Newest Post

Yusuf dan Maria

| Selasa, 30 Desember 2014
Baca selengkapnya »
Halo teman-teman semua! Berhubung hari ini masih berhubungan dengan masa Natal, aku akan melakukan apa yang pernah aku janjikan ditulisanku sebelumnya yaitu aku akan menuliskan makna Natal yang aku peroleh selama aku mengikuti ibadah dan perayaan Natal di beberapa tempat. Kalau kalian lihat gambar di samping, kalian pasti setidaknya teringat dengan cerita Natal waktu kalian kecil. Kalian pasti mengenali kedua tokoh di gambar tersebut. Siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Maria, keturunan dari Daud. Kedua tokoh ini memberiku makna yang baru tentang Natal tahun ini. Kalian mau tahu makna Natal seperti apa yang aku peroleh untuk Tahun ini? Nah sebelum aku menjelaskan, sebaiknya siapkan mata dan hati kalian ya dan siapkan juga cemilan kalau misalnya kalian laper. Hehehehe....

Sebenarnya kisah antara Yusuf dan Maria dituliskan oleh dua orang yang benar-benar berbeda. Kisah Yusuf ditulis oleh Matius, sedangkan kisah Maria ditulis oleh Lukas. Kok bisa sih? Nah ini yang membuatku heran dan bertanya-tanya. Kenapa gak ditulis oleh satu penulis aja dan kenapa tulisan tentang mereka hanya di dua kitab saja ya? Bagi yang udah bolak-balik baca Bible mungkin ada yang bertanya-tanya juga atau mungkin belum menyadari hal ini. Satu hal yang aku pahami mengapa kedua tokoh kunci ini ditulis pada kitab yang terpisah kemungkinan adalah untuk menunjukkan dengan jelas siapa diri mereka masing-masing sebelum dipergunakan sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan.

Berdasarkan silsilah, Yusuf berasal dari keturunan Salomo, anak Daud. Sedangkan Maria berasal dari keturunan Natan, anak Daud. Berdasarkan nubuatan para nabi, dari taruk Isai (Daud) akan datang seorang juruselamat dan jika dirunut maka Yesus merupakan keturunan dari Daud. Pada kitab yang ditulis Matius diceritakan bahwa Yusuf adalah tunangan dari Maria dan dia seorang yang tulus hati. Ketika itu, dia mengetahui kalau tunangannya, yaitu Maria, hamil. Nah coba bayangkan jika kalian ya para cowo, udah tunangan ama seorang cewe, terus terima kabar kalau pasangan kalian hamil di luar nikah. Padahal kalian sendiri aja belum pernah lakuin itu. Nah dalam kondisi ini, Yusuf bermaksud menceraikannya. Kalau dalam tradisi Yahudi, jika ada seorang perempuan yang hamil ketika masih sebagai tunangan, laki-laki itu dapat membawa bakal istrinya ke imam-imam lalu bakal istrinya kasih dihukum cambuk. Tapi karena Yusuf seorang yang tulus hati, dia mau diam-diam aja cerainya biar gak dihukum Marianya. Nah dari cerita ini kita bisa lihat bahwa Yusuf memiliki kasih yang besar pada tunangannya yaitu tidak ingin menyakiti tunangannya.

Di cerita selanjutnya setelah Yusuf tahu kalau Maria mengandung dari Roh Kudus, dia lalu menikah dengannya agar Maria tidak dianggap cemar dan dia menahan diri untuk tidak melakukan hubungan pasangan suami istri sampai bayi Yesus itu lahir.

Nah kalau bicara tentang Maria, dikatakan bahwa Maria adalah seorang gadis, statusnya masih nona dan bertunangan dengan Yusuf. Ketika diberitahukan bahwa dia akan hamil, dia awalnya takut dan bingung serta tidak percaya sebab dia belum bersuami dan selain itu mengingat adat orang Yahudi pada masa itu jika ada perempuan yang hamil di luar nikah pasti akan dihukum. Tapi setelah mendengar penjelasan dari Malaikat Gabriel, ia percaya dan menyatakan kalau dia siap. Siap menjadi pelayan Tuhan dan siap menerima setiap akibat buruk yang akan terjadi.

Nah dari kedua tokoh tersebut ada tiga hal yang bisa ditarik tentang makna Natal. Yaitu kasih, pengorbanan, dan pengendalian diri. Tentang kasih, bisa dilihat bahwa Yusuf begitu mengasihi Maria sehingga dia ketika tahu kalau Maria hamil, dia berniat menceraikan Maria diam-diam supaya tidak dihukumnya Maria itu, tapi setelah mendapat penjelasan dari malaikat, dia lalu segera menikah dengan Maria agar tidak dianggap berzina dan anak yang dikandungnya tidak dianggap cemar. Tentang pengorbanan, bisa dilihat Maria telah berkorban untuk menjalankan misi penyelamatan itu. Dia tahu dan telah menimbang apa yang akan terjadi pada dirinya ketika dia menerima tugas itu dari malaikat. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, sehingga dia bisa berkenan kepada Tuhan. Tentang pengendalian diri, Yusuf dapat menahan dirinya untuk tidak melakukan hubungan badan dengan Maria sekalipun Maria sudah menjadi istrinya yang sah. Dia menahan diri dan ikut membantu dalam mengemban misi penyelamatan dari Tuhan.

Itulah tiga makna Natal yang mungkin, gak banyak orang yang tahu tapi tertulis dengan jelas kalau itulah sebetulnya makna Natal yang tertulis. Yap sampai disini dulu ya tulisanku. Selamat Natal semua

Yusuf dan Maria

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 30 Desember 2014
With 0komentar

Selamat Hari Natal

| Jumat, 26 Desember 2014
Baca selengkapnya »
Hohohohohoho........
Hohohohohoho........
Hohohohohoho.......
Ohook...ohook...ohook......
(batuk maksudnya)

Wah gak kerasa ya teman-teman, sekarang sudah hari Natal. Ya, hari ini, hari Kamis tepat tanggal 25 Desember 2014 adalah hari Natal. Wuih....semua pasti senang terutama anak-anak kecil. Mereka pasti menunggu hadiah deh di hari Natal. Wah jadi inget dulu waktu kecil (emang sekarang gak kecil?) suka banget setiap datang Natal, suka minta ini itu ke mama papa aku. Sungguh kenangan yang indah.

Ngomong soal kenangan yang indah, dan berhubung sekarang lagi momen Natal, kali ini gak bakal bahas abis seputar Natal, tapi pada tulisan aku kali ini aku cuman mau mengucapkan selamat hari Natal untuk teman-temanku semua. Untuk setiap teman-temanku yang pernah ya setidaknya 'mampir' dalam kehidupan aku yang panjang ini. Siapa aja sih? Mungkinkah kalian salah satu di antaranya?

Yang pertama, aku mau ucapin selamat hari Natal untuk orang yang kini ada di hatiku dan itu artinya sudah dua kali merayakan Natal bersamaku. Siapa lagi kalau bukan kekasih hatiku, Lusiana Lumban Tobing. Seorang wanita yang kini mengisi hari-hariku dan selalu aku jadikan semangat buatku dalam mengerjakan tugas akhirku alias TA. Bantu doanya ya my dear.


Selanjutnya untuk Nicholatama Putra, eh bentar ada yang kelupaan, yaitu Yohanes Nicholatama Putra. Temen dari zaman aku gak bisa ngomong papa-mama sampai ke zaman aku ngomong virtual reality, Odin, Osiris, Rock'a flame, C#, dan bahasa-bahasa lainnya. Dari yang awalnya nangis-nangis minta kado, sampai ke nangis-nangis liat kenyataan pahit. Selamat hari Natal brother! Fotonya ini ajalah ya.



Terus selanjutnya ini nih teman yang kini sedang berjuang di 'negeri antah-berantah' (halah) yaitu Reza. Um Reza Rizkia. Temen zaman dulu juga, dan kini lagi menempuh pendidikan di Semarang sana. Kalau pengen tahu siapa Reza ini, aku pernah bikin cerita tentang dia. Ohya sekadar FYI aja, dia orang yang pertama kali aku bikin ceritanya dan dimuat di majalah. Hahhahay. Ini linknya cerita tentang Reza. Merry Christmas Reza!


Kemudian ucapan salam yang hangat untuk teman-teman gerejaku. Aku sebutin aja ya satu persatu, dimulai dari yang paling senior nih ya, Mas Agie, lalu Cici Tia, Cici Susi, Ko Rizky, Mas Ronal, Ko Afan, Ka Hendra, Ci Kezia, Ci Diana, Mas Andre. Selanjutnya buat yang rada senior nih ada Bayu, Deni, Lely, Melda. Terus yang rata-rata umurnya ada Petra, Lena, Bagas, Chandra, Kris, Kevin, Septi, Sisil, Bentry, Ivana, Lili, Cia dan David. Terus yang lebih mudanya lagi seperti Yohanes, Dian, Mia, Lista, Riri, Novi, Kristiandi, Mila, Chikita dan lain-lainnya deh ya. Bisa habis nih spacenya cuman buat nyebutin nama orang doang. Selamat Natal ya semuanya. Maaf fotonya gak mewakili semuanya. Hehehe....


Selanjutnya untuk sobatku yang sudah lama gak ada kabarnya lagi. Bagiamana kabarmu Frans? Sudah lama ya gak ada kabarnya. Terus halo Fero gimana kabarnya? Lalu ini lagi Yogi. Apa kabar Yogi? Terus ada lagi Putri, Farida, Juwita dan Natanael yang aku gak tahu lagi kabarnya. Terus yang lain lagi. Halo Ferdian! Kayaknya banyak juga ya. Ohya Ka Echa juga yang dulu pernah ikutan ke Taman Bunga. Buat semuanya deh aku mau ngasih salam hangat dari aku dan selamat hari Natal ya buat kalian semua teman-teman yang jauh di sana.



Terus selanjutnya ucapan selamat hari Natal juga buat teman-teman dulu persekutuan di Cimahi nih. Ada Kak May, Kak Novi, Winda, terus Yaner, Brian, Gerry, Pirhot, dan aku yakin masih banyak lagi. Dulu sih sempat rame-ramean, diajak pelayanan juga buat ke anak-anak jalanan. Ohya di sini aku ketemu Mutiara lagi. Halo juga Muti. Nah aku mau ucapin selamat hati Natal ya temen-temen Generation on The Move. Move on, move on, move on. Move on, move on, move on. Yiiiiiiii..............haaaaaaaaaaa........ Begitu ya yel-yelnya ya atau beda? Ohya Ka pesan aku, kapan aku di ajak lagi buat persekutuan bareng lagi. Kangen nih persekutuannya dan juga teman-temannya.

Selain itu aku juga mau menyapa teman-teman terbaikku di SMA, siapa lagi kalau bukan Ivan temen deketku. Selama tiga tahun lho bareng mulu. Terus Aldo yang gendut yang sekarang kuliahnya lagi di institut yang sama juga. Terus hai Karinska, cewek yang pernah aku taksir selama kelas 2 IPA. Gimana gak naksir coba soalnya ketemu terus. Terus hai Kristy, my partner in crime. Terus Anthony Bobby yang banyak ngebanyol dan juga pernah bikin master piece juga. Terus yang lainnya ada Isabela yang juga satu institut, terus Itienez, Arvi Uud, Esther S, yang juga satu kampus nih. Terus buat temanku yang lain yaitu Hana, Tephi, si kembar Ferry, Gerry, Glen, Evans, Shianne, Yoseph, Teddy G, Teddy S, Ryan, Willy, Grace, Ester, Winda, Zefanya, Agatha, Arnold, Alex, dan ini dia Triple Andri, Andri, Andri N, dan Andry S. Banyaknya ya. Ya pokoknya Selamat Hari Natal teman-teman perjuangan SMA

Ya mungkin gak semuanya kesebut kali ya satu persatu, tapi aku tidak lupa kok dalam doa. Aku doakan kalian semua kiranya jika yang jauh kita bisa bertemu dan kembali bisa berkomunikasi. Yang saat ini sedang berjuang bersama, ayo kita berjuang bersama. Jangan melewatkan hari ini dengan segera.

Akhir kata. Merry Christmas !


Selamat Hari Natal

Posted by : Unknown
Date :Jumat, 26 Desember 2014
With 0komentar

Christmas is Coming (again?)

| Selasa, 23 Desember 2014
Baca selengkapnya »
Weleh-weleh.....ckckckckck..................ya ampun...........................astagaaaaaaaa........................

Sudah berapa hari ini gak main ke mall lagi? Udah dua abad ya (halah)? Tak terasa sudah mau Natalan lagi ya rupanya. Dan aku baru sadar ketika seminggu yang lalu rencana ke mall mau beli buku eh ada pernak-pernik Natal. Rupanya sudah masuk bulan Desember toh. Apa ada yang masih gak nyadar kayak aku kalau sekarang ini udah bulan Desember dan sudah mendekati perayaan Natal? Kayaknya cuman aku doang deh ya yang paling aneh.

Ya siapapun akan merasa senang ketika memasuki bulan Desember. Ya iyalah gimana gak senang? Buat yang pelajar atau mahasiswa ya dapat libur walau terkadang cuman sebentar tapi cukuplah untuk hibernasi (baca: tidur sepuasnya atau main sepuasnya). Demikian juga buat orang-orang yang bekerja sebagai karyawan. Selain itu bagi yang udah kerja bisa dapat uang tunjangan hari raya yang nilainya cukup besar jadi bisa buat belanja deh. Terus buat yang kerja di mall, bisa dapat penghasilan tambahan lantaran banyak yang berkunjung ke mall dan bisa dapat uang lebih banyak dan terkadang dari service tambahan, bisa nambah-nambah juga. Pokoknya semua orang senang deh karena di bulan Desember bertaburan uang seperti badai salju di negara-negara yang memang sedang memasuki musim salju. Tapi terkadang aku suka berpikir. Mungkin aku bisa bilang ini 'iseng' tapi kok ya ke-'iseng'-an terulang terus-menerus ya? Malah seperti habbit tersendiri bagiku setiap kali Natal, atau bulan Desember telah mendekat atau kalau sekarang sih sebutannya udah dateng.

Aku suka bertanya-tanya dalam hatiku (cieee yang punya hati) apakah ini maksud dari kata-kata 'sukacita Natal' tersebut? Soalnya setiap kali Natal, ketika aku berjalan atau berkendara di jalan raya, yang mengemis masih saja mengemis, yang mengamen masih saja mengamen, yang hidup menggelandang, masih saja seperti itu bahkan yang hidupnya tinggal di kolong jembatan, dikejar-kejar tantib ya sama aja. Gak ada bedanya dengan bulan-bulan lainnya. Bahkan aku suka melihat di tahun-tahun sebelumnya ya mereka sama aja. Masih mengemis, masih mengamen, menggelandang, masih hidup di tem.pat yang menurutku kurang layak, masih dikejar-kejar tantib dan kisah-kisah lain yang seharusnya ketika Natal tiba, mereka juga bisa merasakan 'sukacita Natal' itu.

Belakangan ini muncul lagi semacam, ya kalau orang sebelah bilang itu fatwa atau apalah, whatever. Mereka sibuk ngurusin apakah halal atau haram ketika orang lain mengucapkan 'selamat Natal', atau 'merry Christmas' atau ucapan-ucapan yang berbau Natal dari yang tidak merayakan kepada yang merayakan. Kalau aku bilang ini tuh masalah jadul banget. Outschool man! Kok sempet-sempetnya sih ya mikirin hal yang sebetulnya itu remeh banget bahkan gak sepenting seperti masalah yang aku lihat di atas sebelumnya. Kerjaan kok mikirin halal-haram aja sih? It's OK kalau kita ini sebagai bangsa Indonesia itu berbeda. Gak ada yang sama. Aku pernah muterin lagunya Project Pop judulnya "Beda Sama Kamu" (bisa diklik nih linknya ya). Ya memang kita berbeda trus so what gitu lho kalo beda? Toh kita minum air yang sama, makanan yang sama, merasakan udara yang sama, tinggal di negara yang sama. Terus kenapa? Kenapa kita malah mencari perbedaan? Kenapa gak mencari kesamaan gitu lho?

Sebetulnya selama beberapa hari ini aku udah ikut beberapa kegiatan perayaan dan ibadah Natal. Memang belum semua sih tapi nanti kalau udah semua aku bakal cerita deh. Karena sampai sekarang juga aku belum menemukan makna Natal untuk tahun ini. Aku selalu penasaran setiap kali Natal tiba, kira-kira apa ya yang bakal Tuhan kasih tahu ke aku untuk Natal tahun ini? Ya mungkin setelah melewati semuanya aku bakal tahu dan nanti aku share juga ke teman-teman setia pembaca blogku biar gak dikira sombong gitu lho.

Selamat hari Natal, sobat setia. Semoga kalian menemukan makna yang baru dalam Natal kali ini ya.

Christmas is Coming (again?)

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 23 Desember 2014
With 0komentar

Hujan di Bulan November

| Rabu, 12 November 2014
Baca selengkapnya »
Saat ini tanggal 12. Ya, 12 November 2014. Itu artinya sudah dua belas kali hujan terjadi di bulan November. Hujannya selalu antara jam 12 siang sampai jam 8 bahkan 9 malam. Namun hujan kali ini begitu berbeda. Kali ini hujannya seperti hanya hujan air saja. Tak ada sedikit pun semangat yang turun, maupun sukacita dan kegembiraan serta keceriaan. Hujan kali ini membuatku menjadi kurang bersemangat.

Memang ada berbagai ucapan atau istilahnya quotes tentang hujan seperti misalnya
Jangan menunggu hujan berhenti! Hujan bukan untuk ditunggu tapi dinikmati
atau tulisan yang ini
 Life is not about waiting for the storm to pass. It's about learning to dance in the rain 
 atau mungkin ada yang lainnya tapi aku lagi gak mau cari-cari quotes macam itu.

Kali ini hujannya memang tampak tidak menyenangkan bagiku. Padahal dulu aku adalah penggemar hujan. Hujan-hujanan, banjir, basah, pilek, batuk dan sampai akhirnya terbaring di tempat tidur pun aku nikmati semuanya, namun kali ini aku sedang istilahnya sedang tidak berselera dengan hidangan tersebut kalau misalnya musim hujan ini diibaratkan sebuah makanan.

Aku memang menari, tapi menari tanpa musik. Dentuman gendang atau pun suara ritmis pun tak kudengar kali ini. Yang ada hanyalah chaos seperti kata duo homo Dimas dan Rueben di novel Supernova  Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, karangan Dee, penulis favoritku dan beberapa tulisanku terinspirasi akan tulisan karangan Dee tersebut. Kalau aku menari dengan keadaan seperti itu yang ada hanyalah kelelahan saja. Tak ada kesenangan, tak ada sukacita. Hanya menghabiskan tenaga saja dan waktu.

Tapi walau bagaimanapun, hidup harus terus berjalan. Sudah tiba saatnya masuk musim penghujan dan dilain waktu musim kemarau. Begitu seterusnya sampai akhir waktu. Selama masih hidup, atau istilah kerennya selama kesempatan untuk menari masih diberikan, menarilah meski tanpa musik sekalipun. Sebab musik tersebut dapat diimajinasikan di dalam hati dan pikiranmu sehingga dapat menari indah seakan-akan ada musik. Jika terjadi hujan, menarilah bersama hujan. Jika yang terjadi musim kemarau, menarilah bersama panasnya mentari. Nikmatilah setiap waktunya karena waktu itu sangat berharga.

======================================================================
Terinspirasi dari tarian pemanggil hujan dan tarian penahan hujan dimana para penari menari hanya dengan tepukan tangan saja meski ujung-ujungnya mereka capek dan tidak mencapai hasilnya, namun mereka tetap bersyukur.

Hujan di Bulan November

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 12 November 2014
With 0komentar
Tag :

Catatan di Awal Oktober

| Rabu, 01 Oktober 2014
Baca selengkapnya »
Halo teman-teman semua yang suka berkunjung ke blog aku. Pasti pada nungguin deh ah (pede abiss). Ini adalah hari pertama di bulan Oktober. Namun sebelum beranjak terlalu jauh di bulan Oktober, ada baiknya aku menulis beberapa hal yang masih hangat dari bulan September yang katanya bulan penuh keceriaan.

Bulan September kemarin penuh dengan catatan dalam hidupku ini. Yang paling aku ingat adalah kematian. Ya, betul kematian atau dalam bahasa yang lebih halus, meninggal dunia. Jadi di bulan September kemarin, apalagi di minggu terakhir di bulan September, penuh dengan duka cita. Salah satunya kemarin seorang bapak, seorang ayah, seorang kakek yang cukup aku kenali dengan baik, lebih dulu meninggalkan dunia ini dan menghadap Sang Ilahi. Hal itu terjadi di Sabtu siang tanggal 27 September 2014. Beliau banyak mengajarkan kepadaku artinya sebuah ketegasan, karakter, dan wibawa karena memang beliau adalah purnawirawan ABRI dan terakhir aku lihat beliau masih sehat-sehat aja minggu lalu. Aku tak tahu kalau di dalam tubuhnya ternyata sudah ada komplikasi penyakit. Ketika hari Minggunya pada sore hari, diadakan kebaktian penghiburan, cukup banyak yang hadir dan aku melihat ada temanku yang sebetulnya bukan anak biologis beliau tapi sejak kecil selalu di asuh oleh beliau. Dia juga menangis. Tentulah dia menangis karena beliau dan istrinya yang sudah lebih dulu mendahuluinya sudah dianggap seperti ayah dan ibu kandungnya sendiri. Setiap kali aku ke rumah duka, aku selalu berpikir, kapan aku akan mencapai garis akhir tersebut dan seperti apa aku dikenal oleh orang lain dan siapa saja yang akan menangis ketika aku sudah mencapai garis akhir tersebut? Selain itu aku juga merenungkan, apa saja yang sudah aku lakukan hingga hari ini dan sudah tepatkah yang aku lakukan karena kematian bisa saja menjemput kapan saja tanpa kenal waktu. Kematian tidak bersahabat dengan waktu, ia punya waktu tersendiri.

Selain cerita tentang meninggalnya manusia, di akhir September juga ada cerita tentang 'meninggal'-nya sebuah bangsa? Apa maksudnya? Terjadi genosida? Mungkin aku bisa bilang iya terjadi genosida karena yang di'bunuh' adalah Demokrasi. Dimana itu terjadi? Itu terjadi di Indonesia. Akhir September lalu, demokrasi Indonesia sudah mati dan kembali lagi ke zaman Orde Baru. Aku juga berduka cita dan aku tak tahu harus berbuat apa karena aku tidak punya kekuatan politik. Aku bukan politikus sekalipun aku juga membenci politikus bangsa ini. Aku sebetulnya cinta bangsa ini tapi aku juga benci tingkah laku bangsa ini. Bangsa ini seperti jalan dua langkah, mundur lima langkah. Setiap orang hebat yang bisa memimpin terlihat, tiba-tiba ada reaksi besar yang menentang mereka sehingga mereka kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

Ya begitulah catatan untuk akhir bulan September. Sekarang ini aku sedang melihat media sosial dan sedang asyiknya orang-orang membuat quotes tentang #OctoberWish. Berikut ini contohnya tanpa perlu aku tampilkan siapa yang bilang.



(........) Semoga keluarga ini selalu bahagia :) Baekki sayang kalian semua
semoga dapet kado istimewa
selalu sama mama tercinta mwah * (....)
Welcome October, semoga sehat selalu semuanya
happiness

dan masih banyak lagi. Ya itu masih beberapa aja tapi apa yang kamu harapkan di bulan Oktober ini? Kalau aku berharap supaya aku bisa tetap sehat sampai akhir Oktober untuk mengerjakan tugas-tugasku yang mulai bejibun dan tetap taat dan percaya akan Dia, Sang Ilahi. Semangat di bulan Oktober!!

Catatan di Awal Oktober

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 01 Oktober 2014
With 0komentar
Tag :

Rindu

| Sabtu, 20 September 2014
Baca selengkapnya »
Jalanan masih riuh sore itu
Kepulan asap knalpot membumbung tinggi
Menyesakkan nafas
Ditemani dinginnya air hujan
Suara klakson yang tidak bersahabat
Memberi isyarat sudah waktunya makan
Siulan para pengatur lalu lintas riuh rendah
Namun hal itu tidak mengganggu hatiku

Tatapan kosong
Seperti tanpa nyawa
S e n d i r i a n
S  e  p  i
H  a  m  p  a

Hati ini kosong
Hati ini hampa
Keriuhan di luar sana
Tak dapat mengisinya
Suara berisik
Tak dapat memenuhinya

Hari ini kosong
Hari ini hampa
Hari ini hening
Tak ada suara
Suara yang kuharapkan
Tak ada kata-kata
Kata-kata menyapa

Entah mengapa ini karenamu
Aku merasa seperti ini
Memang aku disibukkan dengan kesibukkanku
Tapi kamu membuatku seperti ini

Hening
Kosong
Hampa

Aku tak tahu mengapa bisa begini
Tapi satu hal yang aku yakin


Aku

Rindu

Kamu

===========================================================================

Hai, sudah lama aku tak ketemu dengan kalian para pembaca setia (emang punya? Hahahahaha..miris kali). Maaf ya baru kali ini aku kembali menulis karena seperti biasa aku terkadang kalau mau menulis "menggodog" dulu di otak trus eh...klupaan deh di"tuang" di "piring" blogku jadinya "gosong" dan "nguap" deh. Tapi kali ini untung sempet di-"tuang". Sebelumnya tulisan ini secara spesial dipersembahkan untuk wanita spesial yang membuatku tetap bertahan dalam setiap harinya, wanita yang memberiku senyuman spesialnya dan wanita yang kini menjadi kekasihku. Aku mau bilang terima kasih karena kamu membuatku kembali produktif untuk menulis lagi dan inilah isi hatiku untukmu.


Rindu

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 20 September 2014
With 0komentar

Cuap-Cuap di Malam Hari

| Sabtu, 30 Agustus 2014
Baca selengkapnya »
Malam ini begitu sepi bagiku. Rembulan hanya menampakkan sedikit wajahnya. Memang tak berawan malam ini, tapi rembulan masih belum siap. Bintang-gemintang hanya beberapa saja di atas langit gelap sana. Ditambah lagi dengan sepinya malam ini tanpa sedikit pun suara dari si 'elgi' (elgi = nama ponselku). Hanya suara musik saja yang menemaniku.

Sebetulnya hari ini bisa dibilang bagus untukku karena aku bisa ikut berenang dengan teman-temanku. Sekedar info, aku gak bisa berenang dan karena dapat tiket gratis di tempat renang yang cukup ok, aku mau aja dan sekalian aku belajar berenang dengan belajar gaya katak. Sedikit demi sedikit bisalah melakukannya tapi masih belum mahir. Emang harus rutin belajar ya.

Yang menarik adalah sebetulnya adalah ketika pulang, kami cari makan dulu buat mengisi perut kosong nah di saat itulah kami mulai ngobrol sesuatu yang penting, sambil aku berusaha menghubungi sang pujaan hati sambil mendengar obrolan atau 'rapat' kalau bahasa kerennya. Sebetulnya memang ada rapat yang benerannya tapi di saat inilah kami berdiskusi untuk masalah 'rapat' ini.

Jadi sebetulnya aku saat ini melayani di tempat aku dulu bertumbuh dan aku diberi kepercayaan untuk ikut bagian dalam panitia persiapan Natal. Nah sebetulnya posisiku cukup strategis namun karena aku ini, istilahnya sih bisa dibilang seorang greenhorn, aku jadi kekurangan ruang gerak, apalagi selama kurang lebih sebulan ini aku sudah memetakan orang-orang di tempat aku pelayanan kalau dihitung yang memang mau bekerja sedikit sekali. Tapi toh, dengan sedikit orang pun Tuhan pasti bisa memakainya dengan sepenuhnya. Nah inilah yang menjadi bahan obrolan tadi sore selain rapat yang aku ikuti sambil makan juga.

Memang sebetulnya salah juga kalau menyalahkan orang lain, tapi gak bisa dibiarkan juga sih. Memang harus memberitahu pada waktu yang tepat. Obrolan itu pun membuatku menjadi pusing karena tim dimana aku bekerja ini, memang orang-orang yang diobrolin itu. Aku hanya bisa berdoa semoga bisa bekerja sama apalagi konsep acara masih belum matang. Aku harap Tuhan bisa memberikan yang terbaik.

Terkesan gajolnya cuap-cuap kali ini? Memang, karena aku juga sedang galau karena doi juga. Malam ini semua perasaanku menjadi satu. Aku bingung oleh sebab itu tulisanku jadi seperti ini. Tapi ya sudahlah, aku gak mau hari ini mempengaruhiku besok. Aku mau menutup hari ini dan membuka lembaran baru. Biarlah Tuhan yang melakukan sisa dari kehidupanku ini.


===============================================================================

Catatan sebelum mulai terlelap untuk tidur

Cuap-Cuap di Malam Hari

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 30 Agustus 2014
With 0komentar
Tag :

Batu Karang

| Senin, 28 Juli 2014
Baca selengkapnya »

Di antara dua dunia
Berdiri
Teguh
Tegap
Tak bergeming

Menantang ombak
Menantang angin
Menantang hujan
Menantang terik mentari

Di sisi lain

Tempat berlindung bintang laut
Tempat berlindung kepiting kecil
Tempat berlindung keong
Tempat berpijak tanaman laut
Tempat untuk mahluk yang lemah

Megahnya dirinya
Membuatnya sombong
Meremehkan segala hal
Serasa dewa
Tak dapat dikalahkan

Hingga tiba waktunya
Palu dan paku kecil datang
Memukul secara halus di tubuhnya
Mengikis badannya yang megah
Membuatnya terbelah
Menjadi kepingan-kepingan

Kebesarannya tak terasa
Semua hilang lenyap
Tak lagi sebagai pelindung
Terseret-seret ombak
Bergeser diterjang angin
Tanpa jejak
Karena keangkuhannya



Puisi ini mengingatkanku agar tetap rendah hati karena ada saatnya berdiri di atas dan terduduk di bawah.

Jam 20.45 ketika lagu "Jalan Panjang" bersenandung dari Saykoji.

Batu Karang

Posted by : Unknown
Date :Senin, 28 Juli 2014
With 0komentar

Kata-Kata Na Ba Bu

| Kamis, 10 Juli 2014
Baca selengkapnya »
Na da ba na ba bu
La ma da la ma na ba bu
As ka na ra ka an na ba bu
Ma ta ka nan ka ki na ba bu
Hi dup la ma kar na ba bu
Wa ka tu ber ja lan na ba bu
Tak ka ta ka tak ka na ba bu
Bo la la boh la lam ba na ba bu

I si ta pi na ko song lah na ba bu
Ko song la nak ta pi na i si na ba bu
Hi dup la tan pa mu ji wa kar na ba bu
Tan pa na se sal wa lau nak sa lah na ba bu
Ma ti lah ka lam ka mu na ba bu
Me nye sa lah da lam hi na na ba bu
Te ri ak lah ku at ku wat na ba bu
Te li nga na ba ter bu ka na ba bu
Tan pa ka mu nak bi sa de ngar na ba bu

Ka ta tak kak tak ka ta na ba bu
Man tra lan tra mah nan tra na ba bu
Se le sa lah su dah nah lah na ba bu
Na ba bu



=========================================
Terinspirasi dari sebuah puisi mantra yang cenderung malah tanpa makna dan dibaca tanpa arti kalau menurut yang kubaca tapi aku mencoba membuat arti dalam mantranya dan terinspirasi lagu mistis yang biasa didengarkan setiap malam jumat. Dipersembahkan bagi penikmat puisi kontemporer

Kata-Kata Na Ba Bu

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 10 Juli 2014
With 0komentar

Kala Guru Marah

| Senin, 07 Juli 2014
Baca selengkapnya »
BERHENTI.....!!!
DIAM.....!!!
BERDIRI....!!!
JONGKOK....!!!
KELUAR....!!!
LARI....!!!

BERHENTI....!!!
LOMPAT....!!!
LAGI...!!!
LAGI...!!!
LAGI...!!!
LARI...!!!

BERBALIK...!!!
MERAYAP...!!!
JONGKOK...!!!
LOMPAT...!!!
LOMPAT...!!!
LOMPAT...!!!
LOMPAT...!!!
LOMPAT...!!!
LOMPAT...!!!
BERHENTI....!!!!!!!!!!

Masuklah ke dalam
Lalu renungkan
Apa yang telah 
Kalian lakukan
Pasti capek

Kala Guru Marah

Posted by : Unknown
Date :Senin, 07 Juli 2014
With 2komentar

Bapak Prabowo dan Bapak Jokowi

| Kamis, 03 Juli 2014
Baca selengkapnya »
==========================Intermezzo doeloe============================
Berhubung pemilihan presiden bentar lagi nih, kali ini aku menulis tentang pilpres nih. Seperti biasa aku mengambil posisiku sebagai orang yang berada di luar lingkungan politik jadi aku membawa sudut pandang yang biasa. Buat temen-teman pembaca nih, kalo boleh tolong di share ya biar yah siapa tahu nyampe gitu di tangan masing-masing capres buat membaca tulisan ini. Tolong bantu disebar ya. Grazie, terima kasih.
=======================================================================

Kepada kedua bapak inilah kami berbicara
Bukan kepada kedua gambar ini
Bukan kepada kedua patung
Tapi kepada kedua manusia inilah kami bicara
Bukan kepada orang asing sehingga kami harus bicara menggunakan bahasa mereka
Bukan kepada orang pedalaman sehingga kami sulit berkomunikasi

Kepada kedua bapak ini
Bapak Prabowo dan Bapak Jokowi
Dua orang yang sedang bertarung untuk kursi nomor 1 di republik ini
Dua orang dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya

Bapak Prabowo dan Bapak Jokowi
Di sini kami sudah melihat semuanya
Sebetulnya kami sudah bosan dengan berita-berita miring yang bermunculan di televisi
Kami juga bosan mendengar pesan-pesan kampanye yang kami pikir hanya sebatas angin lalu

Sekarang di sini kami mau bicara
Inilah kami, orang yang mendukungmu dan juga tidak mendukungmu
Kami punya satu permintaan untukmu, wahai bapak-bapak yang terhormat
Kelak jika salah satu dari bapak-bapak ini terpilih menjadi pemimpin negeri ini
Kami minta dengan sangat
Jangan lupakan kami sama sekali
Kami yang mendukungmu dan tidak mendukungmu
Karena kami ini sesungguhnya memiliki satu kesamaan
Yaitu

B A N G S A  I N D O N E S I A

Kami mohon jangan lupakan kami
Layanilah bangsa bapak ini dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya
Supaya kami jangan turun ke jalan dan menggulingkan bapak dari kursi istana tersebut

Salam perdamaian

Atas nama Bangsa Indonesia

========================================================================
Share please

Bapak Prabowo dan Bapak Jokowi

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 03 Juli 2014
With 0komentar

First Note on July

| Selasa, 01 Juli 2014
Baca selengkapnya »
Sudah kurang lebih satu bulan aku tidak kembali menulis. Kebanyakan karena aku terlalu sibuk sama kerjaan kantor. Bahkan sampai-sampai ada kerjaan yang harus aku bawa pulang atau aku bawa pergi meskipun aku sedang bersenang-senang bersama teman-temanku. Sebetulnya memang tugasnya gak terlalu berat yaitu hanya menulis tepatnya membuat riset, tapi aku memang tidak ahli kalau disuruh membuat riset seperti itu. Kalau disuruh untuk menulis tulisan baik itu berupa cerpen, puisi atau karangan pendek mungkin aku masih bisa karena itu kebiasaanku tapi saat ini disuruh membuat semacam makalah, riset dan trial error. Aku sedikit kewalahan

Kali ini aku hanya bisa menuliskan apa yang kurasakan yaitu aku lelah dengan kesibukkanku yang akibatnya membuat otakku lelah juga. Sudah lama aku ingin menulis lagi tapi keadaan memaksaku. Yah semoga nanti aku memiliki waktu untuk menulis dan bukan hanya menulis tapi waktu yang terbaik untuk sesorang yang aku harap dia masih di sini karena aku masih mengharapkannya. Seseorang yang terkadang aku ingin dia memberiku juga perhatian dan tak hanya ingin dimengerti tapi aku harap mau mengerti keadaanku ini.

Untuk teman-temanku pembaca setia, tunggu ya di weekend. Aku telah menggodok satu cerita dan aku harap bisa melahirkannya dengan sempurna. Tunggu OK?

First Note on July

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 01 Juli 2014
With 0komentar
Tag :

Hujan di Terminal

| Kamis, 05 Juni 2014
Baca selengkapnya »
Dingin
Hujan
Datang
Hingga
Basah
Semuanya
Beku
Tubuh
Ini
Tak
Bergerak
Deras
Turun
Hujan
Sore
Ini
Semua
Orang
Merapat
Mencoba
Berteduh
Belakang
Tembok
Yang
Terdapat
Kanopi
Penuh
Padat
Berjejal
Setumpuk
Manusia
Saling
Mendorong
Tak
Ingin
Kena
Hujan
Hingga
Akhirnya
Terjadi


Dorong-dorongan
Berebut tempat berlindung
Semakin lama
Semakin sesak
Semakin pengap
Dipenuhi puluhan manusia
Maka yang terakhir datang
Mencoba merapat ke tembok
Yang sudah merapat terdorong keluar
Hingga

B e r a n t  a ka  n
seMU  a     be  rE  But       tem   pAt
Tak  p e d u li  Tu  A      ma u    pun     mUda
hing    ga       be      ran     Ta    kaN     se   Mu  A

Hujan di Terminal

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 05 Juni 2014
With 2komentar

Alam Pun Bersedih

| Sabtu, 26 April 2014
Baca selengkapnya »

Kudengar suara guruh
Menggelegar dan memekakan telinga
Kulihat cahaya kilat
Membuat langit malam menjadi terang dalam sekejap
Kulihat ke langit
Tetes-tetes air mulai turun
Di tengah kegelapan malam
Ketika aku menyendiri

Malam itu aku seperti seorang diri
Berdiri mematung
Dibasahi titik-titik air
Yang lama-lama
Menjadi hujan deras

Kubiarkan diriku dibahasi oleh hujan
Kubiarkan bajuku basah kuyup
Kubiarkan tubuhku mengigil karena angin
Kubiarkan air menerobos masuk lubang-lubang bajuku

Aku hanya bisa mematung
Berdiri dan tak berdaya
Hujan ini seperti berbicara padaku
Hujan yang besar ini tampak seperti ingin menemaniku
Menemaniku dalam kesendirian

Ya
Kini hatiku sunyi
Kini hatiku sepi
Kini terdapat lubang besar di hatiku
Terdapat ruang hampa di sana

Kau pergi tinggalkan diriku
Benar-benar pergi
Tak kurang dari 24 jam
Kini kau pergi
Tak kumengerti mengapa
Kau pergi begitu saja
Tanpa sepatah katapun
Kau pergi
Membiarkan aku seorang diri
Membiarkan aku menjadi patung di sini

Alam sepertinya tahu kepedihanku
Aku ingin menangis sejadi-jadinya
Aku ingin melemparkan batu-batu
Kubiarkan tubuhku dihujani

Aku masih menunggumu
Aku masih di sini
Aku masih membukanya
Aku mau kau kembali secepatnya
Aku masih mau duduk bersamamu
Aku masih mau mendengar suaramu

Kembalilah
Wahai kekasihku
Aku takkan berpaling kemana pun
Kembalilah


Lusiana...

Alam Pun Bersedih

Posted by : Unknown
Date :Sabtu, 26 April 2014
With 0komentar

Rembulan, Aku Rindu Dia

| Selasa, 22 April 2014
Baca selengkapnya »

Rembulan,
Malam ini begitu sunyi
Lebih sunyi dari biasanya
Suara itu tak terdengar lagi di malam hari
Suara yang sangat kurindukan

Rembulan,
Tak kutahu mengapa diriku
Aku tiba-tiba merasa kesepian
Melihat layar ponsel yang tiada berdering

Rembulan,
Kau tahu wanita itu?
Wanita yang membuatku mabuk kepayang
Wanita yang selalu membuatku jatuh cinta
Wanita yang selalu memberiku alasan tuk tersenyum
Wanita yang selalu memberiku semangat menjalani hari

Rembulan,
Aku ingin memahami wanita itu lebih lagi
Aku belum mengenalnya lebih dalam
Aku belum tahu segalanya
Aku ingin mengerti tentang dia lebih banyak lagi

Walau aku juga punya keinginan
Aku juga ingin dia mengerti aku juga
Aku juga ingin dia memahamiku juga
Aku juga ingin dia memaklumiku juga
tapi
Biarlah dia yang menjadi utama bagiku
Baik dalam doa-doaku
Baik dalam pikiranku
Baik dalam bangun maupun tidurku

Rembulan,
Ketika nanti kamu melihat wanita itu
Katakanlah kepadanya
Aku mencintainya
Tapi belum tahu bagaimana cara menunjukkan padanya
Aku mencintainya
Tapi belum tahu seperti apa yang dia mau

Rembulan,
Ketika kamu nanti melihat wanita itu
Katakan aku mau menemaninya
Mungkin bukan seperti Tuan Waktu
Yang selalu ada di tiap detiknya
Mungkin bukan seperti Sang Angin
Yang selalu melewati lubang hidungnya
Mungkin bukan seperti Air
Yang selalu masuk ke tubuhnya
Tapi katakanlah
Aku selalu ada ketika ia butuh
Aku selalu mudah dihubungi
Aku tidak menutup jalannya kepadaku

Rembulan,
Jagalah wanita itu
Jangan biarkan ada yang menyakitinya lagi
Aku tak rela dia disakiti
Karena ketika ia disakiti,
Aku seperti merasakan sakitnya

Rembulan,
Inilah wanita itu


Rembulan, Aku Rindu Dia

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 22 April 2014
With 0komentar

Nasib Burung Garudaku 5 Tahun Ke Depan

| Selasa, 08 April 2014
Baca selengkapnya »
Besok, ya tepatnya besok pagi tanggal 9 April 2014 merupakan salah satu hari terpenting dalam hidupku karena yang pertama besok libur. (Yeaaahhhh! Semangat liburan...! :red) Sebetulnya yang terpenting adalah besok adalah hari pemilihan umum secara nasional untuk memilih para wakil rakyat baik itu dari DPR, DPRD, dan DPD. Selama lebih dari dua minggu yang lalu, segala bentuk partai politik telah melakukan 'agresi' kepada masyarakat umum supaya mereka mendapatkan 'suara' rakyat di pemilu nanti sehingga mereka menang pemilu. Segala macam 'agresi' telah dilakukan mulai dari pawai terbuka, konvoi, blusukan ke masyarakat sekitar dan itu membuatku iri karena gak ada yang blusukan ke rumahku. Hehehehe...

Yap tinggal besok waktunya buat yang sudah punya hak suara untuk memberikan 'suara'nya pada orang-orang yang dipercayanya. Nasib bangsa ini setelah kurang lebih 5 tahun oleh wakil rakyat yang lalu bisalah kita lihat sendiri di koran-koran, televisi dan media informasi lainnya. Di sini aku gak bakal bahas satu-satu dan gak bakal bahas partai politik satu-satu karena pertama kebanyakan kalau ditulis di sini karena aku punya daftar panjang track of record masing-masing partai politik dan lagipula aku kan sebagai insan pers juga nih di kampus gak boleh berpihak pada siapapun, harus indepen, jadi aku bakal bahas secara keseluruhan, secara umum tanpa menyebutkan nama.

Mengingat perjalanan bangsa ini selama 5 tahun belakang, sebagai mahasiswa di sini ya aku beruntung ya, bisa menikmati uang negara yang aku peroleh dari beasiswa pemerintah, terus aku menikmati juga jalanan terutama jembatan Pasupati, angkutan ya salah satunya bus, terus jalan tol. Aku cuman cukup menikmatinya saja. Nah masa menjabat mereka tak terasa sudah habis di tahun 2014 dan tentunya masa jabatan yang baru yaitu 2014/2019 akan segera bergulir. Selain itu kini generasi anak-anak tahun 1993 sampai 1995 sudah memiliki kesempatan untuk memberikan suaranya pada pemilu nanti. Aku lihat di televisi, di poster-poster yang ditempel  seenaknya ada wajah baru yaitu anak-anak muda juga yang ikut berpartisipasi dalam menjadi calon legislatif. Hmmm....walau begitu banyak juga pemain lama yang kata salah satu media informasi kinerjanya gak keliatan selama 5 tahun menjabat. Aku gak mau berkomentar sih bukan bidangku. Mungkin kalau udah jadi bidangku, aku bakal komentar banyak karena aku ini pengamat. Hehehehehe....

Nah melihat keadaannya sekarang bagaimana dengan kamu, wahai yang pemuda-pemudi yang sudah memiliki hak suara? Pilihan apa yang kamu ambil? Memilih untuk memilih atau memilih untuk memilih? Kenapa pertanyaan seperti itu? Begini, kalian pasti dah tahu dong track of record dari masing-masing partai. Ada yang bagus, ada yang jelek walau sebenarnya menurutku kalau diniliai cuman dapet nilai BC, lulus tapi gak memuaskan. Sekarang pilihan kita, apa yang akan kita pilih besok? Semua pilihan itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Ketika kita memilih untuk memilih, maka itu menjadi tanggung jawab kita, dan ketika memilih untuk tidak memilih, itu juga tanggung jawab kita. Itu hak kita dan tak dilarang oleh siapapun. Selamat memilih.

Nasib Burung Garudaku 5 Tahun Ke Depan

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 08 April 2014
With 0komentar

Welcome Back!

| Selasa, 25 Maret 2014
Baca selengkapnya »
Hmm...sudah lama sekali sepertinya aku meninggalkan pulau ini. Sepertinya sudah sekitar 6 bulan bahkan mungkin lebih aku meninggalkan tempat ini. Saat ini aku sedang berada di atas kapal ferry memandangi pulau itu. Aku masih bisa melihat pasir putihnya yang lembut. Kebetulan siang ini air laut sedang surut sehingga aku bisa melihat kemilau garam-garam yang bertebaran di sepanjang bibir pantai. Tempat ini begitu rindukan terutama ketika aku sedang masalah yang berat. Aku selalu melihat kartu pos yang sengaja aku beli dari tempat ini. Pemandangan lautnya, batu-batu karang yang kokoh berdiri diterjang hantaman ombak, pohon-pohon yang menari-menari bersama dengan angin, sungguh kurindukan. Laksana surga saja bagiku, dimana hanya ada ketenangan dan keteduhan. Tiada hiruk pikuk kendaraan, ataupun kerjaan. Demo yang rusuh di sana sini, kemacetan dan hal-hal yang menjengkelkan lainnya yang tak mau kusebutkan karena akan membuat rencana liburanku ini kacau.

Setelah kapal itu merapat, dan sesudah aku membawa ransel yang biasa aku bawa, aku segera turun dengan menggunakan sebuah sepeda. Aku sengaja membawanya supaya aku bisa bersantai di tempat ini. Keluar dari dermaga aku mengayuh sepedaku melalui jalan setapak. Di kanan kiri jalan terdapat banyak orang. Mereka adalah penduduk di pulau ini dan mereka bekerja sebagai pelaut. Mereka menyapaku, dan aku pun memberikan senyuman terbaik dan membalas sapaan mereka. Laksana raja yang datang ke tempat rakyatnya, sepanjang jalan aku mendapat senyuman dan salam hangat. Aku begitu riang. Tibalah aku di penginapan tempatku dulu. Bangunan dari kayu yang hebat dan menakjubkan sebab sejak zaman penjajahan hingga sekarang, bangunan ini berdiri kokoh. Sebuah desain yang kokoh dan arsitektur yang hebat pada zamannya. Kemudian aku memarkirkan sepedaku dan aku seperti biasa mengetuk pintu berkaca dan di dalam sana ada Madame Moissele yang tersenyum ketika melihatku. Aku pun masuk dan selain ada Madame Moissele, ada pula temanku yang biasa menemaniku makan, siapa lagi kalau bukan Yongki yang rupanya sedang memasang lukisan-lukisan di lobby bersama Sherrif Nikolae.

" Hai Jonah, lama sekali kau tak berkunjung. Senang rasanya melihatmu kembali ke penginapan ini karena Yongki selalu membuat keadaan di sini menjadi seperti kota mati sejak kau pergi." sapa Madame Moissele sambil tersenyum simpul. Senyuman madame ini begitu menarik untuk dilihat, bagi yang baru pertama bertemu Madame Mo, begitu ia ingin dipanggil, mungkin mengiranya berumur 60 tahun, padahal beliau sudah 70 tahun. Bagiku Madame Mo, sudah seperti omaku sendiri. Pernah gak sengaja aku memanggilnya oma dan dia tersenyum dan berkata " Begitu indahnya panggilan itu".

" Eh Oma, janganlah bilang kota ini seperti kota mati karena ulahku. Hey Jonah sudah lama di situ? Maaf aku lagi dikerjain Oma nih. hehehe" Yongki kemudian berlari dan segera ingin memelukku. Lalu aku siap-siap mengacungkan tinjuku.
" Berani memelukku siap-siap mendapatkan bogem mentah. " ucapku tegas sehingga dia mengerem. Lalu aku loncat memeluknya.
" Hahahaha...kau sudah seperti adikku sendiri. Senang rasanya bisa melihatmu lagi Ongki." aku memeluknya dengan erat.
" Ya, rasanya lama sekali padahal kau hanya pergi untuk 6 bulan saja. Oh ya brother, dimana Harley-mu? Tak kau bawa?" tanya Yongki.
" Aah kali ini aku mau benar-benar menikmati suasana di sini. Kau tahu, di luar sana kejam." jaawabku sambil tertawa bersama.
" Oh ya Oma, kamarku tidak diberikan pada si Yongki ini kan? " tanyaku pada Madame Mo sambil usil ke Yongki.
" Tidak kok. Hehehehe...selamat datang di rumah Nak. Nih kunci kamarmu. Kunci ini tak pernah aku berikan pada siapapun karena aku berpikir kalau kau akan datang kembali ke tempat ini. " ucap Madame Mo lembut seraya memberikan padaku kunci kamar itu.

Kunci nomor 7. Angka kesukaanku dan memang nomor yang spesial menurut Oma. Beruntung aku mendapatkannya karena kamar no 7 benar-benar spesial. Letaknya kamarnya dekat dengan pagar luar jadi ketika aku ingin menyusup keluar bisa dari situ dan terletak di lantai 2, selain itu jendelanya menghadap ke batu karang dan laut, jadi angin laut dapat masuk ke kamarku seperti yang aku rasakan saat aku membuka kamar ini. Furniturnya sebetulnya sederhana, tapi tampak terawat dengan apik. Tempat tidur ukuran untuk dua orang dengan  ranjangnya, di pojok dekat jendela, lalu ada balkon di luar, lemari pakaian, meja kecil untuk menaruh pakaian dan kamar mandi kecil di dalam kamar. Terkadang ketika aku sudah di sini, aku tak mau pergi keluar. Setelah menaruh tasku, aku segera loncat ke atas kasur untuk berbaring sejenak. Begitu nyaman kamar ini.

Entah setan apa yang merasukiku, aku kembali terpancing menuju batu karang itu lagi. Batu karang di mana aku pertama kali bertemu dengan Gadis. Seorang gadis pelukis, penikmat alam sejati, seorang seniman yang hebat, sajak-sajak agung yang ia katakan tak mudah dipahami dengan sekali pikir, walaupun sederhana namun memiliki arti yang sangat dalam bagiku. Dia pernah berjanji, seperti langit dan laut biru yang selalu dapat bertemu di ujung horizon, kami pasti dapat bertemu kembali. Setelah berganti pakaian, aku langsung turun dari kamar, lalu meluncur dengan sepedaku menuju batu karang di tepian pantai.

Ombaknya masih bergulung-gulung, ganas. Kekokohan dari batu karang itu masih tetap ada. Lambaian pohon-pohon kelapa yang ditiup angin seakan-akan memberi ucapan selamat datang padaku. Aku pun memanjat lagi batu karang itu. Tak begitu sukar kali ini ketika aku memanjatnya. Ketika kepalaku sampai di puncak, aku melihat ada sebuah meja kecil dan di atasnya ada kue tart dengan sebuah minuman. Aku pun mendekat untuk melihat ada apa di meja itu. Ketika aku melihat ke meja itu, di atas kue tart itu ada tulisan "Welcome back :)".  Selain itu aku melihat ada kertas dengan sketsa wajahku. Aku tersenyum melihat itu. Kemudian secara tiba-tiba, seorang gadis berdiri tepat berhadapan denganku. Aku mengangkat wajahku yang awalnya kutundukkan melihat kue tart itu. Ternyata Gadis sudah berdiri di depanku.

" Hai kawan! Senang sekali rasanya bisa kembali lagi ke tempat ini. Ke taman bermain ini." ucapku
" Selamat datang kembali kawan. Senang kau bisa kembali lagi mengunjungi pulau kecil ini. Kau mau potongan kuenya? " balas Gadis.
" Sebentar, aku foto dulu. " aku mengambil gambarnya. " Baiklah, kalau boleh aku mau yang besar. "
" Tentu sobat!"

Kemudian setelah Gadis memotong kuenya, seperti biasa, kami duduk di pinggir batu karang, menatap samudera raya, Samudera Hindia yang tenang, namun meliuk-liuk, menatap ke ujung horizon sana.

" Kau tahu, sebetulnya aku sendiri tak tahu mengapa aku mempersiapkan ini padamu, tapi entahlah aku rasa sepertinya kau akan datang hari ini. Itulah sebabnya aku membuat ini semua. "
" Sungguh sambutan yang hebat, padahal aku tak memberi tahu siapapun kalau aku akan kembali ke pulau ini. Mungkinkah..." ucapku lalu bergumam.
" Mungkinkah?" sambung Gadis.
" Mungkin, laut biru dan langit biru telah membawa pesan ini untukmu sehingga kamu bisa mempersiapkan ini semua. " jawabku.
" Seperti langit biru dan laut biru, kawan. Mereka selalu tahu kapan mereka akan kembali bertemu. Mungkin mereka melihat kita seperti mereka sehingga mereka membantu kita. Kembali mempertemukan kita. Seperti langit biru dan laut biru, demikianlah kiranya persahabatan kita. Walau kita berbeda dengan perbedaan yang sangat jauh, namun kita bisa bersahabat sampai sedekat ini." ucap Gadis.
" Hmm....langit biru, laut biru, jangan lupakan juga bintang-bintang di atas sana yang juga menjadi saksi persahabatan kita. " tambahku.
" Hehehe...betul juga. "balasnya sambil tersenyum. " Selamat datang kembali, Jonah " ucapnya lalu memelukku.

Welcome Back!

Posted by : Unknown
Date :Selasa, 25 Maret 2014
With 0komentar

Ku Jatuh Cinta

| Senin, 10 Februari 2014
Baca selengkapnya »

Dia
Perempuan yang sedang tersenyum menatapku
Senyumnya indah kekal
Kuukir senyum manisnya agar tak kulupakan
Setiap mengingat senyumnya
Aku merasa rindu padanya
Walaupun aku sedang dihadapannya
Aku selalu merasa rindu setiap kuberkedip

Dia
Perempuan yang menjadi malaikatku
Di pagi hari, dia mengusik tidurku
Memberikanku senyuman dan semangat baru
Suaranya bagai suara malaikat
Selalu kurindukan suaranya

Saat ku menatapnya
Kulihat bulir-bulir cinta di matanya
Saat ku genggam tangannya
Kurasakan lembut kulit tangannya
Saat ku bisikkan cinta ke telinganya
Kurasakan getaran cinta di tubuhnya

Aku jatuh cinta
Jatuh cinta padanya
Dia membuatku jatuh cinta
Lusi,
Kaulah perempuan yang membuatku jatuh cinta selalu

Ku Jatuh Cinta

Posted by : Unknown
Date :Senin, 10 Februari 2014
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲