selesai, kami semua pun kembali masuk tenda. Karena satu tenda berisi delapan orang, dan kondisi tendanya yang memprihatinkan, dan juga belum ada pembagian yang jelas dalam tendanya, aku pun tidur di tenda mana saja yang belum penuh. Setelah mendapat tenda, aku langsung tidur dan tak sempat untuk berkenalan karena sudah kecapean. Aku tidur di pinggir tenda. Kondisinya tidak nyaman, tapi ya sudahlah tidur saja. Walau lututku kedinginan dan aku terjepit oleh orang disebelahku yang badannya cukup gumpal sehingga membatasi ruang gerakku.

Keesokkan paginya tanggal 3 Juli hari Selasa jam 4 pagi aku terbangun karena udara dingin dan aku juga masih mengantuk namun karena udara dingin yang membuat kedua lututku saling beradu, aku tak bisa menahannya. Aku pun melakukan doa pagi sendiri karena teman-teman setendaku masih tertidur lelap. Tak berapa lama setelah doa aku liat ke luar tenda dan matahari mulai menampakkan dirinya malu-malu. Selain itu kesibukan sudah mulai terasa dari yang mau mandi. Aku pun segera bersiap-siap untuk mandi. Aku pergi ke kamar mandi di bawah untuk ngantri mandi karena rupanya di atas sudah rame. Tetapi di bawah pun lumayan rame jadi aku mengantri. Setelah beres, singkat cerita makan pagi. Setelah makan, aku pun mencari tempat duduk, maksudnya mau bareng dengan teman-teman sekelompok yang semalam aku temui, setelah sedikit berputar-putar aku akhirnya menemukannya sedang duduk manis.

Acara hari itu dimulai dengan berbagai sesi. Sesi yang pertama adalah Pemuda di Era IT. Setelah itu sesi dilanjutkan dengan Integritas dan Kepemimpinan. Sebenarnya sesi-sesi tersebut membuatku ngantuk karena kemarin saja jam tidurku kurang trus komunikasi satu arah tambah ngantuk. Hari pun beranjak siang.dan acara di siang tiu setelah makan siang, adalah jalan-jalan. Asyiknya

Aku dan kelompokku dan yang lainnya pergi menuju peternakan sapi. Sedangkan kelompok yang lainnya ke tempat lainnya. Entah aku emang suka jalan cepat atau teman-teman sekelompokku pada suka jalan lambat, dalam perjalanan aku tak melihat kelompokku. Aku pun terus berjalan, sambil tentunya kenalan dengan orang lain. Berguyon ama yang lain. Ada salah satu orang entah dari mana tapi sepertinya kalau aku tidak salah ingat dari Lampung, dia sangat senang melawak sehingga menarik minat beberapa orang disekitarnya dan akhirnya kami pun terlibat dalam guyonan-guyonan dan candaan yang dia dan aku buat. Lumayan juga sambil mengusir rasa lelah juga. Akhirnya setelah berjalan panjang, naik dan menyusuri jalanan yang terus menanjak sampai di peternakan sapi. Aku lihat sapi-sapi di sana sehat-sehat.

Setelah beberapa lama, kelompokku pun datang. Seperti biasa, Clarisha, salah satu anggota kelompokku dan Nur Dhila berfoto-foto bersama sapi di peternakan.Selain itu kami juga berfoto-foto segenk.



 Setelah itu kami melihat-lihat sapi yang sedang diperah dan dimandikan oleh karyawannya. Kemudian aku dan Dhila mencoba untuk memerah sapi. Rasanya aneh tapi mengasyikan juga.



Setelah puas 'bermain' dengan sapi, aku mencoba susu sapi yang baru deperah tadi dan rasanya beda banget dengan susu murni yang biasa aku beli di rumah. Masih segar dan enak.

Kemudian aku dan kelompok dan juga serombongan pergi ke tempat pupuk. Rupanya pupuk yang digunakan terbuat dari kotoran sapi dari peternakan. Tempat pembuatan pupuknya berada dalam sebuah gubuk yang tertutup. Suasana di dalamnya pengap dan gelap. Kotoran yang sudah terurai oleh cacing pengurai seperti tanah teksturnya. Aku masuk sebentar dan setelah mendapat penjelasan, aku keluar dan duduk-duduk di sekitar gubuk bersama teman-teman sekelompokku. Aku diajarin bahasa Jawa Kromo karena kebanyakan temanku itu adalah orang Jawa, tapi dari Kediri. Yang mengherankanku adalah Jessica, dia dari Jakarta tapi fasih berbicara dalam bahasa Jawa. Rupanya usut punya usut, pernah tinggal di Jawa Tengah selama 8 tahun. Jelas saja bisa bahasa Jawa.

Tak berapa lama, kemudian perjalanan dilanjutkan. Seharusnya sesuai jadwal setelah ke tempat pembuatan pupuk, kami seharusnya membantu warga yang berada di sekitar perkemahan, namun karena sudah dibantu semua, kami pun kembali ke perkemahan sambil berfoto-foto ria. Ini salah satunya.

Setelah sampai perkemahan, aku lalu mandi dan kemudian makan kudapan yang ada. Acara berikutnya adalah sesi ketiga tentang Penatalyanan. Penatalayanan itu dalam bahasa sederhananya adalah pelayanan yang dilakukan di gereja.

Setelah sesi Penatalyanan, dlanjutkan dengan makan malam. Hidangan di malam hari, entah karena lidahnya beda atau gimana tak terlalu membuatku bersemangat makan. Selama makan belakangan dua hari ini aku berubah menjadi seorang vegetarian. Kemudian acara selanjutnya adalah KKR yang dibawakan oleh BPD Jabar. Temanya "Change For Life". KKRnya berlangsung dengan meriah. Mungkin karena yang menjadi wl-nya Reza kali ya tapi beda banget dengan sesi yang lainnya. Yang menyampaikan firmannya adalah Pdt. Firmnius dan ayatnya di ambil dari Yeremia 9:23-24.

Setelah selesai, kami semua pun masuk tenda dan tertidur dengan sedikit tidak pulas. Di hari kedua ini benar-benar cape. Hari ini pindah tenda karena sudah ada data namanya. Di tendaku yang baru aku berkenalan dengan Andi, dan Kerin. Aku lupa dari mana mereka tapi Kerin jelas keliatan dari Jakarta dan Andi dari Semarang. Setelah aku merebahkan diriku, tiba-tiba hpku berdering. Rupanya dari Lintang, adiknya Jordan. Tumben banget sms. Kami pun terlibat dalam sms sampai aku tak sadarkan diri lagi. Maksudnya tertidur begitu.

Keesokkan paginya aku terbangun jam 4. Huh dingin banget, aku pun kemudian membangunkan yang lain untuk bersaat teduh bareng seperti yang biasa aku lakukan bersama guruku di SMA dulu. Setelah bersate, aku ingin mandi, aku mengajak Bayu untuk mandi di rumah warga. Aku pergi bareng Bayu, Kevin dan dua orang teman baru yaitu Pupung dari Lampung dan Bosman, artis mana dari Batam. Kami pun menyusuri jalanan menuju rumah warga, walau pada akhirnya kami menuju tempat pancuran di pinggir hutan, tepat di belakang rumah warga. Suasananya masih asri, air masih jernih. Udaranya dingin sampai bisa membuat uap dari mulut seperti di drama korea gitu deh. Aku, Kevin, Bayu, dan Bosman gak mandi. Kami hanya cuci muka dan sikat gigi. Setelah selesai, kami kembali ke perkemahan. Tepat di belakang perkemahan aku bisa melihat Gunung Merapi. Aku pun minta Kevin untuk memforo aku dengan background Gunung Merapi.. Memang sih tidak terlalu jelas karena kurang pagi.

Acara berikutnya adalah sesi tentang Kewirausahaan. Yang membawakan materi ini adalah Ir. Jacky Lattupeirissa, pemimpin Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Beliau menyarankan untuk yang mau berwirasuaha sebaiknya ikut tergabung dalam HIPMI. Setelah selesai dengan Kewirausahaan, dilanjutkan kembali dengan sesi berikutnya yang bertemakan Jati Diri Pemuda Baptis, yang dibawakan oleh dr. Andreas Andoko, M. Kes. Ada tiga tokoh Alkitab yang dibahas yaitu Daniel, anak buangan yang diangkut ke Babel, Ester, anak yatim piatu yang diangkut ke Babel dan Daud, anak bungsu yang dikucilkan dalam keluarga. Sebagai seorang pemuda Baptis, kita diharuskan memiliki integritas seperti Daniel yang tetap pada pendiriannya untuk tidak menajiskan dirinya dengan makanan raja.

Setelah semua sesi selesai, akhirnya tiba pada kegiatan yang aku tunggu-tunggu yaitu workshop lagi. Kali ini rombongan aku akan workshop ke tempat perkebunan bunga krisan.  Seperti ini bunganya

 Ada sekitar sepuluh warna sebenarnya dan ada satu bunga yang memiliki dua warna sekaligus dalam mahkotanya. Harga bibitnya adalah Rp. 550 per satu bibit, tapi setelah dipanen harganya mulai dari Rp. 11.000 perikatnya. Sampai saat ini bunga krisan hanya dapat dinikmati keindahannya. Ia tak memiliki aroma wangi seperti bunga pada umumnya. Penanaman bunga krisan baru bisa dipanen setelah 3 bulan, tetapi bunga krisan merupakan bunga yang manja. Karena berasal dari subtropis, jadi suhu udara dan lama pemancaran sinar matahari pun perlu dimanipulasi. Selain itu bunga krisan punya hamanya jadi perlu dipestisida setiap seminggu sekali. Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang manfaatnya dalam dunia pangan sehingga penggunaan pestisida masih digunakan.

Kemudian aku dan teman sekelompokku pun ingin melihat ke rumah kaca tempat penanaman bunga krisan dan bunga lainnya yang aku lupa namanya. Setelah selesai dan puas melihat-lihat bunga krisan, kami pun mulai berjalan lagi serombongan. Aku membawa tas yang cukup penuh karena aku berencana untuk mandi di rumah warga hari itu, namun sayang karena ulah Dhila, tali tasku putus karena memang banyak barang di tasku sehingga aku kesulitan membawanya. Anehnya kenapa juga difoto oleh Clarisha.

Hah, ada-ada aja kelakuan mereka tapi itulah salah satu hal yang membuatku tak bisa lupa dengan perjalanan panjangku ke Jogjakarta.

Setelah ke perkebunan bunga krisan, kami melanjutkan perljalanan ke pembibitan rumah jamur. Aku gak ikut masuk ke rumah jamurnya karena tempatnya penuh sesak lagipula aku sedikit kerepotan karena tasku talinya putus. Aku dan teman-teman sekelompokku ikut menunggu di luar tak masuk ke rumah jamur. Kemudian  kami sekelompok pun kembali berjalan karena ada satu tugas yaitu mewawancarai salah satu warga desa di sekitar perkemahan. Kami pun berencana ke tempat biasa Daniel numpang mandi. Rumahnya cukup jauh juga. Sambil berjalan aku menikmati perjalanannya karena tak ada kendaraan yang melintas. Udaranya masih bersih dan rumah-rumah di desa tidak berhimpitan seperti di kota. Jaraknya berjauh-jauhan, selain itu tak ada pagar yang lebih tinggi dari dada orang dewasa. Benar-benar kerasa suasana desanya.

Kami sampai di rumah Ibu Wiwid, begitu nama salah satu warga tempat biasa Daniel numpang mandi. Ibu Wiwid umurnya sekitar 30-an dan punya seorang anak laki-laki yang sekitar berumur 8 tahunan. Aku pun mulai mewawancarainya. Beginilah suasana wawancaranya.
Seperti itulah suasananya penuh dengan keakraban dan memang kalau aku dengarkan bahasa Jawa di sekitar Jogjakarta itu memang halus, kromo. Setelah selesai wawancara, aku, Daniel, elo dan lupa aku siapa satu lagi menumpang mandi di rumah Ibu Wiwid. Karena ada yang mandi duluan tadi, jadi kami menunggu.

Apa yang dikatakan oleh Daniel tentang Ibu Wiwid ini memang benar. Beliau begitu baik pada kami. Beliau menyuguhkan salak pondoh buat cemilan sambil menunggu yang sedang mandi. Kami berada di rumah ibu Wiwid sampai lewat jam 6 sore sehingga kami terlambat mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu Lembaga Misi yang ada di bawah naungan Baptis.

Lembaga yang berada di naungan Baptis diantaranya adalah STDI Bandung, STTB Jakarta dan Bandung, LLB, STBI Semarang, STIKES Kediri dan Rumah Sakit Kediri. Karena aku datangnya agak telat aku jadi ketinggalan beberapa informasi. Setelah selesai dengan penayangan lembaga Misi yang ada di bawah naungan Baptis, selanjutnya adalah makan malam. Setelah makan malam, teman-teman sekelompokku mengajak untuk duduk di bagian depan. Saat makan malam, aku , Clarissa dan Jessica kebetulan makan bareng, nah kami lihat ada kacang rebus. Kebetulan aku pakai sweater, maka kami pun ambil kacang rebus itu banyak-banyak untuk cemilan nanti di acara talent show.

Acara pun di mulai malam itu. Suhu udaranya entah kenapa tambah dingin ketimbang dari yang kemarin, tapi karena sudah bersama-sama dengan teman-temanku aku pun tak terlalu dingin. Talent show yang ditampilkan berasal dari berbagai BPD yang ikut acara KKMBI. Talent show tersebut dilombakan karena ada dua juri. Di awal acara talent-talentnya menarik maksudnya tampilan yang disuguhkan menarik, namun makin ke malam aku semakin kedinginan. Aku pun membeli susu hangat sambil dtemani Dhila karena dingin dan aku juga ulai mengantuk. Aku menunggu-nunggu BPD Jabar tampil, tapi karena waktunya sudah habis jadinya BPD Jabar tampilnya diundur.

Kemudian semuanya pun kembali ke tenda untuk istirahat. Di tendaku maksudku di wilayah sekitar tendaku, aku dan teman-teman setenda membuat api unggun untuk menghangatkan badan karena udara malam dari hari ke hari semakin dingin saja. Segala macam sampah kami gunakan untuk membuat api menyala sampai badan terasa hangat. Setelah badan hangat dan malam makin larut, akhirnya kami semua masuk ke tenda dan tertidur pulas.

Keesokan paginya jam empat tepat di hari yang keempat seperti biasa aku dan teman-teman setenda mulai hari dengan bersaat teduh, kemudian setelah bersaat teduh, aku mengajak Daniel dan Elo, teman sekelompokku untuk menumpang mandi di rumah Ibu Wiwid. Kami pun segere meluncur ke rumah Ibu Wiwid sambli membawa peralatan mandi. Kami mandinya bergantian dan sambli menunggu waktu mandi, kami yang belum mandi main bola bersama anaknya Ibu Wiwid di pekarangan rumahnya. Kami main bolanya sambil bertelanjang kaki karena tanahnya dilapisi pasir abu vulkanik jadi enak dan tidak sakit saat bertelanjang kaki. Setelah semuanya beres mandi, kami pun bersiap-siap untuk mengikuti acara hari ini karena hari ini adalah tracking dan outbound.

Acara hari ini adalah tracking dan outbound artinya keliling desa. Wah akhirnya aku bisa juga melakukan tracking. Sudah lama aku gak ikut kegiatan seperti ini. Sudah lama sekali. Terakhir aku melakukannya mungkin waktu SMA. Kami semua, maksudnya seluruh peserta KKMBI yang sampai 800 sekian, sudah berkumpul di tenda utama. Semua sudah duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Lama juga kami menunggu. Wah kejadian seperti hari pertama aku datang ternyata terulang lagi. Kami menunggu sampai terang tanah. Aku tak tahu yang terjadi tapi karena menunggu jadinya sepertinya acaranya di persingkat.

Akhirnya muncullah mcnya. Kupikir akan langsung diberangkatkan, tapi rupanya disuruh membuat yek-yel terlebih dahulu. Sebenarnya kelompokku sudah membuat yel-yel tapi yang baru tahu baru Daniel, Elo, Clarisa, Jessica, dan Yosia. Yang lain belum karena selama seminggu itu mereka duduknya misah gak bareng seperti kami. Yel-yelnya aku lupa tapi aku menggunakan nada lagu pada hari minggu dicampur dengan jargonnya So Imah di Show_Imah. Kami beres dengan segala macam koreografinya yang sebenarnya gak terlalu sulit tapi lama karena ada dua puluh orang yang dilatih dan aku secara ajaib dijadiin ketua kelompoknya. Entah mengapa kalau ada acara keakraban kelompok seperti ini aku tiba-tiba bisa jadi orang nomor satu dikelompok tersebut walau aku tak mengajukan diri. Hmm, mungkin ini salah satu bakatku untuk menjadi tumbal. Hahahhahaha......

Kami pun kembali menunggu karena acaranya saat itu adalah lomba yel-yel. Karena kami tadi terlalu lama bikin koreografinya kami gak dapat tempat duduk jadi duduk-duduk di sekitar tebing yang berumput sambil melihat yang lomba yel-yel sambil kepanasan dan kelelahan. Setelah menunggu cukup sangat terlalu lama, tiba giliran kami untuk unjuk yel-yel. Karena udah kelelahan menunggu jadinya penampilannya kurang maksimal. Kenapa bisa begitu? Karena kami adalah kelompok kedua terakhir. Kelompok 11 tulisan KKMBI. Beuh jadinya lama.

Akhirnya setelah beberapa lama menunggu, kami pun diberangkatkan dalam dua kloter. Kloter pertama melakukan tracking, sedang kloter kedua, kloterku, melakukan outbound di tempat penambangan pasir. Aku bersama kelompokku berjalan ke bawah dari tempat perkemahan karena letaknya tepat persis di bawah perkemahan. Aku pun melihat ke arah tempat penambangannya. Sungguh sangat dahsyat bencana meletusnya Gunung Merapi. Dulunya itu sungai tapi karena erupsi Gunung Merapi jadi seperti ini begitu sedikit kisahnya.




Kelompokku main bareng dengan kelompok 12 dan karena nomor kelompok kami 11 12, yang kalau istilah artinya sama saja, kami pun bikin kesepakatan untuk ngerjain mas, dan mba karang taruna yang ikut bantuin acara outbound jadi kami tak mengejar kemenangan. Hanya kesenangan yang kami kejar. Maka terjadilah niat busuk kami.saat kami berada di pos yang pertama yaitu pos 6. Saat ditanya yel-yelnya kelompok kami serempak bilang 'Ketinggalan", Mentornya bingung jadi tanya lagi dan kami menjawab dengan kata yang sama yang maksudnya memang yelnya 'Ketinggalan'. Saat mentornya tanya ke kelompok 12, kelompok itu pun menjawab 'Belum Buat'. Sontak membuat mentornya bingung menghadapi kami, tapi kami ikuti saja gamesnya.

Di pos berikutnya pun, kami melakukan hal yang sama. Ketika ditanya oleh mentornya 'Kok gitu sih?' kami serempak bilang 'Kan namanya kelompok 11 12. Jadi sama saja.' sambil tertawa-tawa kecil. Tiap games yang ada di tiap pos kami mainkan dengan cara yang tak biasa yaitu sambil tertawa dan bersenang-senang dan sedikit membuat mentornya kerepotan karena kami memang sudah merencanakannya. Setelah puas mengerjai kakak mentor di outbound, acara pun berlanjut dengan tracking.

Tracking pun dimulai. Kami melalui kompleks persawahan yang ada di atas lokasi perkemahan. Bulir-bulir padinya sudah terlihat dan dalam beberapa waktu lagi siap dipanen. Sebenarnya ada banyak foto yang diambil tapi aku belum mendapatkan semua softcopynya. Aku, Jessi, Clar, Daniel, Elo, Dhila, Gaby, dan Yossi berjalan di pematang sawah sambil merasakan sengatan mentari sore. Setelah melalui pematang sawah, kami pun menyusuri hutan. Sebenarnya tidak terlalu lebat dan jalannya pun tidak securam yang biasa aku temui tapi banyak cerita mistisnya namun aku tak percaya. Setelah menyusuri hutan secara perlahan, kami pun sampai di tempat penambangan pasir. Ada dua buah kendaraan berat dan kami pun berfoto sejenak. Selanjutnya kami menyusuri sungai dan masuk lagi ke hutan.

Rencananya setelah outbound ini akan ada games basah yaitu perang-perangan dengan kelompok kloter pertama. Kami pun mempersiapkan peluru yaitu kantong plastik yang diisi air dari sungai-sungai. Kami pun berhenti sejenak ketika menemukan aliran air, namun sayang airnya kotor tapi tak apalah. Kemudian kami pun mengisi 'senjata' kami dan kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat berperang. Kami terus berjalan ke tempat berperang yang ternyata jauh banget sampai kakiku pegal-pegal. Setelah sampai, tanpa buang waktu lagi perang pun dimulai. Kami tim penyerang bertugas merebut bendera yang ada di tim bertahan. Kantong plastik berisi air pun beterbangan di langit dan berjatuhan. Jebakan lumpur ikut memeriahkan suasana bahkan kakiku ikut terjerembab masuk ke lumpur. Aku melempar kedua kantong air yang ada di tanganku dan jatuh byar tepat di atas ubun-ubun orang lain. Badanku tak terlalu basah untungnya. Aku pun melihat keriaan di sana. Kemudain peperangan pun berakhir dengan menangnya tim penyerang karena berhasil merebut benderanya. Aku lihat teman-temanku yang lain sampai ada yang basah kuyup karena ikut maju. Aku sih tidak karena kebetulan 'senjata'ku sudah habis juga. Akhirnya setelah beres, kami pun kembali ke perkemahan untuk mandi. Seperti biasa, aku , Daniel, Elo ke rumah Ibu Wiwid untuk menumpang mandi dan sambil menunggu giliran, main bola dulu sama anaknya Ibu Wiwid sambil makan buah salak yang disediakan oleh Ibu Wiwid.

Setelah mandi dan beres-beres, acara selanjutnya adalah api unggun, namun sayang sekali Clarisha tak ikut acara ini karena di harus kembali ke Kediri untuk persiapan masuk SMA besok jadi dia pulang lebih awal. Sayang sekali sih sebenarnya tapi demi keperluannya dia pun pulang terlebih dahulu. Aku pun hanya bisa say goodbye lewat sms. Good luck my friend.

Untuk api unggun kali ini, suasananya entah mengapa pas sekali. Aku bisa melihat bulan purnama yang menguning merangkak naik dan bintang gemnintang yang membentuk gugusan di atas kepala. Malam itu begitu tenang dan syahdu. Sebelum penyalaan api unggun ada ibadah dedikasi yang dibawakan oleh ayahnya Gaby yaitu Pdt. Dr. Yosia. Di ibadah ini adalah pengambilan keputusan. Setelah itu api unggun dinyalakan dengan perwakilan tiap BPD menyalakan api unggun yang ada di depan panggsung dan ketika api dinyalakan, kami pun menyanyikan lagu tema "Ini Gayaku" dan di sinilah menjadi surprise buat kami para peserta KKMBI dan yang membuatku sangat menyesali kenapa Clarisha cepat pulang. Please welcome our guest star : JUDIKA!! Yeah. Judika tampil di KKMBI menghibur kami. Ini videonya




Secara spesial Judika hadir untuk menghibur kami. Dia melakukan performa yang baik namun sayang karena aku duduk agak di belakang bersama teman-temanku jadi gak terlalu keliatan karena Judika ke bawah panggung terus, tapi setidaknya aku bisa melihatnya tampil live.

Api unggunnya sudah berakhir, tapi sebenarnya pesta terus berlangsung. Aku beli pop mie bareng Kevin, Bayu, Pupung dan Bosman, artis Batam. Kami semua masih aktif walau sudah malam. Setelah makan popmie aku dan Kevin, Bayu, Pupung, dan Bosman berjalan-jalan mengitari perkemahan dan kami memiliki rencana untuk membuat api unggun kecil yah sekedar untuk menghangatkan badan karena tadi aku duduknya gak pas di depan api unggun. Setelah berputar cukup lama, dan kembali ke tenda, aku melihat di tenda dekat tendaku ada yang membuat api unggun. Aku, dan Kevin pun ikut nimbrung aja sekalian kenalan ama mereka.

Inilah sebenarnya yang aku sesali dari KKMBI, kenapa baru deket di malam terakhir ini, di hari terakhir sebelum pulang. Inilah yang aku sesali. Kami semua berkumpul di sekitar api unggun sampai jauh malam dan walaupun dari toa panitia kami seharusnya tidur, tapi kami tak peduli karena kami baru merasakan kedekatan dengan teman-teman yang lain malam ini. Kami banyak melontarkan candaan-candaan tentang panitia keamanan, walau kami tahu ada panitia juga di dekat kami yang ikut berdiang tapi rupanya ikut tertawa juga. Sambil menjaga api tetap menyala, Kevin dan beberapa yang lainnya mengambil kayu untuk dibakar. Aku tak tahu dari mana mereka mendapatkan bambu tapi kami menikmati malam itu. Walau tak ada makanan, yang penting berkumpul. Inilah yang aku rindukan, juga sesali kenapa baru deketnya sekarang bukan dari awal ketemu. Malam pun makin larut dan kami matikan api kemudian tertidur pulas. Malam terakhir yang begitu hangat di malam yang sebenarnya dingin. Seperti orang dulu bilang. Makan gak makan yang penting ngumpul.

Pagi terakhirku di Jogjakarta, di Kabupaten Sleman lereng Gunung Merapi, tanggal 6 Juli. Ini adalah hari terakhirku di perkemahan Sumber Boyong. Pagi itu kami semua beres-beres, tapi mandi masih di rumah Ibu Wiwid. Setelah beres-beres dan segalam macamnya, aku, Daniel dan satu orang temanku juga yang ikut mandi di rumah Ibu Wiwid, berencana memberikan sedikit bingkisan sebagai bentuk ucapan terima kasih karena sudah mau menerima kami bahkan menganggap kami saudara selama kurang dari seminggu ini. Yang kami beli hanya mie dan beberapa butir telur. Satu hal yang aneh, yaitu Elo kenapa tak ikut, tapi aku tak peduli. Setelah closing ceremony kami langsung membeli barang-barangnya dan mengunjungi rumah Ibu Wiwid untuk yang terakhir kalinya untuk berterima kasih dan memberi bingkisan tersebut.

Kemudian kami mengikuti acara terakhri di tenda utama. Banyak yang sedih karena berpisah. Aku tanya teman-teman yang lainnya mereka juga sedih kenapa setiap sudah dekat dengan yang lain malah ada perpisahan. Aku akui aku juga sedih kenapa hari yang indah ini segera berakhir. Kenapa harus ada yang namanya berpisah? Kami pun berfoto-foto untuk yang terakhir kalinya seluruh peserta berfoto berderet di panggung. Sungguh banyak karena panggung gak cukup, sampai keluar-keluar. Setelah itu foto-foto per BPD. Aku juga berfoto dengan teman sekelompokku.



Setelah berpuas-puas diri dengan berfoto-foto dan tukeran souvenir dengan teman-teman, satu persatu BPD pun berangkat pulang dimulai dari BPD Kediri dan yang terakhir adalah BPD Jabar. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya kami pun diberangkatkan pulang kembali ke BMB GBI Anugrah.
 Ini foto sebenarnya diambil saat dini hari jam 4 pagi waktu pertama kali menginjakkan kaki di bumi Jogjakarta.. Kami sampai di GBI Anugrah sekitar jam 4 sore. Di sana masih ada BPD dari DKI Jakarta dan aku masih bisa bertemu dengan Jessica. Kereta yang akan kami tumpangi akan berangkat jam setengah 9 dari Statiun Tugu. Kami berencana untuk berjalan-jalan dulu di sekitar Malioboro. Kebetulan Mas Ronal datang bersama Bagas, dan Oomnya. Kami, yang dari Maleber, naik mobilnya dan langsung meluncur ke Malioboro untuk belanja dan makan-makan. Kami berfoto-foto di Tugu dan di depan plang Malioboro. Pokoknya berfoto-foto ria deh. Ini dia fotonya.






Setelah puas berfoto-foto, kami melanjutkan perjalanan untuk makan-makan di lesehan. Kami memesan tentunya yang khas dari Jogjakarta yaitu gudeg kering. Di sinilah tempatnya.

Belum pernah aku merasakan gudeg yang begitu nikmat. Yang kami pesan adalah gudeg telor dengan telor rebus kecuali Bagas yang memesan pecel lele. Kelihatannya enak pecel lele yang dibeli Bagas, tapi aku gak suka lele sebenarnya. Setelah perut kenyang dan puas, kami pun ke seberang jalan untuk membeli pernak-pernik di Malioboro.

Di sana kami belanja banyak barang, mulai dari kaos Jogja, kaos couple, dmpet, bermacam-macam tas dan berbagai pernak pernik lainnya seperti aksesoris dan gantungan kunci. Aku berjalan bareng Petra, dan Bagas sedangkan yang lainnya ambil jalan yang berbeda. Setelah berjalan-jalan cukup lama, kami pun segera naik mobil untuk mengambil barang-barang di GBI Anugrah untuk langsung menuju ke statiun karena waktunya sudah hampir dekat. Kami pun segera masuk dan dalam waktu singkat kami pun sudah sampai di GBI Anugrah lalu kami langsung memasukkan barang-barang kami ke mobil. Yang pertama ke Station Tugu adalah laki-laki dengan membawa barang-barang, sedangkan yang perempuan menunggu. Kebetulan jalanan tak terlalu ramai tapi ketika sampai di statiun, area parkir penuh. Kami pun langsung turun mengangkat barang-barang ke depan statiun. Mobil pun langsung kembali ke GBI Anugrah untuk membawa anak perempuan. Sementara itu kami yang laki-laki membereskan brang bawaan dan membantu teman-teman seBPD Jabar yang lainnya karena untuk kepulangannya kami pulang naik kereta yang sama tapi memang beda angkutan. Kalo kami pergi sendiri, yang lain satu koordinasi.

Teman-teman perempuan seperti Fero, Ivana, Petra, Lena, Bentri pun datang dan teman-teman yang se BPD pun sudah datang. Kami langsung masuk ke peron naik ke gerbong. Kami semua masuk dan tidak ada yang tertinggal. Aku pun bersyukur karena tak ada yang tertinggal, tapi masalah belumlah usai karena rupanya gerbong yang kami masuki diduduki orang lain. Keadaan agak panas tapi untungnya tak terlalu lama. Kami akhirnya duduk juga saat kereta sudah mulai berjalan. Kami sangat kelelahan. Lihatlah foto yang ini


Aku benar-benar sangat lelah sehingga aku pun tertidur selama perjalanan di kereta. Aku tertidur sangat lelap hingga tak menyadari sudah masuk Bandung dan hari sudah menjelang pagi.  Aku pun sampai di Statiun Bandung jam 6 pagi dan aku pulang. Aku sangat lelah. Aku tak bisa lagi menahan kantuk dan di hari Sabtu pagi ketika sampai rumah, aku pun melanjutkan tidurku. Memang, benar-benar perjalanan yang panjang, melelahkan dan menyenangkan.

Aku sangat menikmati liburanku kali ini. Berlibur di daerah pedesaan di Jogjakarta bersama teman-teman baru, merasakan keindahan dan keasrian pedesaan, keramahan penduduk, tidur di tenda yang ketika malam sangat dingin, dan siangnya panas, tak ada kendaraaan bersliweran, sejauh mata memandang hanyalah warna hijau yang menyejukkan mata, saat berjalan dinaungi pepohonan yang rindang, bermain bersama teman, mendapat teman-teman baru, bercanda, bersenda gurau, pokoknya aku sangat puas dengan perjalananku kali ini. Sungguh benar-benar tak terlupakan.

My Long Journey @ Jogjakarta (KKMBI 2012)

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 16 Agustus 2012
With 0komentar
Tag :

Just Say It With Flowers

| Minggu, 05 Agustus 2012
Baca selengkapnya »
Say it with flowers.

Siapa sih yang gak tahu kata-kata itu? Apalagi yang lagi jatuh cinta dan berbunga-bunga. Gak bisa ngomong, pake bunga aja buat ngungkapin.

btw, anyway on the busway, ternyata peribahasa itu benar adanya. Bagi orang-orang yang biasa ceplas-ceplos, atau ngejeblak pastibisa dengan mudahnya menungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan hatinya. Nah kalo yang pemalu kayak putri malu gimana? Berdiri depan orang aja dah gemetar dan keringet dingin apalagi depan doi. Tapi tenang, peribahasa di atas berlaku kok. Just say it with flowers. Ada beberapa bunga yang biasa digunakan untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran. Apa aja tuh? Ni dia....

=================================================================
1. Bunga Melati
Jika kita baru bertemu dengan orang baru yang kita kenal, bisa kasih bunga melati yang artinya : saya senang bertemu dengan anda. :) 

2. Bunga Matahari
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Nah kalau kita suka dengan teman kita dan kita pengen ketemu lagi dengan dia, kasih aja bunga matahari yang artinya : saya senang bertemu anda dan semoga kita ketemu lagi.

3. Bunga Tulip
Beda halnya dengan bunga matahari, jika kita gak suka dengan orang itu dan berharap tak bertemu lagi cukup kasih bunga tulip karena artinya : saya tidak senang dengan anda.

4. Bunga Mawar Merah
Buat yang lagi pacaran atau yang pernah pacaran atau yang merasa kasmaran pasti tahu donk mawar merah. Mawar merah memiliki arti : Aku mencinati kamu sepenuhnya. Jadi yang mau melakukan penyataan ke calon pacar atu ke pacar, seikat mawar merah bolehlah sebagai pelengkap momen romantis kalian.

5. Bunga Mawar Hitam
Nah ini dia saingan si mawar merah, mawar hitam atau black rose. Black rose ini biasa muncul di tempat angker atau kematian. Arti dari mawar hitam : aku sudah tak peduli kamu lagi. Nah buat yang putus pacaran, boleh deh mawar hitam ini buat ngungkapin perasaan kamu kalau kamu mau putus.

6. Bunga Mawar Putih
Walau masih sama-sama mawar tapi mawar punya beda arti. Mawar putih ini artinya : aku siap menerimamu setulusnya sampai mati. Nah buat yang mau nikahan boleh nih dipake mawar putih karena mawar putih menunjukkan kesetiaan.

7. Bunga Lotus
Bunga lotus atau teratai ini memang unik. Bunga dan daunnya di atas permukaan air tapi batang dan akarnya jauh di bawah air. Kalu buat temen-temen nih ya yang pengen deket ama doi tapi tanpa status yang jelas, boleh dipake nih bunga lotus karena artinya : aku suka kamu tapi aku bingung.

8. Bunga Anggrek
Bunga yang satu ini cocok banget buat ucapan terima kasih buat sahabat kita yang telah membantu. Kalau gak bisa ngungkapin secara langsung boleh deh pakai bunga anggrek karena artinya: terima kasih banyak.

Ya itulah beberapa bunga yang bisa digunakan untuk mengungkapkan perasaan kalau gak bisa menyampaikan secara langsung. Boleh dicoba tuh. Kalau teman-teman menemukan yang lainnya, tambahin aja di bawah ok


berbagai sumber.

Just Say It With Flowers

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 05 Agustus 2012
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲