Catatan Akhir Tahun 2012

| Jumat, 28 Desember 2012
Tak terasa tinggal beberapa hari lagi aku bakal menemui akhir. Akhir dari apa? Akhir dari kalenderlah, masa akhir dunia, tapi aku suka berpikir bagaimana kalau besok adalah akhir dari dunia alias kiamat? Apa yang akan terjadi nanti? Apakah akan terjadi seperti yang ditayangkan di film-film Hollywood contohnya tentang akhir dunia tuh kayak film "2012", trus film "The Day After Tomorrow" atau mungkin seperti film "Knowing" ?

Beberapa waktu lalu aku masih ingat kemarin tuh lagi heboh kalo kiamat akan datang tanggal 21 Desember 2012. Kenapa tanggal segitu ya? Kenapa gak tanggal 20 Desember 2012 aja atau tanggal 12 Desember 2012? Kan tanggal cantik tuh ya. Itu sih menurut perhitungan kalender suku Maya. Tapi rupanya sekarang sudah tanggal 28 Desember 2012 dan kiamat yang diisukan telah diketahui oleh suku Maya itu hanya isu belaka dan baru diketahui kalau kalender suku Maya merupakan long count calendar, yaitu kalender dengan masa panjang, bukan seperti kalender Gregorian yang kita pakai sekarang ini. Kalender suku Maya itu yang merupakan long count merupakan perhitungan berdasarkan pergerakan bintang-bintang dan planet yang ada di sistem tata surya dan rupanya saat diteliti posisi pergerakan itu terus berulang dalam beberapa masa. Masa kalender suku Maya memang berakhir di tanggal 21 Desember 2012 kalau dihitung berdasarkan kalender Gregorian, tapi habisnya kalender suku Maya bukanlah artinya habisnya dunia. Sama kayak kalender kita tahun 2011 kemaren, habisnya masa kalender 2011 bukan artinya kesudahan dunia kan? Tapi ada aja orang iseng yang bilang habisnya masa kalender suku Maya adalah kesudahan dunia. Ada-ada aja ya.

Nah sambil iseng-iseng buka twitter kemarin, ada yang retweet sebuah quote. Di situ dibilang bahwa
"Saya tidak takut jika tanggal 21 Desember merupakan akhir dari dunia. Yang saya takutkan adalah jika besok tidak kiamat dan keadaan dunia tidak berubah menjadi lebih baik, melainkan menjadi lebih buruk."

Perkataan itu sempat membuatku terdiam selama beberapa saat sambil merenungi maksud kata-katanya. Aku coba kembali memikirkan tentang kiamat. Kalo seandainya kemarin kiamat terjadi, artinya dunia berakhir, dan itu artinya juga bencana dahsyat seperti global warming tidak akan terjadi lalu gak usah kuliah lagi, gak usah susah cari kerja, gak usah repot membiayai hidup lagi. Selain itu gak perlu mengalami yang namanya wabah penyakit menular, gak perlu merasa kekeringan dan kehausan lagi dan gak perlu berpolitik lagi dan melihat pejabat-pejabat di teve yang berakting bersandiwara terus ketemu Tuhan deh dan hidup bahagia selamanya.

Tapi dengan fakta sekarang ternyata kiamat belum terjadi kemarin, artinya bencana global pasti akan dihadapi seperti global warming, penaikan level ketinggian laut, kepunahan satwa, kesulitan makanan dan air bersih, polusi tiap hari, terus korupsi tiap waktu, bencana-bencana hebat lainnya. Apakah dunia akan menjadi lebih baik seterusnya kalau begitu setiap waktu? Buang sampah sembarangan, pohon-pohon ditebang secara liar, penggunaan alat elektronik yang berlebihan, pembakaran sampah dan beragam hal lainnya. Apakah tidak lebih baik kalau kiamat saja daripada menghadapi itu semua?

Beberapa hari lagi kita akan menghadapi akhir tahun. Aku tak tahu apakah di tahun yang baru akan menjadi lebih baik atau mungkin lebih buruk. Mungkin ada kebiasaan yang biasa kita lakukan yaitu membuat resolusi akhir tahun dan harapan di tahun baru. Bagiku itu oke oke saja, tapi tampaknya percuma. Ketika bulan Januari wuih apinya masih gede, bulan Februari masih ada, Maret udah mulai berkurang dan berakhir di bulan April masih inget atau enggak tuh ama resolusi akhir tahun dan harapan tahun baru.

Lalu bagaimana untuk menghadapi tahun baru? Sekarang begini saja, bagaimana untuk menghadapi hari esok? Jangan berpikir terlalu jauh saja. Pikirkan saja besok mau ngapain. Langkahi tiap hari dengan penuh makna jangan sekedar lewat saja di hari itu karena siapa tahu hari itu adalah hari terakhir jadi penuhi hari itu dengan sesuatu yang bermakna. Aku sih gak muluk-muluk. Seperti yang kubilang tadi, jalani hidup dengan penuh makna.

Sebagai penutup, selamat Tahun Baru 2013. Semoga Tuhan menyertai kita dalam segala langkah hidup kita. Amin.


 

0 komentar:

Posting Komentar

Tunjukkan apresiasimu, karena tulisan ada untuk diapresiasi

Next Prev
▲Top▲