Don't Judging!!

| Minggu, 13 Januari 2013
 "1 Judge not, that you be not judged.
2  For with what judgment you judge, you will be judged; and with the measure you use, it will be measured back to you.
And why do you look at the speck in your brother’s eye, but do not consider the plank in your own eye?
Or how can you say to your brother, ‘Let me remove the speck from your eye’; and look, a plank is in your own eye?
Hypocrite! First remove the plank from your own eye, and then you will see clearly to remove the speck from your brother’s eye!" (Mat 7:1-5 [NKJV])
Jangan menghakimi! Mungkin kita semua udah tahu dan udah sering kali ya denger perintah ini. Apalagi yang sekolah Alkitab. Kalimat perintah ini ada dalam Khotbah Yesus di Atas Bukit yang secara jelas terperinci di Matius 5-7 dalam terjemahan terbaru Bahasa Indonesia. Yah gak perlu dijelasin lagi lah ya tapi aku pengen ngupas sedikit tentang "menghakimi" yang bagaimana yang dimaksud di ayat tersebut.

Misalnya begini, aku adalah guru les privat terus aku punya anak murid. Aku kesel banget sama anak murid itu karena dia diajarin aja gak bisa. Bisanya main terus. Aku marahin anak itu habis-habisan sampai aku beri label si pemalas. Tapi giliran aku kuliah aku gak merhartiin dosen, tapi sibuk dengerin radio lewat earphone, dan tiba-tiba kuis pun diadakan. Aku kaget karena gak merhatiin dari tadi dan ketika soal dibagikan, aku gak bisa ngerjain apapun. Nah apa bedanya aku ama anak muridku kalau begitu? Ternyata aku jauh lebih gak merhatiin orang lain. Giliran aku yang jadi guru les minta diperhatiin, tapi saat kuliah malah gak merhatiin. Apa gak ada bedanya?

Nah itu sedikit ilustrasi tentang menghakimi. Di ayatnya yang kesatu dan kedua disitu disebutkan bahwa janganlah menghakimi supaya kita tidak dihakimi. Maksudnya jangan ngatain orang seperti ini "Kamu bodoh" atau "Kamu miskin" padahal belum tentu kita lebih pintar atau lebih kaya atau lebih baik dari orang yang kita beri label. Kita lihat lagi ayat yang ketiga  "..And why do you look at the speck in your brother’s eye, but do not consider the plank in your own eye?.."

Dalam Google Translate, speck  itu adalah bintik atau noda kecil atau jumlahnya sedikit. Sekarang kita bandingin dengan kata plank yang artinya papan. Sekarang bandingin noda kecil di atas papan. Keliatan gak? Jelas nyaris tak terlihat. Nah demikian juga, apa yang ada dalam diri kita belum tentu lebih baik dari apa yang kita lihat dari orang lain. Mungkin kita suka labelin orang dengan perkataan "..ih pemalas." padahal harusnya kita lihat diri kita. Apa kita bukan pemalas? Apa kita lebih rajin? Ingat lho bandingannya papan  ama noda kecil, kalau pepatah bilang, gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut diseberang lautan terlihat. Sebelum kita menuduh orang lain dengan ukuran kita, coba deh kita ukur dulu diri sendiri, udah lebih baik belum sih? Terus pikirkan juga, siapa sih hakimnya yang berhak memberikan penilaian atas setiap orang? Tuhan kan yang melakukannya? Apa effort kita menilai orang lain? Apa untungnya membandingkan diri kita dengan orang lain? Justru kalau kita membanding-bandingkan, kita bakal tahu kalau ternyata kita sendiri belum lebih baik dari orang lain.

Maka berdasarkan perintah dari Tuhan Yesus yang tercatat di Injil, jangan menghakimi karena ukuran kita itu tidak mutlak. Hanya Tuhan yang bisa menghakimi dengan mutlak. God Bless



0 komentar:

Posting Komentar

Tunjukkan apresiasimu, karena tulisan ada untuk diapresiasi

Next Prev
▲Top▲