Newest Post

Hal-Hal Sederhana dalam Hidup

| Rabu, 04 April 2012
Baca selengkapnya »
Rasanya ingin sekali aku kembali ke SMA hanya sekedar untuk menikmati masa-masa indah itu. Tiga tahun. Bukan waktu yang panjang, bukan pula waktu yang singkat, tapi tiga tahun itu waktu yang sangat aku rindukan sebenarnya. Di sana aku belajar apa arti dari cinta yang sejati. Persahabatan sejati, dan beberapa hal sederhana tapi efeknya bisa aku rasakan sekarang ini.
Hal hal sederhana itulah yang membuatku tetap hidup dan aku pun kini berpikir, tanpa hal-hal sederhana itu, mungkin aku tak mungkin bisa di sini seperti sekarang ini. Kau pasti penasaran kan apa sih hal sederhana itu? Sebetulnya sangat sederhana : TERTAWA, TERSENYUM, MENANGIS, MELIHAT, MENDENGAR, MELANGKAH, MENGEMBUS, dan MELONCAT.

TERTAWA, seperti musik bagiku dan ketika aku tak tertawa lagi selama satu hari saja, aku akan merasa seperti diriku sendiri. Tertawa merupakan satu bagian dari hidupku untuk menertawakan nasib yang aku miliki saat ini. Segala hal adalah lelucon bagiku bahkan teorema-teorema Kalkulus, dan Teori Relativitas hanyalah jokes semata untuk membuat kepalaku mendidih. Tertawa juga seperti garam dalam sayuran. Tanpa garam sudah pasti gak enakkan sayuran? Begitulah aku menganalogikannya. Seperti yang temanku katakan : Tertawalah sebelum tertawa itu dimasukkin undang-undang

TERSENYUM, walau hampir sama dengan tertawa, tapi rupanya mereka berbeda. tersenyum itu ibaratnya kalau tertawa adalah nada, maka tersenyum adalah alat musik. Setiap orang punya cara yang berbeda untuk tersenyum, tapi tertawa hampir kebanyakan sama. Tertawa daoat ditahan, tersenyum jika ditahan akan membuat wajah merah merona. Tersenyum bagiku adalah emosi tenang yang dapat aku keluarkan sehingga aku bisa menularkan pengaruhku pada orang lain.

MENANGIS. Jika seorang lelaki menangis, mungkin kau akan bilang dia cengeng. Namun aku kurang setuju dengan pendapatmu. Justru karena menangislah seseorang dapat menjadi lebih kuat ketimbang dia tidak menangis sama sekali. Ada beberapa hal yang membuatku menangis dan satu hal yang membuatku benar-benar menangis adalah ketika aku ingat bagaimana aku telah berjalan sejauh ini hingga aku sekarang berada pada keadaan yang mungkin hampir banyak orang menginginkannya namun tak daya untuk mencapainya.

MELIHAT. Hal sederhana sebenarnya namun kali ini aku merasa ada yang aneh dengan penglihatanku. Tapi dengan melihat aku bisa memerhatikan hal-hal sederhana lainnya untuk kesejukkan jiwa dan pikiranku. Aku sudah muak untuk melihat tulisan rumus yang berderet panjang. Ingin sekali aku punya sedikit waktu untuk melihat deretan pohon yang tumbuh subur atau sawah yang menguning, atau gunung yang biru, atau sungai yang panjang dan bening sehingga ku bisa menangkap ikannya dengan tangan kosong. Tak perlu juga aku melihat elektron-elektron di dalam tabung kaca atau layar.display. Aku ingin hidup sederhana dengan segala hal yang sederhana agar aku menemukan hal yang lebih besar dari yang diberikan teknologi

MENDENGAR. Sebagai penikmat seni, aku sangat butuh telinga untuk mendengar. Apalagi aku seorang pemain musik. Mungkin ini adalah hal sederhana, namun tanpa mendengar aku tak bisa berbuat banyak. Satu hal yang kupelajari, mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Sekarang ini aku masih terus belajar mendengarkan. Aku tidak mau seperti para politikus yang suara ingin didengar tapi mendengar saja tak mau apalagi mendengarkan.

MENGEMBUS. Kata lainnya bernafas. Hal sederhana, namun jika selama lima belas menit saja tak bernafas, mungkin sudah sekarat hidupku dan merejang. Sederhana namun efeknya sangat besar bagiku.

MELANGKAH. Tak ada kata dan tak ada suara. Jika kau berencana tanpa melangkah, maka rencanamu sia-sia. Begitulah yang aku pelajari dan memang melangkah itu sederhana tapi itu sesungguhnya sulit saat menentukan satu pilihan.

MELONCAT. Bagiku itu adalah ekspresi jiwaku. Tanpa meloncat artinya aku mati.Meloncat itu sebagai nada stacato dalam hidupku dan aku bahagia bila aku meloncati seluruh aspek kehidupan.

Itulah hal-hal sederhana yang membuatku tetap hidup. Tanpa itu semua aku sudah mati rasanya. Aku ingin terbang tinggi ke angkasa luas. Menerjang badai kehidupan yang tak menentu. Mendaki puncak Everst, menapaki Gurun Sahara, melepuh di bakar matahari, Berlayar ke Pantai Gading, dilimbung ombak kebimbangan. Menciut dalam dingin.

Aku ingin hidup. Aku ingin merasakan arti hidup. Aku ingin kembali hidup

Hal-Hal Sederhana dalam Hidup

Posted by : Unknown
Date :Rabu, 04 April 2012
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲